6: Penikahan

4.7K 544 43
                                    

"Aku tidak membenci takdirku saat ini, karna aku yakin tuhan sudah menuliskan skenario yang indah untukku kelak." - Lalisa Fredella

Author POV

SUDAH terhitung satu minggu setelah pertemuan antara keluarga Lisa dan keluarga Jungkook. Hingga kini tibalah hari yang sebenarnya tidak Lisa inginkan harus terjadi.

Ya, hari pernikahannya dan Jungkook.

Acara sangat tertutup jadi tak banyak yang hadir hanya para sahabat dari kedua belah pihak pengantin, serta keluarga dan kolega-kolega orang tua mereka dan teman-teman terdekat orang tua mereka.

Dan disini lah Lisa berada, di depan cermin besar yang memantulkan bayangan tubuhnya. Rasanya aneh melihat bayangan diri sendiri dengan penampilan seperti ini. Meratapi nasibnya yang seperti ini.

Saat Lisa masih terdiam dengan berbagai pikiran yang berkecambuk saat ini, seseorang membuka pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Lisa masih terdiam dengan berbagai pikiran yang berkecambuk saat ini, seseorang membuka pintu kamarnya.

Dara, orang yang membuka pintu kamar Lisa dengan senyum yang terpancar indah di wajah cantiknya. Dia menatap Lisa dari atas hingga bawah dengan pandangan takjubnya.

"Apa ada yang salah bun?" Tanya Lisa dan Dara hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Lisa anak bunda cantik." Puji Dara sambil menghampiri dan memeluk tubuh putrinya. Dan Lisa membalas pelukan hangat sang bunda.

"Kamu sebentar lagi jadi ibu rumah tangga, sayang, kamu harus urus suami kamu dengan baik ya. Tanggung jawab ayah dan bunda sudah berakhir, tapi kamu tetap anak cantik kesayangan ayah dan bunda." Ucap Dara, terdengar serak dan berat. Aku yakin ibu saat ini menangis. Sama sepertiku yang tak bisa menahan air mata yang jatuh begitu saja.

"Bun Lisa gamau pisah sama bunda. Lisa mau sama bunda terus."

"Gabisa sayang, sekarang kamu udah punya tanggung jawab. Lisa bisa main kesini kapan aja, tapi harus dengan ijin suami kamu ya?" Ucap Dara yang hanya dibalas anggukan tak rela oleh Lisa.

Tak lama suara pintu terbuka terdengar lagi.

"Dua wanita cantik kesayangan ayah lagi pada ngapain? Itu acaranya udah mau dimulai." Terdengar suara Jiyong disana, Dara melepaskan pelukannya dan beralih menatap sang suami.

"Ayah ini ganggu moment aja!" Marah Dara membuat Jiyong terkekeh.

"Emangnya lagi seru ya?" Tanya Jiyong sambil berjalan menuju Lisa dan Dara.

"Anak ayah cantik kaya putri negeri dongeng." Ucap Jiyong memuji Lisa tapi malah terdengar lucu.

"Sini ayah peluk dulu." Ucap Jiyong sambil merentangkan tangannya, dan dengan senang hatinya Lisa berjalan memeluk Jiyong.

"Anak ayah sebentar lagi punya keluarga sendiri, punya suami dan rumah yang harus kamu urus. Kamu harus jadi idaman ya." Ucap Jiyong yang membuat Lisa dan Dara terkekeh.

"Loh kok malah ketawa sih?" Tanya Jiyong sambil melepaskan pelukannya pada Lisa.

"Ayah tumben banget ngomongnya banyak, biasanya irit. Hari ini ayah kaya ibu-ibu komplek deh." Jawabku membuat Jiyong merenggut sebal dan Dara tertawa.

"Yaudah ayo turun acaranya udah mau dimulai." Ajak Dara. Dan kami pun turun, dengan aku yang digandeng oleh ayah dan bunda.

🔘🔘

Semuanya sudah berjalan dengan lancar. Sekarang waktunya penerimaan tamu, dan kalian harus tau. Walaupun acara ini bisa terbilang sederhana dan tertutup tapi tamu yang datang itu tidak sedikit. Tamu yang datang sangat banyak, apa lagi kolega-kolega Jiyong dan Taeyang.

Dan sudah dua jam ini Lisa dan Jungkook berdiri untuk menyambut para tamu, pasti rasanya sangat melelahkan.

Sekarang Lisa beranjak untul menghampiri para sahabatnya, mereka sedang mengobrol dengan Dara.

"Nah pengantin barunya datang nih." Ucap Dara saat melihat Lisa menghampiri mereka.

"Tante tinggal dulu ya." Pamit Dara dan meninggalkan mereka.

"Gue ga percaya Lis, ternyata diantara kita lo yang duluan kawin." Ucap Jennie sambil menggeleng tak percaya.

"Gue kira cewe polos kaya lo susah dapet jodoh, ternyata dugaan gue salah." Timpal Rose membuat Lisa harus menggeplak kepalanya yang membuat dia meringis nyeri sedangkan Lisa dan yang lain hanya tertawa.

"Selamat ya Lis, semoga pernikahan lo samawa deh." Ucap Jisoo memberikan selamat, tuh kan, kayanya emang bener deh kalo hanya Jisoo yang memiliki otak paling bener.

"Makasih Jis." Ucap Lisa mencoba memberikan senyumannya.

Oh iya, saat Lisa memberitahu mereka soal pernikahannya. Reaksi mereka itu super duper, kaya kehilangan duit 10 juta. Yang membuat murid satu kelas harus menutup telinganya.

"Lis, kalo si Jungkook macem-macem lo bilang ya ama gue." Ucap Jennie memelankan suaranya.

"Beres Jen." Balas Lisa mengacungkan jempolnya.

"Ka Lisa." Tiba-tiba ada seorang anak kecil perempuan yang memanggilku.

"Iya kenapa?" Balas Lisa, oh itu adalah sepupu Jungkook yang sebenarnya Lisa tak tau namanya.

"Kakak di panggil ka Jungkook." Ucapnya sambil menarik-narik lengan Lisa supaya mengikutinya.

"Gue pergi dulu ya." Pamit Lisa yang hanya di jawab anggukan oleh mereka.

Keponakan Jungkook itu membawa Lisa ke ruang tengah rumah Lisa. Jika kalian bingung, pesta pernikahan ini di laksanakan di rumah Lisa. Tepatnya di halaman belakang.

"Terimakasih." Ucap Lisa pada sepupu Jungkook, lalu dia pergi setelah sebelumnya mengangguk.

"Kenapa?" Tanya Lisa sambil menghampiri Jungkook.

"Duduk." Ucapnya menyuruh Lisa duduk di hadapannya. Lisa memicingkan matanya kala dia menemukan selembar kertas dihadapannya. "Baca langsung tanda tangan." Lanjutnya setelah Lisa duduk dihadapannya.

Surat peraturan?

Lisa membaca surat peraturan itu dengan seksama. Mataku melebar kala melihat deretan huruf yang berjajar di kertas putih itu.

-Surat Peraturan-

1. Lisa harus menggunakan aku-kamu kepada Jungkook. Sedangkan Jungkook bebas.
2. Lisa harus bersikap layaknya ibu rumah tangga, mengurus segala keperluan rumah.
3. Di atas jam 9 malam tidak boleh keluar rumah untuk Lisa. Sedangkan Jungkook bebas.
4. Tidur berbeda kamar.
5. Tidak MENGATUR Jungkook.
6. Boleh memiliki kekasih asal backstreet.
7. Tidak boleh mencampuri urusan masing-masing

Tertanda Jungkook.

Lisa hanya terdiam melihat semua peraturan itu, semua peraturan yang Jungkook buat sangat merugikannya.

"Tanda tangan cepet, gue mau pulang." Ucapnya sambil beranjak dari tempatnya. Matanya menatap tajam Lisa yang sedang menggenggam erat penanya.

Sial!




⚪⚪⚪
Happy wedding
Wkwk, vomment yapp

I Call It Love [L.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang