Aku memikirkan cara bagaimana aku bisa mengambil buku diary milik James tanpa sepengathuannya. Juga surat dari Alex untuk kembarannya. Aku berpikir keras sehingga tak memperhatikan James berbicara padaku.
"apa yang kau pikirkan?"
"tidak ada"
"makanannya tidak enak?"
"enak kok"
Aku menghabiskan makananku dengan berharap akan ada ide yang muncul untuk mengambil buku catatan James juga surat Alex.
James mengantarku kembali ke hotel dengan cepat karna Ia ada urusan dengan teman detektifnya. Benar juga, kenapa tak pernah terpikirkan olehku. Aku mengenal salah satu teman James yang merupakan asisten detektif, saat itu aku mengobrol dengannya sementara Alexander berada di ruangan permeriksaan.
Setelah mobil James hilang dari pandanganku, aku mencegat taksi dari depan hotel. Sesampainya di kantor polisi, aku lekas mencari polisi yang kukenal kemarin. Dia sedang di pojok ruangan, membaca koran dengan gelas kopi di tangannya.
" permisi, namaku Katherine, teman James, saat itu aku mengobrol denganmu mengenai James, kau masih ingat?"
"ya, kita belum sempat berkenalan saat itu, namaku William, James sedang tidak ada di kantor sekarang katanya sedang ada urusan"
"aku tiak mencari James, aku mencarimu"
"ada apa?"
"begini, apa kau pernah melihat diary hitam milik James?
"diari?" kulihat raut mukanya sedang berpikir keras. Tak lama dari itu dia menajwab lagi " ohh, ya diari hitam yang selalu Ia bawa kemanapun?"
"kau tau dimana diary itu berada?"
"mungkin di rumahnya, aku pernah sekali melihat diary itu di atas meja kaca di rumahnya, kenapa kau mecari diary itu?"
"tidak apa apa, hanya aku pernah melihat catatan yang membuat ku ..." aku tak meneruskan perkataanku karna aku terkejut Alex ada di belakang William, mukanya nampak datar.
"ada apa?" William nampak bingung dan mengikuti arah pandangku "kau melihat apa?"
"tidak, terimakasih informasinya"
Aku menyudahi pembicaraanku dan mengikuti Alex yang keluar dari kantor polisi. "kau selanjutnya", kata itulah yang menjadi kali pertamanya Alex katakan padaku setelah sekian lama dia mengikutiku. Kepalanya menoleh ke arah kanan, tak ada kata lain yang terucap karna setalah ia menoleh ke kanan dia langsung menghilang. Kulihat mobil Alexander baru saja masuk ke kantor polisi. "apa yang kau lakukan disini " tanyanya
"mencari James, kau sendiri? Kenapa tidak menelponku jika kau mau ke kantor polisi?"
"coba buka hp mu, sudah berapa kali aku melpon dan mengirimkan pesan untukmu" katanya dengan tatapan dingin dan meninggalkanku untuk masuk ke kantor polisi. Ku buka hp ku disana tertera 16 panggilan tak terjawab dan 10 pesan masuk.
Hanya 9 pesan dari Alexander dan 1 pesan lainnya dikirim dari nomor tidak dikenal 'minta bantuan william'. Pesan ini tidak membingungkan seperti pesan yang sebelum sebelumnya. Membaca pesan ini, aku memutuskan untuk kembali masuk dan meminta nomor William, juga mengajaknya makan siang untuk menceritakan kejadian yang kualami.

YOU ARE READING
Four Notes
Fanficmenjadi detektif memang seru. tapi bagaimana jika petunjuk yang kamu dapat, didapatkan dari hantu? namaku Katherine sekarang pekerjaan ku adalah detektif terkenal. sebelum menjadi detektif terkenal, tahukah kamu aku mendapat banyak masalah? petunjuk...