Sebulan pun terasa sangat cepat, besok adalah hari kepergian Ben ke Australia. Aku sudah menyiapkan hati untuk melepas Ben pergi untuk melanjutkan studi nya ke negeri kangguru, yaitu Australia. Rasa melepaskan itu sangat susah, apalagi hubungan kami akan diuji dengan jarak, akan sangat sulit, karena ada banyak hal yang aku lewati bersama dengan Ben, tanpa sosok dia disini aku akan merasakan kesepian yang luar biasa, aku akan merasa kehilangan sesosok yang selalu ada untukku disaat susah maupun senang, aku sungguh mencintainya. Tapi aku harus berusaha untuk mengalahkan rasa-rasa dan perasaan tidak enak itu, karena cinta tanpa perjuangan itu enggak asik.
Aku ingin menyediakan surprise untuk Ben, yaitu aku membuat kotak berisi foto-foto kita bersama semasa kita pacaran,
Aku menyiapkan kotak kayu persegi panjang yang aku hias dengan tulisan calligraphy di bagian atas kotak tersebut bertuliskan "Distance Means Nothing When Someone Means Everything."
Lalu aku isi kotak itu dengan foto-foto yang aku print menggunakan kertas foto instan, aku hias menggunakan berbagai macam kertas hias untuk memperindah kotak itu, bersama dengan aku membelikan Ben sebuah sweater berwarna merah maroon polos yang aku semprot dengan parfumku yang biasa aku gunakan. Aku memasukan sweater merah maroon dan kotak kayu yang aku buat untuk Ben itu kedalam kantong kertas berwarna coklat yang aku beri tulisan "Untuk : Ben"
Aku tidur lebih awal hari ini karena besok aku harus mengantar Ben ke bandara. Flight Ben dijadwalkan pagi subuh jam 4 pagi.
Keesokan harinya aku bangun sangat pagi untuk bersiap berangkat ke bandara untuk mengantar Ben berangkat hari ini. Perasaan ku hari ini sangat berantakan dan aku tidak dapat berpikir jernih. Pagi-pagi aku pergi ke rumah Ben di antar oleh mama ku. Sesudah sampai di rumah Ben, aku menunggu di ruang tamu karena dia sedang bersiap-siap. Ternyata mama nya Ben menyiapkan sarapan sebelum kami semua berangkat mengantar Ben ke bandara. Makanan masakan mama nya Ben adalah makanan terakhir yang Ben makan sebelum meninggalkan tempat kelahirannya.
Setelah selesai sarapan, kami semua masuk ke mobil dan kami menuju ke bandara untuk mengantar Ben. Ketika perjalanan menuju bandara, perasaanku sangat berantakan antara senang dan sedih. Di satu sisi aku senang karena Ben bisa melanjutkan studinya di luar negeri sesuai dengan keinginan orang tuanya. Di sisi lain aku merasa sedih karena aku akan kehilangan sesosok Ben disini, yang biasanya selalu menemaniku kemanapun. Meskipun aku kehilangan Ben, tetapi aku tahu ini tidak untuk selama-lamanya namun hanya untuk sementara, tapi tetap saja rasanya sangatlah berat.
Sesampainya di bandara, aku memberikan kado yang sudah aku persiapkan dari kemarin malam kepada Ben. Ternyata Ben juga sudah menyiapkan kado juga dan ia memberikannya untuk aku. Aku sangat terharu karena Ben masih sempat menyiapkan kado untukku, padahal dia sedang sangat sibuk untuk mempersiapkan kepergiannya untuk melanjutkan studinya di Australia.
Sebelum kepergian Ben ke Australia, Ben selalu berkata ke aku bahwa aku tidak perlu mengkhawatirkan dia dan aku harus percaya kepadanya. Mungkin hal ini terasa berat tapi tidak ada salahnya jika aku mencoba, lagipula itu adalah hal yang seharusnya aku lakukan, dalam hubungan harus ada usaha.
Setelah kepergian Ben ke Australia, beberapa hari kemudian aku mulai merasa kesepian dan rindu karena Ben tidak ada bersamaku seperti hari-hari sebelumnya. Biasanya, dia hampir setiap hari selalu ada bersamaku, tetapi setelah kepergiannya, aku sangat dapat merasakan perbedaannya yaitu kesepian. Aku ingin mencari kesibukan agar aku tidak selalu memikirkan Ben.
Setiap malam Ben selalu mengajak ku untuk video call. Hari demi hari aku lewati, meskipun aku dan Ben tidak bisa bertemu secara langsung. Aku dan Ben yakin kami berdua pasti bisa melewati semua ini.
Aku tahu semua ini hanya sementara, jadi aku harus bisa bersabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta di masa Putih Abu-Abu
Teen FictionKisah cinta saya dengan laki-laki yang mampu membuatku jatuh cinta dengan cara yang berbeda dari manusia-manusia lain.