Kate berjalan ke arah kelas nya.
Saat Kate tiba di dalam kelas, pemandangan jelek berada didepannya. Memang tidak ada yang salah dari itu. Raka berduaan dengan wanita lain.
Segera Kate pergi dari tempat itu setelah meletakkan tasnya di meja.
Karna terlalu terburu buru keluar dari kelas Kate menabrak seseorang saat berlari.
"Kate lo kenapa? Kok pucat gitu? Lo dikejar anjing? Tapi kan disekolah ga ada anjing?" Tanya Adri.
"Gue abis lari dari pemandangan buruk"
"Pasti Raka." Tebak Adri langsung ke inti." Kita duduk disitu aja ya! Gue capek nih abis lo tabrak tadi."
"Iya"
"Makasih ya Dri"
"Untuk?"
"Karna ga minta pertanggung jawaban karna gue nabrak lo"
"Hahaha lo ada ada aja"
"Dri, gue boleh curhat?"
Belum dijawab oleh Adri Kate sudah menumpahkan semua isi hatinya.
"Gue gak cantik ya?? Gue ga tau sebenarnya kemarin Raka tu nembak gue apakah karna cinta atau hal lain? Gue sakit Dri, nafas gue gue ga terkontrol kalau gue ngeliat dia, dada gue sakit kalau ngingat dia.Gue juga sakit kalau dia nyium cewek lain.
Tapi sekarang gue sadar kalau dia hanya cowok brengsek yang suka mainin cewek, yang ga pernah ngehargai cewek.Gue malu pernah jadi pacar dia.Gue nyesel,
nangis untuk cowok brengsek kayak dia. Thanks ya Dri!Gue bertrimakasih banget lo yang slalu ada buat gue.Gue gak tau ntah kenapa gue ngerasa nyaman saat dekat lo." Jelas Kate yng mengeluarkan segala isi hatinya kepada cowok itu.
"Gue seneng denger nya. Gue seneng lo bisa numpahin segala isi hati lo ke gue. Memang lo aga lebay.
Tapi jangan fikirin kalau lo itu jelek menurut gue lo adalah gadis paling cantik dan manis dimata gue.
Kate lo adalah orang yang paling berharga di hidup gue. Raka adalah orang yang paling malang didunia ini yang telah menyianyiakan gadis cantik dan baik seperti lo. Pleas Kate jangan nangis lagi itu membuat hati gue sakit!" Jelas Adri.
"Loh kok makin nangis sih? Ada yang sakit ya? Atau kalimat gue ada yang salah?" Tanya Adri yang kawatir akan keadaan gadis itu.
"Tadi lo bilang gue lebay" Adri tersenyum simpul melihat tingkah gadis itu. Gadis itu venar benar gampang baper.
"Oh maaf. Gue salah bicara. Lo sangat sangat ga lebay. lo mulai sayang ya sama gue?"
"Hah?"
"Yah lo curhat ama gue, besok besok lo curhat kalau lo cinta ama gue. Hehehe..."
"Tau ah"
Kate tersipu malu karna ucapan cowok itu. Adri bahagia bisa membuat gadis itu tersenyum lagi, walau sederhana tapi mampu membuat hatinya cerah kembali.
Setelah Kate mulai membaik, Adri mengantarnya ke kelas.
"Nanti, lo pulang nya sama gue ya!!" ucap Adri
"Iya"
Setelah pelajaran selesai, bel pun berbunyi menggema di seluruh ruangan.
"Lis, vel, kekantin yuk! gue lapar nih!" Ajak Kate kepada kedua teman nya itu.
"Aduh sorry Kate! aku sama Lisa mau kerja kelompok untuk tugas IPA." Kata Lisa yang merasa bersalah.
"Oh gitu ya? Ya udah deh gapapa."
Kate berjalan sendiri ke kantin, saat dia berjalan tiba-tiba lewat seorang cewek yang tidak sengaja kuah bakso nya tumpah mengenai baju Kate.
"Eh, maaf kak! aku ga sengaja" ucap gadis itu yang merasa bersalah.
"Eh, baju lo kenapa Kate?" tanya Adri yang tiba-tiba nongol
"Kuah baksonya tumpah terus kena gue, lagian gue ga ngeliat jalan tadi" kata Kate.
"Bohong! Bakso nya tumpah karna dia yang ga ngeliat jalan!!!" Bentak Adri kearah gadis itu, jelas bukan Kate yang salah karna gadis itu yang sedang gemetaran bukan Kate.
"Maaf kak Adri, maaf kak Kate, aku gak sengaja," kata gadis itu yang ketakutan tubuh nya mulai gemetaran. Kate merasa kasihan kepada gadis itu.
" iya, gapapa kok!"
Gadis itu langsung pergi ke arah lain takut dia akan terkena masalah besar.
"Sekarang lo pergi ke toilet,lo bersihin baju lo terus lo tunggu di situ jangan kemana-mana!"
Perintah Adri yang keliatan dia kesal karena Kate memaafkan dia.
"Iya"
Kate melakukan seperti apa yang di perintahkan oleh Adri.
Kate pergi ke toilet, membersihkan bajunya dan menunggu disana.
"Ini! sekarang lo ganti baju lo dan pakai ini!!" Kata Adri
Kening Kate mengerut bingung apa yang telah di lakukan cowok itu.
"Lo beliin seragam baru ini untuk gue?"
"Iya"
"Loh kok bisa gimana? Lo beli dimana?"
"Di kopsis"
"Ooo"
"Cepetan gih, ganti baju nya! Baju lo tembus pandang karna basah."
Pipinya langsung memerah karna menahan malu.
Cepat cepat ia langsung kedalam takut cowok itu dapat melihat jelas tantop nya.
Setelah Kate selesai ganti baju ia keluar dan melihat cowok itu masih menunggu nya di luar.
"Kamu nunggu aku?" Tanya Kate dengan lugunya
"Gak"
"Lah jadi kenapa kamu berdiri disini?" tanya Kate lagi dengan yang wajah lugunya.
Adri menjadi kesal karna pertanyaan gadis itu.
"Ya iyalah Kate terus aku nuggu siapa lagi selain kamu?"
"Ya aku gak tau."
"Yah, jangan sedih gitu dong!"
"Gue-gue-gue"
"Gue apa?"
"Gue-g-u-e"
"Gue suka sama lo?"
"Gak"
"Jadi apa?"
"Gue laper Dri tadi belum sempat makan"
" yahhh kiarin apaan"
"Gue laper"
"Ya udah kita kekantin sekarang"
"Tapi lo yang bayar kan Dri?"
"Iya"
"Aaayokk" ucap Kate semangat dan lebih senang nya lagi Adri menraktirnya.
Entah mengapa Kate selalu nyaman di dekat cowok itu dan begitu juga dengan Adri.
"Lo senang ya kalau lo di traktirin orang?" tanya Adri tiba tiba
"Iya senang banget"
"Kenapa?"
"Biar gue bisa hemat duit gue untuk beli baju baru atau pun barang yang ingin gue beli, soalnya bokap ga mau ngasih duit untuk beli barang yang ga penting, katanya harus hemat supaya bisa mandiri." Jelas Kate
"Ooh bagus dong"
"Menurut lo, menurut gue ya ga lah"
Adri tidak menanggapi ucapan Kate karna panjang urusananya jika berdebat dengan gadis itu.
I love you Kate.Batin Adri.
I love you Adri, sepertinya perasaan gue mulai jelas.batin Kate.
Gue tau cinta lo mulai lahir, karna itu gue ada disini, dihati lo,disamping lo, didepan lo, dan dibelakang lo. batin Adri.
Dengan berjalan beriringan mereka dapat merasakan cinta yang tumbuh di lubuk hati terdalam.Cinta memang lahir tanpa syarat tapi cinta tumbuh dengan syarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave Me
Teen Fiction"Haruskah sepahit ini kenyataan yang harus gue terima?" Ucapnya saat kembali bertemu dengannya. Awalnya semua masih baik baik saja bahkan saat dia datangpun semua masih sama tapi memang lebih indah daripada sebelumnya. Tapi tiba tiba saja semuanya h...
