kakak kelas

sembilan

"lo kenapa? sakit?" tanya zidan menatap wajah vensa khawatir

"gak" jawab vensa ketus

"lo pms?" duga zidan menatap vensa curiga

"gak juga" jawab vensa sambil mengaduk es campur nya

"gue ramal besok lo pms" kata zidan dengan wajah sok yakin

"sok jadi dilan lo ah pake ramal ramalan" vensa menatap zidan malas

"vensa lo cantik. tapi gue belum mencintai lo" goda zidan sok menirukan dilan

"jadi???" vensa menaikan alis nya

"jadi lo harus kaya selena gomes dulu biar gue cinta sama lo" kata zidan yang mulai ngelantur

"garing tau gak. mendingan sekarang lo abisin makanan lo terus kita pulang. ngerti!" perintah vensa yang menatap zidan kesal dan memaksa untuk menurutinya

"hmmm iyadeh kita pulang. tapi lo mau nemenin gue dulu gak?"

"kemana?"

"beli majalah maria ozawa"

"ogah!"

"ayo dongg gue udah lama ga coli"

"yateruss"

"please..."

"gak!"

*dan terjadilah perang dunia ke tiga*

malam ini gifar dan fikra sedang menunggu kedatangan kedua sahabat nya di sebuah club malam bersama seorang perempuan. yah masing masing mereka membawa pasangan untuk bersenang-senang karna selain bosan memanjakan adik mereka dengan sabun, mereka merindukan liang surga kaum hawa juga yahh memang seperti itu mereka.

"kahfa mana belum datang?" tanya hisna yang baru sampai dengan seorang gadis cantik yang aduhai

"ngejemput dulu afni katanya" jawab gifar yang juga bersama seorang gadis pirang dengan pakaian menggoda

"ehh fik baru lagi?" tanya hisna menaikan alisnya dan menatap gadis disebelah fikra yang tak kalah cantik dan memiliki fostur tubuh seperti biola

"yo'i" jawab fikra sambil merangkul gadis nya

"ehh tuh si kahfa" seru gifar menunjuk kahfa yang menggandeng afni

"wesssss mas kahfa baru nyampe?" tanya hisna antusias

"ehhss iya dong. siapa nih hiss?" tanya kahfa menatap gadis yang bersama hisna

"kenalin chira pacar baru gue" kata hisna dengan sombong

"wedehhh hai chira gede banget sih itu nyaa" tunjuk kahfa kurang ajar kepada belahan dada chira yang terekspos

"apaan sih kamu" afni menepis telunjuk kahfa yang kurang ajar

"tenang aja masih gedean kamu ko sayang" kahfa membelai rambut afni pelan

"mau minum apa?" tanya gifar yang sudah tak sabaran ingin bersenang-senang

"yang penting enak dan bikin kuat ajalah" kata fikra dan dijawab setuju oleh teman-teman nya

"fik. zidan ga ikut?" tanya hisna penasaran

"zidan kan sama vensa" jawab kahfa tanpa peduli tatapan fikra yang tak suka mendengar kabar buruk teraebut

"ohh jadi ini ceritanya lo ketikung ade lo sendiri?" ejek hisna sambil menertawakan wajah fikra yang menahan kesal

"lagian gue ga pernah suka sama vensa" elak fikra sambil meminum minuman yang baru di bawakan gifar

"gimana ga ketikung. ngakuin perasaan nya aja ga pernah" sindir kahfa sambil terkekeh geli dengan sikap fikra yang sedang grogi