(6)

4K 442 9
                                    

"Inikah sifat aslimu Menma?"

Hinata menyandarkan tubuhnya di batang pohon besar sambil memejamkan matanya.

"Di sini kau rupanya"

Hinata membuka matanya

Dia tersenyum melihat menma yang mulai menghampirinya.

"Kau bolos?" Tanya Menma saat telah duduk di samping Hinata.

Hinata menggelengkan kepalanya

"Lalu?"

Hinata menyari buku yang selalu dia bawa.

Hinata menepuk jidatnya saat dia ternyata lupa membawa buku dan pulpen.

Menma mengeluarkan handphone, lalu memberikan nya kepada Hinata.

Hinata menatap bingung Menma.

"Ketik di handphone ku. "

Hinata menggangguk, lalu mengambil handphone Menma.

Terlihat Hinata sedang mengetik sesuatu, lalu menunjukannya kepada Menma.

'Tidak ada guru untuk 4 jam. Aku bosan, jadi pergi kebelakang sekolah'

Menma tersenyum mengejek saat membacanya.
"Jadi Dia tidak datang kesekolah lagi?" Tanya Menma sambil menekan kata Dia.

Hinata kembali mengetik sesuatu.
'Sasuke-kun? Dia sudah masuk sekolah. Tapi dia sedang kumpul bersama teman-temannya'

Menma merebut handphone nya dari tangan Hinata, lalu berdiri dari duduknya.

"Berdirilah "

Hinata memiringkan kepalanya tanda bingung, tetapi tetap mengikuti perkataan Menma untuk berdiri.

Menma langsung menarik tangan Hinata.

Hinata sempat berontak. Namun, Menma menarik tangan Hinata dengan erat.

Hinata pasrah dan membiar Menma menariknya.

Entah kemana tujuan mereka.



Hinata terlihat gugup

Dalam hatinya, dia merutuki Menma yang membawa Hinata keatap sekolah.

Di sana, tak jauh dari mereka ada Naruto, Kiba, Shikamaru dan Sasuke.

Hinata tidak tau mengapa Menma membawanya kesini.

Menma kembali menarik tangan Hinata mendekati mereka berempat.

"Bisakah, kami ikut bergabung?" Tanya Menma kepada 4 pria yang kini sedang menatap Menma bingung.

Sedangkan Hinata bersembunyi di belakang Menma.

"Menma? Kenapa tidak " Jawab Kiba dengan senyum lebarnya.

Menma kembali menarik Hinata.

Menduduki mereka berdua di bangku kosong samping Naruto.

Hinata hanya menundukan kepalanya saat Naruto dan Kiba menatap Hinata bingung.

"Hei, kenapa kalian semua pada diam? Hahaha" Kiba berusaha memecahkan keheningan.

Hinata menunduk, namun tak sengaja matanya menatap Sasuke yang duduk tak jauh darinya.

Sasuke terlihat tak menghiraukan kehadiran Menma dan dirinya.
terlihat Sasuke seperti asik dengan handphonenya.

Sedangkan Shikamaru?

Dia duduk di samping Sasuke dengan buku yang menutup wajahnya.

Mungkin Shikamaru sedang tertidur.

"Hei, kau Uchiha Sasuke kan?" Tanya Menma.

Sasuke menatap Menma lalu menganggukkan kepalanya dan kembali fokus ke handphonenya.

"Masih mencari Hime mu?"

Sasuke menatap Menma tajam saat mendengar pertanyaan Menma.

Sedangkan Hinata menatap Menma bingung.

"Tidak perlu menatap tajam ku seperti itu Sasuke. Naruto sering menceritakan tentangmu kepadaku, bahkan tentang mimpi-mimpi yang selama ini selalu menghantuimu "

Naruto gelagapan saat Sasuke menatap tajam dirinya.

"Itu bukan urusanmu" Ucap Sasuke datar.

Menma menatap Hinata yang masih menatap Menma bingung.

Menma mendekatkan kepalanya di telinga Hinata.
"Bagaimana, jika kita memberi kejutan ke Sasuke?"

Hinata yang mengerti akan kata kejutan yang di ucapkan Menma, langsung menggelengkan kepalanya.

Hinata meremas lengan Menma masih sambil menggelengkan kepalanya.

"Hahaha, baiklah-baiklah Hinata. Ayo kita pergi "

Naruto menatap kembarannya itu bingung. Selama ini Menma mempunyai sifat seperti Sasuke, yaitu dingin dan irit bicara.

Namun saat bersama Hinata, Menma selalu menunjukan ekspresi yang bahkan belum pernah Menma tunjukan kepada Naruto.

Menma kembali menggengam tangan Hinata untuk berdiri.
"Sepertinya aku harus pergi dulu. Mungkin lain kali aku bisa bergabung dengan kalian "

Menma menarik tangan Hinata untuk pergi dari atap sekolah ini.




Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

Sekolah sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa murid yang tetap tinggal.

Menma kembali masuk kesekolah. Dia berjalan menuju lapangan basket.

Di sana dia melihat 3 orang pria yang sedang bermain basket dan satu orang yang duduk di bangku penonton.

Sasuke, Naruto dan Kiba, terlihat serius memainkan basket. Sedangkan Shikamaru terlihat duduk di bangku penonton.

Menma berjalan mendekati bangku penonton, lebih tepat nya saat ini Menma duduk di samping Shikamaru.

Shikamaru hanya menatap Menma sekilas, lalu kembali menatap ke 3 sahabatnya yang terlihat sedang bermain basket.

"Kau sedang menunggu, Naruto?" Tanya Shikamaru

Menma menatap sekilas Shikamaru.
"Tidak. Aku hanya sedang menunggu, kapan Uchiha itu mendapatkan karmanya"

Shikamaru menatap Menma datar.
"Kau merencanakan sesuatu untuk menghancurkan, Sasuke?"

"Rencana? Untuk apa? Bahkan, jika aku hanya diam saja. Uchiha itu akan Hancur, dengan sendirinya" Menma menyeringai

Shikamaru menghela nafas berat

"Kau dan Naruto, kalian sangat bertolak belakang. Jika Naruto adalah sumber kebahagian, maka dirimu adalah sumber rasa sakit. "

"Rasa sakit? Tapi, jika kau sudah mencap ku seperti itu, apa boleh buat. Sepertinya aku akan membuat rasa sakit di mana-mana. Tapi kau tenang saja Shikamaru, Rasa sakit yang ku ciptakan adalah hasil dari kebodohan mereka sendiri" Kini senyuman Menma seperti seorang psikopat

Shikamaru menatap tajam Menma dan di balas oleh tatapan menyeringai milik Menma.

"Berhentilah menatap tajam diriku, Shikamaru. Aku tidak akan membuat rasa sakit untuk sahabat-sahabatmu, terutama Uchiha itu. Seperti yang kukatakan, Uchiha itu akan hancur dengan sendirinya. "

Menma berdiri, lalu meninggalkan Shikamaru yang masih menatap Menma tajam.












Udah berapa lama gak apdate.
Baru 2 hari ya.....
Hehe maaf ya
Entah kenapa otaknya lagi lemot
Yadahdeh

Vote and comment biar cepat apdate.

Semakin banyak yang baca, semakin cepat apdatenya.

Love Mute Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang