empatpuluhenam

3.7K 127 22
                                    

 Meski kamu lari sejauh mungkin dari aku, Kalo takdir bilang kamu harus sama aku. Kamu bisa apa?

***

  Hari ini vensa dan zidan sudah seperti biasa lagi. Mereka berangkat sekolah bersama seperti kemarin-kemarin, keduanya sama-sama merasakan perasaan senang bisa akur seperti ini lagi

"Zidan nanti pulang sekolah kamu gausah nunggu aku ya" kata vensa di tengah perjalanan mereka menuju sekolah

"lho kenapa? Kamu mau ngapain dulu?" tanya zidan sambil mengerutkan kening nya

"aku mau belajar sama kak yogi" jawab vensa dengan nada pelan sambil menunduk

"aku temenin"

"Eh.. Gausah nanti lama terus kamu jadi bete" kata vensa

"engga, Sekalian aku ikut belajar juga kan bentar lagi kita uas" kata pemuda itu sambil tersenyum pada vensa

"Tapi jangan bikin masalah ya, awas kalo nanti kamu malah berantem sama kak yogi" ancam vensa sambil menunjuk wajah pemuda disampingnya

"iya sayang gak akan berantem" zidan meraih kepala vensa mengecup kening gadis itu

"zidannn...kamu cium aku udah depan gerbang sekolah gini, gimana kalo tadi pak maman liat?" protes vensa tak suka dengan tingkah zidan yang asal mencium nya

"bagus kalo pa maman liat, biar dia berkeinginan untuk menikah haha" ucap zidan sambil terkekeh

"Dih.. Nanti kita di gosipin sama pa maman gimana?"

"Lah emang kita selalu di gosipin ven, lagian kamu pacaran sama primadona nya sekolah.. Yaiyalah jadi tranding topic teruss" kata zidan dengan sombong dan sangat percaya diri

"Iya..kenapa aku harus pacaran sama cowo yang terlalu percaya diri kaya kamu yaa" vensa menggelengkan kepala nya lalu segera membuka pintu mobil dan turun duluan

"vensaa! Eh tungguin gue!" teriak zidan sambil berlari kecil menyusul vensa yang sudah berjalan duluan

"Gak mau!!! Sana kamu jangan jalan bareng aku, aku gak mau di gosipin sama anak-anak sekolahan!" vensa mendorong zidan pelan sambil terkekeh dan hendak berlari tapi tangan zidan segera menarik tas vensa membuat gadis itu tak bisa berlari

"gapapa di gosipin, biar pahala kamu ini nambah lumayan buat beratin timbangan di akhirat" kata zidan yang saat ini malah merangkul gadis itu depan kumpulan kakak kelas yang sudah menatap vensa sinis

"zidan apaan sih!" vensa melotot kaget dan langsung melepaskan tangan zidan yang merangkul pundak nya

"Haha.. Udah sana ke kelas duluan nanti istirahat kita makan bareng di kantin ya.. Jangan belajar mulu!" zidan mengacak kepala gadis itu pelan lalu segera berlari ke kelas nya

Vensa merutuki zidan karna ulah pemuda itu selalu membuat hati vensa berdebar kuat, dan membuat pipi vensa merah padam vensa segera lari ke kelasnya sambil menutupi pipi nya yang sudah merah karna perlakuan zidan.

"vensa.. Lo kenapa? Sakit?" tanya mona panik

"apaan si engga!" vensa mendorong kening mona yang menatap wajah nya khawatir

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang