3 || Panah Cinta Di Pesantren

1.4K 101 0
                                        

"Bangun dir" ucap Misya sambil menggoyangkan kasur Andira karena tidak mau bangun

"Whhhh apasi masih malem juga" ucap anwdira sambil menarik selimut kedalam dekapannya

"Ayo shalat tahajud di masjid. Kalo ketawan sama mbak Tya kena ta'zir loh kamu" ucap Farida

"Ya bagus dong. Kenyang gue kalo dikasih takjil"

"Ta'zir Dira. Nanti kamu dihukum bersihin toilet sama mba Tya ayo bangun ah gak usah males" Ucap Syifa sambil menarik tangan Andira

"Deluan aja kalian ntar gue nyusul ahh"

"Bangun atau kami tarik kamu sampe ke masjid?" Ancam Syifa

"Iya iya ini bangun" Pasrah Andira. Entah mengapa semenjak ia masuk pesantren ini ia tidak bisa menolak permintaan teman sekamarnya ini

"Yaudah yuk ambil mukena kita ke masjid" ucap Farida

"Eh bentar mukenah gue mana" ucap Andira

"Yang sopan Andira ini diasrama" sindir Misya

"Iya iya. Ada yang liat mukena aku gak?" tanya Andira dengan berbicara menggunakan kata *aku*

"Lah semalem kamu taro mana kok bisa gak ada to dir dir" tanya balik Farida

"Oh iya kayaknya ketinggalan deh.. Kan kemaren abis shalat isya langsung ikut pengajian hehe" ucap Andira

"Ealah dir dir. Yowes yuk kita ke masjid sekarang" lalu mereka semua pun pergi ke masjid

-Sesampainya di masjid-

"Keknya kita kepagian gehh" ucap Andira dengan malas

"Weleh yo gak mungkin to. Liat aja tu dah rame" ucap Syifa setelah memasuki masjid

"Yaudah ambil wudhu terus kita shalat yok" ucap Misya lalu mereka semua pun mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tahajud.






🎯 Setelah beberapa bulan di pesantren🎯


Andira,Misya,Farida dan juga Syifa mereka semua mengikuti organisasi panahan. Ya panahan adalah salah satu organisasi yang banyak di minati di pesantren darussalam tetapi hanya sebagian saja yang mengikuti organisasi tersebut.

"Ihh Andira aku udah belajar berbulan bulan panahan tapi kenapa gak pernah bisa tepat sasaran sihh kena juga paling sesekali" kesal Misya sambil duduk karena dari tadi tidak bisa menembak panah dengan tepat.

"Main panah ini pake perasaan. Kalo kamu gak bisa ngendaliin diri kamu terus gampang emosi gak bakall mau itu target ditembak busur sama kamu" ucap andira panjang lebar sambil menembak target dengan panah

"Dari kita berempat kamu keknya paling jago deh Dir. Kita dah belajar dari dulu aja gak bisa sejago kamu" ucap Syifa

"Ah ning bisa aja. Kita semua bisa kok kalo di tekunin belajarnya" ucap Andira yang tiba tiba diam dengan mata yang berkaca kaca

Farida yang melihat andira berkaca kaca pun langsung bertanya "Eh Andira kamu kenapa?"

Saat mendengar perkataan Farida,Misya dan Syifa pun menoleh ke arah Andira

"Kalian kok mau si berteman sama si pendosa kayak aku" ucap Andira. Ya selama mondok di pesantren ini pikiran dia mulai terbuka dan mungkin sedikit sedikit mendapat hidayah

Panah Cinta Di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang