Annoying Boy 44 - Fact

7.3K 388 154
                                    

Jangan lupa vote ya🌟🌟🌟🌟🌟

Nggak tau bakal ngefell ato malah enggak sama sekali, lama hiatus itu membawa perubahan loh ya,, Btw, author dah lupa sama chapter awal, jadi kalo ada kesalahan disini, silahkan dikomen, dibenerin gitu..

Happy Reading

*****

Baru saja Hyerin hendak menutup pintu Apartemen-nya. Tapi ia urungkan, saat matanya melihat adanya orang disana.

"Omo," Hyerin tersentak kaget karena orang itu tiba-tiba berdiri didepanya.

"Jesselyn," gumam Hyerin sedikit bingung dan tak percaya, karena keterkejutan masih menguasainya.

Tapi, untuk apa wanita ini datang kemari?

"Halo, Hyerin. Lama kita tidak bertemu ya," jesselyn terkekeh pelan sebelum tersenyum miring.

"Mau apa kau kemari? Jika tidak ada sesuatu, aku akan menutup pintunya." Tanya Hyerin mencoba berani, ia tak ingin terlihat lemah didepan Jesselyn.

"Eitss, jangan terburu-buru Hyerin-ssi. Aku hanya ingin berbicara sebentar saja. Boleh ku masuk?" Jesselyn tersenyum, tapi Hyerin tau senyum itu bukan senyum yang baik menurutnya.

Hyerin terdiam, ia tak mungkin menerima tamu seperti Jessely diApartementnya. Ia tak ingin Jesselyn berbuat sesuatu diluar dugaan, atau lebih parahnya lagi, dia bisa saja menyelakainya.

"Tidak. Lebih baik kita bicarakan dibawah." Usul Hyerin, mencari aman.

"Ouhh, kau ternyata waspada sekali ya. Tapi tenang saja aku tak akan berbuat jahat kepadamu, aku benar-benar ingin berbicara. Tapi jika kau merasa terancam, bolehlah kita bicarakan dibawah." Jesselyn tersenyum mengejek pada Hyerin. Hyerin tak perduli dengan senyum mengejek yang Jesselyn tunjukan.

Setelah itu mereka berjalan menuju lantai bawah Apartement itu, mereka mengambil tempat duduk di paling pojok foodcourt apartemen itu.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Jesselyn?" Tanya Hyerin to the point.

"Ck, kau terburu-buru sekali ya Hyerin." Jesselyn terkekeh mengejek.

Hyerin hanya nenatap Jesselyn tak suka. Jujur saja ingin sekali ia mencabik-cabik bibir sialan wanita itu. Mengingat wanita itu pernah dekat dengan Jungkook suaminya.

"Ehm, baiklah aku akan mulai. Tapi sebelumnya aku ingin bertanya, seberapa jauh kau mengenal Jungkook, atau mungkin suamimu?" Jesselyn menaikan sebelah alisnya, bibirnya masih setia tersenyum, tapi terlihat sekali jika itu adalah senyum meremehkan.

"Yang pasti aku jauh mengenalnya dari pada dirimu," Hyerin tak suka dengan pertanyaan yang dilontarkan Jesselyn, seakan dia mengenal Jungkook lama. Padahal kan ia yang sudah mengenal jungkook, bahkan sedari kecil. Semua tau jika Jungkook adalah teman kecil sekaligus cinta pertamanya.

Jesselyn tersenyum miring, "percaya diri sekali kau ya Hyerin,"

"Apa maksudmu?" Hyerin menatap tak suka Jesselyn.

Jesselyn terkekeh, "aku yang mengenal Jungkook Hyerin, bukan kau."

Hyerin mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Dia bahkan bertemu denganku dan tinggal di LA sejak dia ber-umur delapan tahun," lanjut Jesselyn seraya tersenyum miring. Dan sepertinya dia sengaja ingin mengatakan itu.

Jantung Hyerin bedegub kencang, bukanya sejak kecil ia selalu bermain dengan Jungkook. Tapi mengapa Jesselyn berkata Jungkook berada di LA. Apa yang sebenarnya terjadi?

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang