Bab 16 - Teror

963 63 1
                                        

Aku sedang berdiri disini menunggu koperku di negara tempat asalku, Indonesia. tak lama kemudian ku lihta koper kuning millikku lewat tepat di depan mataku. Aku segera mengambilnya dan pergi ke pintu luar bandara. Ada satu orang yang nampak tak asing memanggilku, dialah sahabatku, Nathalie.

Nathalie sedang berdiri menungguku dengan kertas ditangannya yang bertuliskan 'Welcome Home Kattie'. Aku menghampiri dan memeluknya dan sesaat setelahnya aku dibuat kaget kembali oleh Alex yang kembali muncul. Aku mengabaikan Alex dan lberjalan mengikuti Nathalie ke mobilnya.

"bagaimana kasusmu?" tanya Nathalie dengan tetap memangdang ke jalan raya.

"gagal, aku sudah 80% akan berhasil tapi, hanya dengan 1 perkataan James, semuanya rusak. Kau tahu aku orang yang tidak pintar dalam berbicara bukan, apalagi jika lawanku orang yang kusukai"

Nathalie hanya tersenyum, dan mengelus kepalaku dengan lembut. "sudahlah, oo iya apa rencanamu dalam waktu dekat ini? Ayo kita ke nonton film, sedang ada film bagus sekarang. Dan itu di belakang aku sudah memberikan sesuatu untuk kepulanganmu, lagian hari ini hari valentine bukan" katanya sambil menunjukke belakang dengan dagunya

Aku membalikkan tubuh untuk mengambil apa yang Nathalie katakan, batinku dibuat berteriak kembali setelah melihat Alex muncul disana. 'kling' hp ku berbunyi kemudian, aku membukanya, terlihat ada 1 pesan masuk dari nomer tidak dikenal seperti biasanya, 'tolong aku aku bukan yang terakhir'. Setelah membaca pesan itu aku kembali menengok ke belakang dan di Alex sudah menghilang.

---

Aku memeluk mama dan papa, aku sangat merindukan mereka.

"bagaimana liburanmu sayang?" aku benar benar merindukan suara mama yang terdengar hangat di telinga.

"menyenangkan ma, aku ke kamar dulu ya, aku capek"

Aku meninggalkan mama dan bergegas menuju ke kamarku. Nathalie masuk ke kamarku, dan mengambil novel yang ada di lemariku lalu duduk di kasur untuk membacanya. Aku tidak tidur hanya berbaring dan aku menceritakan semua yang kualami kepada Nathalie.

Sekitar 1 jam kemudian, Nathalie sudah tidak ada di kamarku, dia sudah pulang. Kami membuat janji akan pergi menonton besok. Aku mengeluarkan barang barang yang kubeli dan menatanya di kamarku, dan baju bajuku yang lain biarlah bi Ida yang mengurusnya. Aku benar benar lelah pikiran juga badan saat ini.

Aku bergegas menuju kamar mandi agar aku bisa segera tidur, aku melihat Alex lagi di depan pintu kamar mandi. Aku mengabaikan Alex lagi dengan pura pura tidak melihatnya.

Aku keluar kamar mandi dengan handuk di kepalaku. Aku terkejut setengah mati saat aku melihat kacaku penuh dengan coretan lipstik Sephora yang baru saja aku beli dari Korea dan itu adalah salah satu lipstik yang benar benar mahal. 'tolong aku, aku bukanlah yang terakhir' sukses membuat ku benar benar marah. Aku mencoba untuk sabar agar aku tidak terlibat kembali dengan urusan Alex.

Four NotesWhere stories live. Discover now