Chapter 12:
Arhanitya new versi:
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.
Gracias.
***
Pelajaran terakhir hari ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia yang di gurui oleh Bu Mae. Semua para murid kelas XI IPA 3 memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Tetapi, tidak dengan ketiga cowok ini. Mereka sedang bermain game Mobile Legends secara diam-diam.
Saat sedang hening-hening nya keadaan kelas, Arhan si perusuh kelas tiba-tiba berbuat onar. "Anjir lah, rese WI-FI sekolah! Gue jadi kalah lagi kan! Tai, tai, tai!" maki Arhan dengan suara keras dan dia pun melemparkan ponselnya ke meja.
Raka dan Rozan buru-buru menyimpan ponselnya dan membuka buku paket Bahasa Indonesia seolah-olah mereka berdua belajar dengan serius ketika Bu Mae berjalan menghampiri meja Arhan yang tepatnya berada di belakang meja mereka.
"ARHAN! BERANI YA KAMU BERMAIN GAME SAAT PELAJARAN IBU?!" tanya Bu Mae dengan amarahnya yang sudah memuncak naik ke atas kepalanya.
"Berani lah Bu, gak ada yang larang." ucap Arhan menantang.
"KAMU GAK TAU PERATURAN SEKOLAH INI? TIDAK BOLEH BERMAIN PONSEL SAAT JAM KBM DI MULAI!" ucap Bu Mae dengan berteriak.
Dengan santainya Arhan menjawab, "saya tau. Peraturan di buat untuk di langgar."
"BERANI SEKALI YA KAMU!"
"CEPAT BERDIRI DAN KAMU BIKIN CONTOH TEKS EKPLANASI TENTANG BENCANA ALAM." perintahnya dengan jari telunjuk mengarah ke papan tulis kelas.
Arhan berdecak malas lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah depan kelas. "KENAPA DIAM SAJA? AYO BIKIN DAN TULIS TEKS EKSPLANASI!" teriak Bu Mae lagi ketika melihat Arhan hanya berdiri di depan dengan menatap temannya satu per satu. Meminta pertolongan.
"Saya gak bisa Bu. Saya juga gak tau apa itu teks eksplanasi." ucapnya tanpa rasa bersalah membuat seluruh temannya menatap tak percaya.
"Astagfirullah." teman-temannya ber-istigfar seraya mengelus dadanya masing-masing.
"Turun kelas tau rasa lu." sahut Rozan dan di aminin oleh Raka.
"Time is money. Cepetan bego buang-buang waktu banget." ucap salah satu temannya yang merupakan murid pintar.
"Emang gak ada bakat banget lu, Ar." sahut yang lainnya.
"KEMBALI KE TEMPAT DAN BACA HALAMAN 143 SELANJUTNYA KAMU BIKIN 2 TEKS EKSPLANASI BERTEMA BEBAS. BEL PULANG BERBUNYI HARAP KUMPULKAN TUGASNYA." ucapnya sudah kehabisan kesabaran menghadapi murid yang satu ini,
"SATU LAGI. PONSELMU AKAN SAYA SITA SAMPAI SATU BULAN KE DEPAN. JADI, BERIKAN PONSELMU SEKARANG." Arhan yang mendengar ucapan Bu Mae hanya bisa pasrah, dengan berat hati dia mengeluarkan ponsel yang berwarna hitam itu kepada sang guru.
Ketika Arhan ingin berjalan, Bu Mae kembali berbicara.
"Pulang sekolah ikut ke ruangan saya lalu temui guru BK dan minta surat panggilan ortu." Bu Mae pun menduduki dirinya dan seluruh murid pun kembali melanjutkan belajarnya.
"Sialan lo berdua." kesal Arhan kepada kedua sahabatnya.
***
"Oke, latihan hari ini saya akhiri lebih awal karena saya ada urusan yang sangat penting. Arhan, pimpin do'a sebelum kita pulang." suruh pelatih basket yang bernama Pak Bombom.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arhanitya
Fiksi RemajaHistory Ranking: #1 - bendahara (06- 08- 2018) #2 - bendahara (04- 08- 2018) #3 - bendahara (30- 06- 2018) #5 - fiksi remaja 2018 (30 - 06 - 2018) #947 - teen fiction (08- 03- 2018) [Masih belajar, masih banyak kekurangan] 🦄🦄 Start: 16 Januari 201...