Bagian Empat Puluh Sembilan
Arthur, Galih dan Bima sudah sampai di ballroom hotel tempat acara reuni berlangsung. Suasana ballroom sudah ramai oleh berbagai macam orang dari berbagai kalangan yang pernah mengenyam pendidikan bersama. Rata-rata berisi orang-orang high class, gengsi mencapai ke langit. Laki-laki dan perempuan masing-masing berlomba tampil dengan pakaian terbaik, dengan harga yang fantastis. Tetapi itu tidak terjadi pada Arthur, Galih dan Bima.
Mereka masih mengenakan pakaian kantor, tidak ingin repot-repot berganti pakaian dengan pakaian terbaik. Tujuan mereka datang hanyalah untuk mengawasi Lola, apa yang akan dilakukan wanita ular itu di acara reuni. Mata ketiganya tajam menatap ke arah Lola yang sedang mengobrol bersama teman-teman perempuannya. Sejak kedatangan mereka Lola memang belum menunjukkan gelagat aneh, atau mungkin ada satu gelagat yang tidak mereka sadari.
"Sepertinya malam ini Lola menjelma menjadi Lola si princess baik hati," komentar Bima santai, tangannya sibuk menggoyangkan pelan gelas berisi minuman yang ada di tangannya dan matanya masih tetap fokus mengawasi Lola.
"Aku justru merasa aneh dan cemas dengan Lola yang tiba-tiba berubah menjadi semanis madu seperti dulu ini, seperti ada yang disembunyikannya," ujar Arthur yang sebenarnya perasaannya sedikit cemas.
Galih sendiri hanya diam saja, dia masih sibuk mengawasi gerak-gerik Lola dan juga orang-orang yang berada di sekitar Lola. Dalam hati Galih sebenarnya setuju dengan perkataan Arthur, justru dengan Lola yang tidak mencari perhatian dengan Arthur seperti ada hal lain yang dilakukan wanita itu. Pikirannya tiba-tiba terlintas pada laki-laki penyusup, entah kenapa tiba-tiba dia setuju dengan Arthur bahwa laki-laki penyusup itu adalah orang suruhan.
"Malika bersama Agung bukan?" tanya Galih tiba-tiiba kepada Arthur, pasalnya bisa saja penyusup itu kembali masuk ke rumah Arthur disaat Arthur tidak ada.
"Iya Malika bersama Agung aku sudah mewanti-wanti Agung untuk tetap waspada," jawab Arthur yang berusaha tidak menunjukkan wajah cemasnya. Bukannya dia tidak percaya dengan Agung, hanya saja orang yang mereka hadapi sekarang ini bukan orang biasa.
"Aku sudah mencoba mencari informasi soal penyusup itu, kemampuan yang dimilikinya itu pasti terkenal di kalangan pembunuh bayaran. Aku memulai mencari informasi dengan menyebut nama Lola yang mungkin saja menyewa pembunuh bayaran," jelas Bima yang sejak mengomentari Lola tadi hanya diam saja memperhatikan Lola.
Sementara itu Lola sejak tadi tahu bahwa dia sedang diawasi oleh para lelaki itu, bibir Lola hanya sesekali tersenyum tipis. Dia merasa senang Arthur datang tanpa Malika, itu artinya rencananya berhasil. Malika akan sendirian di rumah dan dengan mudahnya Lukas akan menculik Malika. Skenario Lola benar-benar berjalan dengan sangat lancar membuat dia rasnya tidak sabar ingin kembali ke pelukkan Arthur.
"La kamu kenapa putus sama Arthur? Aku dengar dia sudah menikah ya sekarang?" tanya teman Lola yang sedari tadi mengobrol dengannya.
"Oh hanya masalah biasa," jawab Lola seadanya.
"Tapi dia kok gak datang sama istrinya ya?" tanya teman Lola yang lainnya.
"Aku denger istrinya itu yang pernah jadi tersangka pembunuhan yang heboh itu loh," timpal teman Lola yang satunya lagi.
"Sudah kalian ini, sebentar lagi juga mereka pasti berpisah. Nanti saat Arthur kembali kepadaku aku pasti akan mengabarkan kalian," ujar Lola santai seolah-olah apa yang dikatakannya adalah hal yang benar.
"Duh La kamu jangan mimpi deh, mereka tu keliatan banget saling mencintainya. Arthur sampai rela gitu belain istrinya mati-matian," sanggah teman Lola yang tadi bertanya keberadaan istri Arthur.
![](https://img.wattpad.com/cover/134867876-288-k17916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Misteri / ThrillerWARNING! CERITA BANYAK MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN PEMBUNUHAN *** -Musim Pertama- Malika Kamilah mendapat tuduhan atas pembunuhan teman satu kosnya, atas apa yang tidak diperbuatnya. Disaat tidak ada yang membantunya, Arthur Sujatmiko datang seb...