✅ Annoying Boy 3 - Kesal

9.1K 761 27
                                    

Jangan lupa divote dan komennya🌟🌟🌟🌟


Happy Reading

*****

"Hyerin-ahh." Panggil Jungkook pada Hyerin yang sedari tadi hanya diam saja, sejak ia menghentikan ciuman _sepihaknya_ tadi.

"Diam, jangan memanggilku Hyerin-ahh. Kita tak sedekat itu." Suara Hyerin terdengar parau.

"Mianhae, Hyerin. Aku kehilangan akal sehatku tadi." Jungkook menungdukan kepalanya mencoba menatap wajah Hyerin yang tengah menghadap kebawah. (maaf)

"Hyerin." Panggil Jungkook lagi.

Hyerin tak menjawab, hingga beberapa saat kemudian ia mendengar suara langkah kaki yang menjauh dan pintu seperti ditutup. Wanita paruh baya itu sudah keluar.

"Aku pergi. Imo tadi sudah tidak ada disana." Setelah itu Hyerin benar-benar keluar _pergi_ meninggalkan jungkook yang masih terdiam.

"Arghhh," Jungkook mengacak rambutnya kasar, lalu ikut melangkah pergi dari kamar mandi.

*****

"Ada apa dengan wajahmu Kook?" Tanya Jimin saat melihat Jungkook memasuki kelasnya dengan wajah yang amat kusut.

"Iya, padahal biasanya kau akan terus senyum-senyum seperti orang gila setelah bertemu Hyerin-ssi." Jelas Taehyung teman sekaligus sepupu Jungkook.

"Aku telah menciumnya." Jungkook berkata lirih.

"Benarkah? Daebak hebat sekali kau bisa mencium singa betina seperti Hyerin." Jimin bertepuk tangan keras, seraya menggelengkan kepalanya, takjub.

"Bagaimana rasanya berciuman dengan Hyerin?" Tanya Taehyung seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Enak, bahkan aku ingin menciumnya lagi. Tapi sekarang dia marah padaku."

Taehyung mengerutkan dahinya "Bukanya itu biasa terjadi, dia memang selalu marah karenamu?"

"Yang ini beda, dia sampai menangis tadi, sepertinya aku sudah keterlaluan." Jujur saja hati Jungkook merasa berdenyut melihat Hyerin menangis.

"Sejak kapan Jeon Jungkook bisa merasa bersalah heh." Jimin tersenyum miring, mengejek.

"Sudahlah Kook, lupakan dia. Dia saja sama sekali tak ingat denganmu." Lanjut Jimin, mencoba memberi solusi.

Buggg..

Jungkook sontak melayangkan tinjunya pada pipi Jimin. Ia tak terima Jimin mengucapkan kata itu.

"Aku pastikan dia akan mengingatku, dan menjadi miliku!" Jungkook berjalan cepat meninggalkan kelasnya.

Taehyung mengulurkan tanganya untuk membantu jimin berdiri, "Kau keterlaluan Jim."

*****

"Hya.. Hyerin, tunggu aku." Teriak Minji, saat Hyerin sudah berada jauh didepannya. Wanita itu langsung pergi meninggalkannya saat ia sendiri masih mengemas buku-buku.

Oh iya, for information, Minji itu adalah kembaran dari Jimin.

"Kau meninggalkanku!" Minji memberenggut kesal, setelah bisa menyusul Hyerin.

"Aku, ingin cepat pulang Minji-ya." Balas Hyerin malas.

"Kau ini kenapa sih? Jungkook lagi?" Tanya Minji sambil menyamakan jalanya dengan Hyerin.

"Jangan membahasnya, aku hanya ingin cepat pulang dan tidur diranjang tercintaku." Hyerin tidak berbohong jika yang ia ucapakan benar adanya. Tapi ia juga tidak membenarkan jika ini ada kaitannya dengan Jungkook. Jujur saja, ia masih marah, mengingat Pria itu berani menciumnya.

"Hari ini kau pulang dengan ku atau naik bus?" Tanya Minji.

"Emm, Tidak keduanya, aku dijemput oppaku." Hyerin tersenyum. (kakak).

"Woah, Jin oppa." Mata Minji berbinar, karena ia memang mengagumi kakak laki-laki sahabatnya ini.

"Ani." (tidak).

"Hah? Lalu?"

"Daniel oppa." Hyerin tersenyum setelahnya, entahlah, setelah mengucapkan itu mood nya langsung kembali lagi.

"Kakak sepupumu itu? Bukanya katamu dia sedang berkuliah diluar negeri?" Minji jadi bingung sendiri sekarang.

"Iya, ia sudah menyelesaikan kuliahnya. Sudah lama aku tak bertemu dengannya, mungkin sekitar enam sampai tujuh tahun lamanya"

"Ohh begitu." Minji menganggukan kepalanya mengerti, "Aku jadi penasaran dengan wajah oppa mu itu." Ia memang belum pernah bertemu dengan Daniel, meskipun ia dan Hyerin adalah teman sejak kecil.

"Hmm, aku sendiri juga penasaran, apakah wajahnya berubah atau tidak." Hyerin mengangkat kepalanya untuk membayangkan wajah Daniel sekarang. Karena seingatnya Daniel itu Pria pendek bertubuh kurus kering.

Setelah menunggu sekitar lima belas menit Daniel belum juga datang.

"Mana sih oppamu Hyerin?"

"Entahlah Minji, kata eomma ia sudah berangkat sedari tadi."

Hyerin dan Minji menatap kesana kemari mencoba mencari sosok kakaknya _Daniel.

Tapi setelah menunggu cukup lama, Hyerin tetap tak melihat batang hidung Daniel. Yang ada ia malah melihat sesosok pria tampan tengah berdiri tiga meter darinya sedari tadi.

Huft, apa perdulinya.

"Aku akan menelepon Eomma lagi, Minji." Putus Hyerin akhirnya. Tapi belun sempat ia menghidupkan layar ponselnya.

Sreett..

Tangannya dicekal orang tiba-tiba.

"Hya!" Hyerin seketika berteriak terkejut dan marah.

*****
TBC

Mau digigit juga🙈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau digigit juga🙈


Yang belum follow kuyy tiyanurr01

Ig. kimtaeya01
.
.
.
.
Kim Taeya

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang