Annoying Boy - Part 17

5.8K 522 3
                                    

Typo bertebaran

*****

Hyerin berjalan gontai memasuki kelasnya, wajahnya ditekuk nampak tak bersemangat.

"Ada apa dengan dirimu?" Tanya Minji, setelah hyerin duduk dibangkunya.

Hyerin hanya menatap Minji datar tanpa mengucap sepatah katapun lalu mengalihkan pandanganya kedepan.

"Aissh jinja.. Hya Hyerin-ah ada apa dengan dirimu?" Minji nampak kesal pada hyerin yang tak menanggapinya.

"Minji aku hanya sedang tak enak badan" ucap Hyerin lemas.

"Omo.." Minji berjalan cepat menghampiri Hyerin dan menyentuh keningnya "Gwaenchanayo?" Tanyanya.

"Ne gwaenchanayo" jawab hyerin.

"Benarkah?" Tanya Minji memastikan.

"Hmmm.." hyerin hanya berdehem "aku akan beristirahat di ruang kesehatan saja Minji-ah" Hyerin berdiri dari tempatnya.

"Baiklah, mari ku antar?" Tanya Minji.

"Tidak perlu Minji, aku bisa kesana sendiri?"

"Jinjayo?"

"Hmm" Hyerin berjalan keluar kelas untuk pergi keruang kesehatan.

*****

Hyerin berbaring pelan di ranjang ruang kesehatan.

Kepalanya pusing, karena lelah dengan jalan hidupnya saat ini.

Tentang kejadian kemarin yang membuatnya harus menerima pernikahan dengan jungkook si pria gila itu.

Apalagi saat ayah nya bilang bahwa pernikahnya akan diadakan seminggu lagi, hal itu lantas membuatnya pusing.

Tapi satu hal yang membuatnya lebih pusing lagi, sudah seminggu ini ia bermimpi tentang anak kecil laki-laki dan perempuan yang sedang bermain sambit tertawa bahagia.

Dan tadi malam ia berminpi lagi yang ternyata anak perempuan itu adalah dirinya, tapi siapa anak laki-laki itu?. kenapa ia sama sekali tak mengingatnya.

Sungguh semua itu membuat Hyerin semakin pusing saja.

Kreeekkk...

Hyerin mengalihkan pandanganya kearah pintu yang terbuka. ia memutar bola Matanya malas saat dilihatnya jungkook lah yang membuka pintunya.

"Gwaenchanayo?" Jungkook menghampiri Hyerin, raut khawatir terlihat jelas di wajah tampanya itu.

Hyerin mengalihkan pandanganya dari jungkook, ia masih kesal dengannya, ralat bukan kesal tapi marah semarah marahnya, hingga ia menjadi sangat benci pada jungkook.

"Hyerin" panggil jungkook.

"Hyerin-ah"

"Chagi-ah"

"Hajima" Hyerin menatap jungkook tajam. (Stop it)

Jungkook tersenyum "apa aku harus memanggilmu sayang dulu agar kau mau berbicara denganku?"

"Sikkeureo" Hyerin berteriak keras. (diamlah)

Jungkook langsung mengatupkan bibirnya rapat.

Hyerin berdecak, setelah lima berlalu Jungkook masih diam saja seperti patung disampingnya.

"Kenapa kau masih disini? Cepat pergilah"

"Apa kau tuli, pergilah"

" Hya, jangan diam saja bodoh"

Jungkook ikut berdecah "bukanya kau yan menyuruhku diam"

Hyerin membualatkaa matanya "sudah cepat pergilah"

"Aku tidak mau" jungkook malah berjalan mendekati ranjang hyerin lalu ikut berbaring disamping hyerin "aku mengantuk dan ingin tidur"

Hya, apa yang kau lakukan?" Hyerin berteriak saat jungkook sudah berbarung memeluknya,tubuhnya terkunci dengan tubuh bersar jungkook sehingga ia tak dapat bergerak.

"Diamlah, aku mengantuk" jawab jungkook pelan yang sudah menutup matanya.

"Hya, tidak aku tidak mau" hyerin bergerak gusar dipelukan jungkook dan jungkook malah semakin mengeratkanya.

"Jungkook lepaskan aku"

"Ayo tidur chagi-ah"

"Jungkook"

"Hya jungkook"

Hyerin menghela nafas pasrah saat jungkook tak merespon ucapanya.

"Awas saja jika dia macam-macam denganku seperti terakhir kali, aku bersumpah akan mencekiknya sampai lehernya putus" ucap hyerin,bentah jungkook mendengarnya atau tidak yang jelas hyerin tetap akn melakukanya jika jungkook sampai mengambil kesempatan darinya seperti terakhir kali.

Tak berapa lama mata hyerin sudah berat, dan dengan terpaksa ia pun menutup matanya dan selanjutnya ia sudah kehilangan kesadaranya.

Jungkook membuka matanya, ia tersenyum saat melihat hyerin sudah tertidur pulas didekapanya.

Jungkook memajukan wajahnya hendak mencium pipi hyerin tapi ia langsung berhenti saat mengingat ucapan hyerin yang akan mencekiknya jika ia sampai macam-macam.

Jungkook tertawa pelan, lalu mendekatkan wajahnya lagi pada hyerin tapi sebelum itu tanganya diletakkan dipipi hyerin lalu mengecup tanganya sendiri, ia menghargai Hyerin sehingga ia tak mau sampai hyerin merasa dilecehkan, toh sebentar lagi ia akan sah dengan hyerin dan setelah itu ia akan bebas melakukan apapun dengan Hyerin, bukan begitu?.

setelah itu jungkook memejamkan matanya dan ikut terlelap seperti hyerin.

Jungkook menikmati saat-saat seperti ini, ia bahkan tak berpikir jika ada guru atau murid lain yang melihatnya dengan hyerin dalam keadaan seperti ini.

*****

TBC

#Kim_Taeya

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang