Jika memang dia kembali, aku ingin memilikinya ~ Adri
Aku berdoa supaya kita slalu dekat tanpa ada perpisahan yang slalu menjadi dinding pemisah antara kita ~ Kate
****
"Good morning!!! Eh papa udah pulang?? kapan?? kok gak bangunin Kate??" Tanya Kate Kaget melihat ayah nya.
"Kamu semalam dah tidur lelap sayang, papa gak tega mau bangunin kamu semalam."
Jelas laki-laki separuh baya itu, kelelahan itu semakin jelas dari suara baritonnya.
"Ooh.. papa bawakan pesanan Kate? Atau jangan jangan papa lupa ya?" Selidik Kate seraya mengacungkan jari telunjuknya yang cantik.
"Iya nak papa lupa lagi" ngaku papanya sambil ngerasa bersalah, membuat matanya semakin gelap
"Yahhh padahal Kate udah nunggu sebulan dan Kate udah berharap banget supaya bisa makai pas jalan jalan sama teman." Ucap Kate sambil memasang mimik wajah andalannya, membuat siapapun akan meleleh dengan wajah itu.
"Ya lain kali kalau papa pergi lagi papa akan bawa, janji deh ga kan lupa lagi" kata laki laki separuh baya.
"Yaudahlah gapapa, kali ini Kate ga mau terlalu berharap sama janji papa itu, papamah orangnya PHP."
"Ya maafin papa ya sayang, kamu masih marah banget ya sama papa sayang?" Ucap papanya yang semakin merasa bersalah, bukannya ia tak mau memenuhi keinginan putrinya namun sungguh pekerjaannya membuat dia tak ingat akan dunia seolah olah semua berkas berkas itu meraung raung untuk segera diisi.
"Gak, Kate ga marah lagi kok sama papa, mana mungkin Kate bisa lama - lama marah sama papa." Hati Kate luluh melihat wajah lelah dari papanya yang bekerja demi keluarga kecilnya.
"Udah ah, pelukan nya nanti jadi gak jadi sarapan nya" kata Mamanya yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Tumben Kate lo cepat banget
selesainya??" tanya Angga
"Gue harus cepet sampai ke sekolah. Soalnya, gue ada urusan
di sana." Jelas Kate
"Ooh kalau gitu kita berangkat
awal pagi ini." Kata Angga
"Yok, Kita berangkat! Lo makan
di mobil aja! Biar cepet ,
gue juga buru-buru nih!" Ajak
Angga.
"Ma, pa, kami berangkat dulu ya!"
Pamit Kate dan Angga sambil mencium punggung tangan ke-
dua orang tuanya.
"Hati-hati ya sayang!!" Kata
perempuan separuh baya.
****
Kate berjalan sepanjang koridor
Kelas 12 IPS.
bruukk
"Aduhh, sakitt!" kata Kate
yang merasakan sakit di tangan
nya.
"Sorry, gue gak sengaja" kata cowok seoalah tak peduli dengan gadis yamg sedang tersungkur dilantai. Cowok itu lalu pergi. Sepertinya dia sedang terburu buru.
Wajah Kate memerah saat mengetahui bahwa cowok yang menabrak nya itu adalah cowok yang kemarin di gampar nya. Dan yang lebih parah nya lagi adalah anak dari yang punya SMK ini. Ia sempat melihat wajah laki laki itu saat dia sedang meminta maaf.
"Aduhhh, memar!!" keluh Kate sambil memperhatikan siku yang selama ini ia jaga dengan sepenuh hati agar tidak ada bekas luka.
Kring...kring...kring
Bel berbunyi menandakan upacara sebentar lagi akan di mulai.
"Kepala gue kok pusing ya?"
tanya Kate kepada diri sendiri
nya sendiri.
Oh iya gue kan belum makan, kok gue bisa lupa ya untuk sarapan pagi tadi di mobil. Batin Kate
Upacara pun dimulai...
Matahari menampakkan dirinya seolah olah ia ingin memamerkan dirinya yang begitu bersinar, membuat semua orang menyipitkan matanya bahkan sukses membuat kepala Kate pusing. Sebenarnya Kate ingin segera pergi ke UKS untuk tidur namun itu tidak mungkin baginya. Tanpa aba aba, tanpa babibu, tanpa ada instruksi dari pemimpin. Kakinya tidak mampu menahan tubuhnya, membuat dirinya limbung dan kehilangan keseimbangan.
Brukk
Tubuh Kate jatuh membuat semua orang heboh kecuali laki laki yang beridiri tidak jauh dari titik Kate jatuh.
Segera petugas PMR bertindak untuk hal ini.
Dan membawa Kate ke UKS agar mendapatkan pertolongan pertama pada Kate.
Saat semua orang heboh dengan peristiwa tadi tiba - tiba saja terdengar suara bariton milik seorang laki - laki yang bertubuh jangkung mampu membuat seluruh makhluk dalam UKS diam seketika.
"Biar saya yang ngurus dia"
"Ok, setelah kamu selesai, tolong kamu segera kembali ke kelas!" Perintah seorang guru dengan nada tegasnya.
Setelah beberapa 8 menit kemudian Kate dapat merasakan udara yang berbeda dari udara yang sebelumnya. Matanya perlahan terbuka membuat seseorang yang sedari tadi menunggunya terkejut. Segera cowok itu menanyakan keadaannya.
"Are you okay?"
"Gue ada dimana ni?? Guee udah mati ya?? Aduh sakittt!!" Ucap Kate agak ngaur karna masih dalam stengah kesadarannya
"Lo tadi pingsan, lo belum makan ya? Kalau lo belum makan kenapa paksai ikut upacara?" Tanya cowok cuek, namun jika lebih diperhatikan pertanyaan itu seperti perhatian.
"Gue lupa tadi mau makan di mobil, maaf ya udah ngerepotin lo!" Jelas Kate
"Gue Adri, Adri Arvian Bryan, lo bisa panggil gue Adri." Kata cowok itu.
"Gue-"
"Kate Alxander Gayota"
Belum selesai Kate menyelesaikan kalimat nya, sudah di potong duluan oleh cowok itu.
"Kok lo tau?" Tanya Kate yang bingung dari mana cowok itu tau namanya.
" lo gak usah bingung! Gue tau dari name tag lo." Jelas Adri
"Oh iya ya! Gue lupa kalau di baju gue ada name tag nya" ucap Kate
"Makakasih ya udah nolongin gue" ucap Kate lagi
"Gue tadi di suruh sama guru" alibi Adri.
"Tangan lo kenapa?" ucap Adri
Hah apa dia beneran gatau kalau tangan gue memar karna dia.batin Kate
"Oh ini? Ini karna ada tadi seorang cowok nabrak gue, terus gue jatuh jadi memar deh tangan gue."
"Oh, maaf" ucap Adri yang baru mengingat kejadian tadi. Sebenarnya bukannya dia ga peduli tapi Adri memang sangat terburu buru karna ada masalah yang harus ia selesaikan.
" iya, gue maafin kok" balas Kate
"Lain kali jangan paksain ikut upacara kalau belum sarapan, kan jadi ngeropotin orang"
"Sorry ya! Gue jadi ngerepotin lo" kata Kate yang menjadi ngerasa bersalah.
"Emang gue ada bilang ya kalau lo ngerepotin gue? Perasaan gue ga ada bilang"
" tapi lo sendiri yang bilang kalau gue ngerepotin orang, lo kan orang juga" balas Kate yang mulai bingung dengan pemikiran dia.
"Iya tapi maksud gue bukan gue tapi guru guru yang dari tadi bolak balik beliin obat untuk tangan lo dan kepala lo, dan untuk perut lo itu." Jelas Adri.
Cowok itu pun pergi setelah percakapan mereka yang singkat, padat tapi mampu membuat hati Kate senang ntah karna apa, padahal di antara percakapan mereka tidak ada yang spesial namun setiap kalimat yang di ucapkan oleh Adri disimpan baik oleh Kate di dalam memori otaknya.
****
Halo guys!! Trimakasih karna sudah membaca cerita ini sampai bagian ini
Jangan lupa ya kasih vote dan kalau ada yang kurang jelas teman teman boleh kok komentar supaya aku bisa membuatnya lebih bagus lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave Me
Teen Fiction"Haruskah sepahit ini kenyataan yang harus gue terima?" Ucapnya saat kembali bertemu dengannya. Awalnya semua masih baik baik saja bahkan saat dia datangpun semua masih sama tapi memang lebih indah daripada sebelumnya. Tapi tiba tiba saja semuanya h...
