Memang waktu berjalan tanpa menunggu siapapun, hingga semua terjadi begitu saja ~ Kate.
***
Misya melemparkan senyumnya saat masuk kedalam kelas, "hy Kate!" Kate tersenyum sebagai balasan akan sapaan Misya.
Namun yang sialnya Raka tiba tiba saja mendekat ke meja Misya saat Misya baru saja ingin membaca bukunya, mungkin mau melakukan PDKT. "Hallo Mis!"
"Hallo" jawab Misya
"Kenalin nama gue Raka," ucapnya memulai perkenalan sambil mengulurkan tangannya.
Misya membalas uluran itu, "nama gue Misya"
"Aduhhhh gue masih ingat nih pas si Raka selingkuhin gue!" Ucap Kate saat bersama Lisa, sengaja Kate sedikit berteriak agar Misya dan si brengsek itu mendengarnya. Sesekali Kate menoleh kebelakang agar dia dapat mengetahui ekspresi dari mereka.
"Umm... gue mau baca buku dulu ya" ujar Misya seakan mengerti kode dari Kate.
"Oh iya"
Awas lo Kate!. Batin Raka sambil berdecak kesal.
Ting...ting...
Segera semua murid kembali ke tempat duduk mereka masing - masing.
Tiba - tiba saja guru datang untuk mengajar.
"Anak - anak, ibuk tidak bisa mengajar kalian sekarang, karna akan ada rapat guru yang akan dilaksanakan sebentar lagi""Yess!!" Terdengar jelas oleh murid kelas ini. Dan suaranya sangat sangat dikenal oleh murid kelas ini.
"Heh Andre - andre, kapan kamu bisa menyadari seberapa pentingnya kehadiran guru itu bagi dunia ini" ucap buk Fany
Andre menunduk, mungkin dia sudah menyadari kesalahanya, "Maap buk, saya tadi khilaf"
"Ok kalian kerjakan hal 102 kegiatan 1 - 8! Nanti kalau jamnya berakhir kalian berikan kepada ketua kelas dan ketua kelas antar ke meja ibuk!" Jelasnya lalu pergi meninggalkan kelas.
Seketika itu juga semua penghuni kelas itu mengeluarkan suaranya, seakan akan mereka sudah lama banget tidak bersuara.
Hah mending gue nyelesain tugas tadi, batin Kate lalu mengeluarkan semua buku yang berkaitan dengam pelajaran Bahasa Indonesia.
Andre tertawa tawa seperti orang yang tidak memiliki beban hidup, bahkan kalau bisa dibilang tawanya itu seperti mak- mak,
"Jadi jebakan yang kita pasang itu berhasil?" Tanyanya pada Asyuke, lalu duduk dimeja
"Iya, hahahah..." seketika tawa mereka pecah, bahkan sukses membuat seisi kelas itu menatap kearah mereka, "paan kalian nengok kami?" Tanya Andre tajam.
"Lo bisa diam ga sih Ndre?!" Aneh. Lagi lagi Lisa bicara pada Andre bahkan kali ini ia agak membentak Andre. Seisi kelas bingung, bahkan sampai ada yang berbisik - bisik.
Andre menghiraukan bisikan itu bahkan ucapan Lisa tadi. Tapi ada sesuatu dari tatapan milik Andre ke Lisa, Andre memang sempat melihat ke arah Lisa tadi, jelas Lisa tau apa makna tatapan itu.
Andre kembali bercerita tentang jebakan mereka pada Asyuke dkk-nya. Sebenarnya Andre sengaja melakukannya agar suasana kelas kembali normal.
Raka menghampiri gengnya ingin terlibat dalam tawa mereka, "emang kalian masang jebakan paan?"
****
"Udah Ndre?" Tanya Asyuke sambil was was.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave Me
Teen Fiction"Haruskah sepahit ini kenyataan yang harus gue terima?" Ucapnya saat kembali bertemu dengannya. Awalnya semua masih baik baik saja bahkan saat dia datangpun semua masih sama tapi memang lebih indah daripada sebelumnya. Tapi tiba tiba saja semuanya h...