Annoying Boy 35 - Jealous

5.4K 467 13
                                    

Budayakan Vote sebelum baca.

JANGAN LUPA TEKAN ☆, KALO LUPA TEMPATNYA ADA DI POJOK.. XD

Happy Reading N Enjoyed Guys..

*****

"Ada apa dengan wajah mu itu kook?" Tanya jimin sambil terkekeh.

"Diam kau" ucap jungkook dengan tajam.

"Aishh.. sensitif sekali kau ini, Apa kau belum diberi jatah oleh istrimu itu kook."

"Sialan." Jungkook melirik jimin tajam. Dan jimin malah tertawa dibuatnya.

Taehyung hanya menonton saja sedari tadi, tanpa berminat untuk ikut menggoda jungkook. Taehyung memasang wajah memang berbeda, dan sepertinya ia ada masalah. Seperti kata jimin Hidup Taehyung sangat monoton akhir-akhir ini.

"Ah sial" ucap jungkook saat melihat Hyerin berjalan menghampirinya.

"Aku pergi"

"Waeyo?" Jungkook menanggapi pertanyaan jimin dan langsung pergi.

Dirinya tak bisa menrmui hyerin saat ini, dan ia tak mau usahanya menghindari Hyerin sejak pagi menjadi tak berguna.

Asal kalian tau, saat menatap hyerin, jungkook selalu melihat tubuh Hyerin yang tanpa busana seperti dalam mimpinya. ia sendiri tak tau penyebabnya, sehinggah ia harus menghindari Hyerin demi kelangsungan hidup semuanya.

"Mengapa jungkook pergi?" Tanya Hyerin pada jimin dan Taehyung.

"Entahlah, dia aneh" ucap jimin sambil terkekeh.

"Biarkan dia sendiri" ucap Taehyung dengan wajah datar tanpa ekspresi lalu pergi meningglaman jimin dan Hyerin disana.

Hyerin mengernyitkan dahinya "Ada apa dengan nya?"

"Ck, dia sama saja" gerutu Jimin.

*****

Jungkook berjalan tergesah-gesah, ia sendiri tak tau akan kemana, yang penting sekarang ia bisa menghindari Hyerin. Jika tidak bisa saja burung miliknya itu masuk kedalam sangkar tanpa dikomando.

"Jungkook-ah" panggil seseorang.

Jungkook berdecak pelan mengetahui siapa yang memanggil namanya.

"Kook" jesselyn tiba-tiba langsung memeluk Jungkook dengan erat.

"Ai mis yu kook" jesselyn semakin mengeratkan pelukannya.

Jungkook sendiri masih terdiam karena masik syok atas apa yang dilakukan jesselyn ini.

"Jess lepas." perintah jungkook.

"Kook aku rindu padamu"

Jungkook memejamkan matanya sejenak tak habis pikir dengan tindakan nekat jesselyn ini. Padahal ini masih dikawasan sekolah, untung jam pelajaran sudah dimulai jadi tak ada siapapun yang melihatnya.

Jungkook memegang kedua lengan jesse berusaha melepas pelukan erat jesselyin ini.

Jesselin tersenyum miring disana, lalu tangannya yang ada dibelakang tubuh jungkook bergerak seolah-olah sedang mengintrupsi sesutu. Setelahnya ia pun tersenyum puas.

Jungkook mendorong tubuh jesselyn dengan sekuat tenaga, sehingga pelukan mereka pun terlepas. Makan apa anak ini sampai kuat sekali memelukku, pikir jungkook.

"Kook mengapa kau selalu begini, tak biskah kau bersikap baik sedikit saja padaku?"

"Cih.. untuk apa kau bersikap baik padamu" setelah mengucapkan itu jungkook berlalu pergi meninggalkan Jesselyn yang mengeram marah ditempatnya.

"Awas saja, kau akan menjadi milikku"

*****

Setelah jam pelajaran selesai semua murit mampak berbondong-bondong meninggalkan kawasan sekolah. Lain halnya dengan jungkook yang malah duduk diam di tempatnya.

"Kau tak pulang kok?" Tanya jimin. Sedangkan Taehyung sendiri sudah pergi meninggalkan kelas lima menit sebelum bel pulang berbunyi.

"Aku tak ingin pulang" jawab jungkook lemas.

"Aish.. anak ini, kalau ada masalah dengan Hyerin, lebih baik cepat diselesaikan"

"Kami baik-baik saja" bantah jungkook.

"Lalu?"

"Aku tak ingin bertemu denganya" "aku menginap dirumahmu ya malam ini" lanjut jungkook.

"Enak saja, tak bisa. Kau kan punya rumah sendiri. Sudahblah aku mau pulang" jimin melangkah pergi meniggalkan jungkook yang memelas ditempatnya.

"Aku harus bisa menahanya" jungkook pun berdiri meninggalkan kelasnya yang sudah kosong itu.

Jungkook berjalan dikoridor sokolah yang sud h lenggang dengan pelan.

Saat tiba diujung koridor, matanya membulat melihat Hyerin yang sedang bercanda gurau dengan seorang pria. Dan ia jelas tau bahwa pria itu adalah Daniel si sialan.

Tangan jungkook mengepal kuat saat Daniel terlihat mencubit pipi Hyerin dan mengacak-acak rambut Hyerin disana. Seakan melupakan niatnya sedari tadi menghindari istrinya itu, jungkook menghampiri sosok manusia yang sedari tadi membuat emosi pada dirinya berkobar tak terkendali.

Jungkook menarik tubuh Hyerin agar menjauh dari Daniel. "Dia milikku, jika kau lupa" ucap sinis jungkook setelahnya.

"Wohoo, santai bung. Aku tak akan mengambilnya" Daniel terkekeh sambil mengangkat kedua tanganya.

Hyerin menatap jungkook yang masih memegang tanganya erat. Sudah seharian ini ia tak melihat sosok suaminya ini. 'Suami' sepertinya ia sudah sedikit mengakui bahwa jungkook adalah suaminya. Didalam lubuk hatinya yang paling dalam ada sedikit rasa rindu karena tak bertemu dengan jungkook.

"Ayo kita pulang" ucap jungkook tajam lalu menarik hyerin menjauhi Daniel.

"Hyerin-ah jangan lupa" teriak Daniel dari tempatnya.

Jungkook menatap tak suka Daniel. "Ck.. Sialan" gumamnya.

Hyerin hanya diam saat ditarik jungkook sampai mereka duduk didalam bus.

Hyerin tak suka suasana canggung seperti ini, ia terus memutar otak bagaimana membuat suasana agar tidak mencekam, apalagi aura tak enak terpancar jelas pada diri jungkook.

"Jung---"

"Aku tak suka kau dekat-dekat dengan-nya."

"Hah?"

"Aku tak suka." Jungkook mengalihkan pandanganya menatap Hyerin.

"Aku hanya bicara saja dengannya" ucap Hyerin pelan, entahlah sisi bringas Hyerin seakan hilang melihat wajah kusut jungkook saat ini.

"Tapi aku tak suka Hyerin-ah"

"Waeyo? Jangan bilang kau cem---"

"Iya aku cemburu, sangat cemburu. Aku benci, aku marah saat kau bersamanya, rasanya tanganku sudah ingin melayang kewajahnya bila aku tak bisa menahan diri."

Hyerin menatap jungkook tanpa berkedip.

Jungkook menangkup kedua sisi wajah Hyerin. "Jangan lakukan lagi"

"Ak--"

Cup

Belum sempt Hyerin menyelesaikan ucapanya, jungkook sudah mengecup bibir Hyerin. Hanya kecupan lima detik tanpa lumatan.

Setelah itu Hyerin mengalihkan pandanganya dari jungkook dan memilih menatap jendela, entah kenapa jantungnya berdegub sangat kencang, seakan jantung tersebut ingin melompat dari tempatnya. Dan ia merasakan seluruh tubuhnya memanas, apalagi pipinya sekarang, ia tak dapat membayangkan semerah apa pipinya saat ini.

*****
TBC

Wah.. selow banget ya update-nya, wkwk mian ya nggak bisa cepet kayak keinginan kalian:)))

JAN LUPA TEKAN ☆

SPAM NEXT DISINI. XD

#Kim_Taeya

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang