kakak kelas

sembilanbelas

Tetap dengan ku. Jangan kemana-mana
Aku ingin kamu, untuk saat ini dan selama lamanya.

-zidanBintang

***kakak kelas mesum***

"selamat pagi my triplek" sapa zidan saat vensa membuka pintu membuat vensa terlonjak kaget

"ihss kamu ngagetin aja sih!" vensa menjambak jambul zidan yang sudah zidan tata dari subuh

"aduhhh kamu mahh ini jambul aku main di jambak aja" zidan cemberut kesal sambil membenarkan kembali jambul nya

"lagian siapa suruh ngagetin!" vensa melipat kedua tangan nya di depan dada

"maaf. Maaf" kata zidan sambil menunduk

"ayo berangkat" vensa berjalan duluan menuju mobil zidan

"bunda sama ayah mana?" tanya zidan

"ayah udah berangkat kerja. Bunda ke pasar senen belanja" jawab vensa

"leo sama kahfa?" tanya zidan

"kahfa sama hanan udah berangkat duluan. Leo ngak sekolah males" jawab vensa lagi

"ohhh. Yaudah ayo" kata zidan segera masuk kedalam mobil nya

"ven aku laper" kata zidan saat sudah ditengah perjalanan

"aku bawain sarapan. Tapi roti selai" vensa mengeluarkan kotak makan nya

"kenapa ngak nasi goreng?" tanya zidan tanpa memalingkan pandangan nya dari jalanan

"nawar aja lu. Ini makan aja yang adaa, lagian aku tadi kesiangan" kata vensa menyodorkan satu lembar roti selai ke mulut zidan

"kesiangan gara gara mikirin aku semaleman yah?" tanya zidan kepedean

"sok tau lo!"

"terus kesiangan gara-gara apa?"

"gara gara mikirinnn taehyung" jawab vensa asal

"gantengan juga aku!" zidan cemberut kesal

"ngimpi!"

"kamu makan juga dong" zidan mengambil selembar roti selai itu lalu memasukan ke dalam mulut vensa

Vensa mau tak mau melahap roti selai itu, karna zidan menyuapinya secara paksa

"khamuu mhaaa akuu asfgrbf&%#" vensa berceloteh tidak jelas karna mulut nya penuh dengan roti selai

"hahaha ih lucu deh" zidan mencubit gemas pipi vensaa

"aduhhhh" vensa menepis tangan zidan

"love you" ucap zidan sambil tersenyun

"udah diem. Jangan banyak tingkah, liat ke depan ajaa fokus nyetirnya" kata vensa yang sudah salting

"aku ga bisa fokus ke yang lain kalo ada kamu di samping aku" kata zidan masih menatap vensa

"udah ah. Receh tau, lo liat sana nohhh" vensa mendorong pipi zidan untuk melihat ke arah jalanan