Bab 13 - Informasi Terbaru

19.7K 2.1K 19
                                    

Ada rasa kecewa yang menyusup di hati Malika ketika mendapati yang mendampinginya untuk investigasi lebih lanjut bukanlah Arthur. Hasil outopsi sudah keluar dan ternyata menimbulkan kehebohan, pasalnya hasil outopsi cukup mengejutkan. Di dalam tubuh Sarah itu terdapat zat berupa narkoba dan obat bius.

"Malika apa kamu tahu bahwa Sarah merupakan pengguna?" tanya Toni kepada Malika yang duduk diam saja sedari tadi. Malika menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

"Seperti yang sudah diprediksi oleh Arthur, kemungkinan besar korban dibius ternyata hal itu benar. Malika kamu tenang saja, team kami sudah berhasil mendapatkan informasi untuk menguatkan alibimu," kata Toni dengan nada suaranya yang terdengar tenang.

"Kalau boleh tahu Arthur kemana? Dia baik-baik saja kan?" tanya Malika dengan suaranya yang terdengar sangat cemas.

"Sepertinya kamu lebih mengkhawatirkan Arthur dibanding nasibmu," komentar Toni yang disertai dengan kekehan kecil. Malika hanya meringis ditempat atas komentar Toni yang tepat sasaran itu. "Arthur sedang ke Solo bersama Bima, nanti siang mereka sudah tiba di Jakarta," Toni menjawab pertanyaan Malika tentang Arthur.

Malika menganggukkan kepalanya malu-malu dan hal itu justru membuat Toni kembali terkekeh geli, "kamu gadis yang menarik pantas saja Arthur mati-matian membelamu," kata Toni sambil tersenyum geli ke arah Malika.

"Soal Sarah, aku yakin dia bukan pemakai," kata Malika dengan sorot matanya yang sangat yakin.

"Yakin?" Toni mengerutkan dahinya dalam dan Malika pun menganggukkan kepalanya yakin. "Berarti ada kemungkinan besar Sarah dan Ivan menghadiri pesta narkoba," gumam Toni yang dapat didengar oleh Malika.

Mata Malika terbelalak kaget, dia sulit percaya bahwa yang membawa Sarah terjerumus ke hal-hal seperti itu adalah Ivan. "Apa kasus ini ada hubungannya dengan Ivan Handoko?" tanya Malika dengan suaranya yang terdengar tercekat,

"Saat ini belum ada bukti untuk menguatkan dugaan itu, tetapi banyak hal yang terlalu kebetulan berhubungan dengan Ivan dan Sarah," jelas Toni singkat, dia juga memperhatikan ekspresi Malika yang terlihat sedikit tidak percaya. "Tenanglah Malika, siapapun orang yang membuatmu berada di sini pasti akan dikejar Arthur sampai ke ujung dunia sekali pun," kata Toni lagi sambil memberikan cengirannya kepada Malika.

"Kalau boleh tahu Arthur ngapain ya ke Solo?" tanya Malika hati-hati, dia juga menekan rasa malunya jauh-jauh untuk bertanya, karena sebelumnya Toni meledeknya ketika menanyakan Arthur tadi.

"Bisa sekarang kita bahas masalah dirimu dulu Malika?" bukannya menjawab pertanyaan Malika, Toni justru mengeluarkan berkas kasus Sarah. Hal itu membuat Malika menekuk mukanya, sedangkan Toni diam-diam dia tersenyum geli.

Sementara itu di Solo, pagi-pagi sekali Arthur dan Bima sudah bertandang di kediaman Pak Suroto. Menurut informan Bima, Pak Suroto ini lah yang membeli tanah Sarah dan membuatt keributan menggusur lahan warga yang berada di atas tanah Sarah. Arthur dan Bima duduk di ruang tamu rumah Pak Suroto yang besar dengan disuguhi secangkir teh hangat, mereka sedang menunggu Pak Suroto.

"Jadi apa yang membawa adik berdua ini kemari?" tanya Pak Suroto dengan suaranya yang terdengar berwibawa, di Solo Pak Suroto memang terkenal sebagai tuan tanah.

Bima pun mengambil alih dengan menjelaskan maksud kedatangnya bersama Arthur, "jadi saya ingin bertanya soal tanah yang bapak beli atas nama Sarah Kusuma Ningrum dengan melalui perantara Bapak Ibrahim."

"Saya tidak pernah membeli tanah atas nama Sarah Kusuma Ningrum," ujar Pak Suroto yakin.

"Kalau begitu tanah yang Bapak Suroto beli di daerah Bandung baru-baru ini," kata Arthur mencoba mengingatkan Pak Suroto.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang