"Apakah ini akhirnya?"
Hinata menatap sendu makanannya yang sudah di siapin kaa-san nya."Hinata, kau baik-baik saja?"
Tsunade yang tadinya sedang melahap makanan ya kini berhenti makan, saat melihat anaknya hanya menatap makanan, Tanpa di sentuh.
Terlihat Hinata senyum terpaksa lalu menyendokkan makanan kemulutnya.
"Apa ini karena Sai dan Menma yang sedang pergi?"
Hinata tersedak, dia langsung meminum minumannya yang berada di samping piringnya.
Hinata mengangguk.
Ya.
Hinata sedih karena Menma dan Sai yang sedang pergi keluar negri.
1 minggu yang lalu, Menma mengatakan dia akan pergi beberapa minggu untuk membantu pamannya mengurusi perusahan pamannya yang sedang bermasalah.
Lalu 2 hari yang lalu, Sai balik Ke korea karena ibu angkatnya tiba-tiba jatuh sakit.
"Kaa-san tidak terlalu kenal Sai, tapi menurut Kaa-san dia itu pria baik, Dan juga dengan Menma. Mereka itu sangat baik, Hinata sangat beruntung menjadi teman mereka"
Hinata tersenyum, dia menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Kaa-san nya.
"Jadi, diantara mereka siapa yang Hinata sukai?"
Hinata bersemu merah
"Menma?" Tanya Tsunade
Hinata menggelengkan kepalanya
"Berarti Sai?"
Hinata kembali menggeleng kan kepalanya.
"Jadi Hinata hanya menganggap mereka berdua sebagai sahabat?" Tanya Tsunade lagi
Hinata mengangguk kan kepalanya.
Tsunade menampilkan wajah muramnya.
"Padahal Kaa-san berharap memiliki menantu seperti Sai dan Menma"*******
Hinata berjalan di koridor-koridor menuju kelasnya.
Hinata menunduk, entah mengapa Hinata merasakan perasaan yang tak enak.
Hinata berhenti melangkah saat Karin, Sakura dan Ino berdiri tepat di depannya.
"Kemana 2 pengawalmu itu, Hinata? Apa mereka sudah bosan menjaga gadis bisu sepertimu, sehingga mereka pergi?" Karin menyeringai menatap Hinata.
Hinata hanya menundukkan kepalanya.
Ino menarik dagu Hinata sehingga membuat Hinata mendongakan kepalanya.
"Si putri bisu yang kehilangan pengawalnya. Kasian sekali"
Tangan Ino yang tadi nya menarik dagu Hinata kini beralih menarik rambut Hinata.
Terlihat wajah Hinata yang kesakitan.
Dan dengan kejam Ino mendorong Hinata hingga membuat Hinata jatuh terduduk di lantai.
"Eh, bisu liat. KALAU AKU BILANG LIHAT YA LIHAT." Bentak Sakura
Dengan gemetar Hinata menatap Sakura, terlihat air mata Hinata yang sudah membasahi pipinya.
Sakura terlihat mengambil sesuatu di dalam tasnya.
Hinata membulatkan matanya saat melihat sesuatu yang di keluarkan Sakura dari dalam tas.
Buku diary
Itu buku diary Hinata yang selalu dia simpan di dalam loker.
Hinata bangkit
Dia menggeleng menatap Sakura.Sakura tersenyum sinis
"PERHATIAN, UNTUK SEMUANYA."Semua murid yang berada di daerah ini menatap Sakura, Karin, Ino dan Hinata.
"DISINI, AKU MEMEGANG SEBUAH DIARY. DAN DIARY INI MILIK SI BISU INI."
Sakura menunjuk Hinata yang menampilkan wajah khawatir
"APA KALIAN INGIN AKU MEMBACANYA" Jerit Sakura lagi.
"Baca"
"Baca"
"Baca"Seru semua murid
Hinata menggelengkan kepalanya kepada Sakura. Berharap Sakura tidak membaca diary nya.
Sakura tak sengaja menatap Sasuke, Shikamaru, Naruto dan Kiba. Sontak Sakura langsung menghanpiri mereka. Dan itu membuat wajah Hinata semakin pucat.
"Sasuke-kun, kau harus membaca ini" Sakura memberikan diary Hinata kepada Sasuke.
Sasuke menatap datar Sakura dan diary yang di pegang Sakura.
"Sasuke-kun harus baca. ini milik si bisu itu, dan nama Saauke-kun berada di diary ini."
Sasuke menatap Hinata yang berdiri tak jauh darinya.
Terlihat wajah Hinata yang menunjukan kekhawatiran dan juga rasa Takut.Sasuke mengambil diary itu, lalu membacanya.
Setelah 2 menit membaca nya, Sasuke kembali menatap Hinata dan menghampirinya.
Hinata menundukkan kepalanya saat Sasuke mulai menghampirinya.
"Gadis bisu sepertimu menyukaiku? Menjijikan sekali."
Semua siswi dan siswa yang mendengar ucapan Sasuke, tertawa mengejek Hinata.
Hinata segera mengambil buku dan pulpen di dalam tasnya, dan menulis sesuatu lalu menunjukannya kepada Sasuke.
'Tolong sebut namaku. Sekali saja, aku mohon"
Sasuke tersenyum mengejek. Sasuke merampas buku itu lalu membuangnya ketempat sampah tepat di samping Sasuke. Lalu pergi meninggalkan Hinata.
Hinata menatap nanar punggung Sasuke yang mulai menjauh.
Dia memegang dadanya, rasanya sangat menyakitkan.Tes
Lagi-lagi Air mata Hinata jatuh, rasa sakit di hati nya membuat dia tuli dengan suara tawa dari semua murid di sini.
'Maaf, Sasuke. Aku menyerah'
Balik lagi.
Maaf nie
Bakal lama apdatenya
Sekitar 1 minggu lagi apdatenya.Makasih untuk kalian yang baca cerita ini.
Maaf kalau makin gaje.Vote and comment masih di harapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mute Girl (TAMAT)
FanfictionTAMAT ▶BACA CERITA INI BAIK-BAIK◀ ▶AREA PENGGEMAR SASUHINA◀ ▶YANG MERASA CERITA INI GAJE, SILAHKAN MENJAUH◀ Aku, Hinata. Gadis bisu yang lancang mencintai pria tampan sepertimu. Aku, Hinata. Gadis bisu yang menunggumu untuk mengingat tentangku. Ten...