empatpuluhtiga

4.7K 177 45
                                    

Enakyaa jadi kamu.
Disayang sama aku, disayang sama dia juga.

***kakak kelas mesum***

  Vensa dengan tenang berjalan di koridor sekolah pagi ini, berlagak tidak terjadi apa-apa dengan dirinya dan hatinya sendiri. Sudah 2 minggu vensa menjauhi zidan, tidak ingin mendengar penjelasan apa-apa lagi dari pemuda itu.

  "vensaa!" panggil seorang pemuda jangkung dari belakang punggungnya

"eh kak yogi?" gadis itu berhenti dan melihat siapa yang memanggilnya

"berangkat kesini sama siapa?" tanya yogi basa basi

"pake go-jek" jawab vensa seadanya

"kenapa gak nelpon aku aja?" tanya yogi sambil tersenyum

"buat apa?" tanya vensa sambil melanjutkan langkahnya

"yaa buat jemput kamu" kata yogi masih dengan senyum manis nya

"nggak ah, nanti ngerepotin kakak" kata vensa sambil memasukan kedua tangan kesaku jaketnya

"aku seneng ko direpotin kamu. Hehe" kata yogi sambil nyengir

"dihh, hahahah iya deh iyaa kapan-kapan aku repotin kak yogi yaa" kata vensa sambil terkekeh

"Siap. Yaudah kamu mau ke kelas kan?"tanya yogi yang sadar mereka sudah di depan kelas vensa

"eh iya. Yaudahh aku duluan yaa, bye" pamit vensa yang segera masuk kedalam kelasnya meninggalkan yogi yang masih di depan kelas ipa 3

"hai vensaa" sapa mona dengan kerlipan matanya

"apa lo?" tanya vensa sudah curiga

"liat PR kimia dong" pintanyaa sambil mengedipkan matanya beberapa kali

"jijik tau" cerca vensa sambil segera duduk di bangkunya

"please..." mohon gadis berkuncir dua itu

"iyaiya" vensa yang malas harus meladeni mona segera mengeluarkan buku pr  kimia nya dan segera menyerahkan ke mona "hush sana jangan ganggu gue" usir vensa ketus

  "akssss makasih vensaaku" mona mencubit pipi vensa membuat vensa melotot kecil tak suka dan segera kabur sebelum vensa mengamuk

  Vensa mengeluarkan earphone dari saku rok dan segera memasangkan ke hp nya lalu menyantolkan earphone itu ke dua telinga-nya
  Vensa mengehela nafas lelah untuk beberapa saat, lalu melipat kedua tangannya diatas meja dan segera menenggelamkan wajah nya.

"vensaa" seseorang menyentuh bahunya membuat vensa mendongak melihat siapa yang menyentuhnya

"hanan, kenapa?" gumam vensa sambil duduk tegak kembali

"lo gapapakan?" tanya hanan khawatir

"nggak ko" jawab vensa dengan datar

"gue gak ngeliat vensa yang dulu lagi" kata hanan sambil menaruh tas nya

"emang gue dulu gimana?" tanya vensa sambil membuka jaketnya

"asik aja. Sekarang lo lebih seneng sama buku matematika dan buku kimia dari pada sama gue" gerutu hanan sambil mencebikan bibirnya

"yakan lo bisa nyontek ke gue juga kalo ada PR" kata vensa sambil tersenyum tipis

"gue tau lo ini patah hati ven, tapi gak gini jugaa dong" kata hanan menatap vensa lekat "udah 2 minggu lo kaya gini, dingin sama semua orang, gak banyak ngomong lagi. Serem tau liat lo gini terus" omel hanan yang tidak kuat dengan sikap vensa akhir-akhir ini

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang