Hari-Hari Bersamanya

1.2K 16 0
                                    

      Keesokan paginya, aku bangun pagi seperti biasa dan mandi untuk siap-siap kesekolah, kamar mandiku itu jaraknya sangat dekat dengan kamarku jadi jika ada bunyi apapun bisa terdengar dan saat itu aku mendengar suara handphoneku berbunyi, aku langsung mencuci mukaku yang penuh dengan sabun dengan air lalu terburu-buru ke kamar untuk menjawab telpon itu, tapi sebelum aku menjawab telpon itu aku melihat dahulu siapa yang meleponku

Sesuai dengan perasaanku, Ben yang menelponku.

Kuangkat telpon itu "Halo?"

"Selamat pagi Kara"

"Pagi Ben hahaha"

"Kamu kenapa gak bales chat dari aku Kar?"

"Oh kamu nge chat aku kemaren? aku kemaren abis mandi langsung tidur, capek abisnya"

"Nanti dibaca ya! yaudah aku mau siap-siap sekolah juga"

"Iya, sampai ketemu disekolah nanti Ben" kututup telpon itu dengan senyuman

Langsung kubuka chat dari Ben.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kakek dan nenek Kara karena sudah melahirkan mama dan papa Kara sehingga melahirkan putri yang manis bernama Kara Anabela yang kemarin memberi jaket denim kepada lelaki bernama Ben Kenny Wijaya, mulai hari ini aku berjanji akan menjaga jaket itu sampai selama-lamanya!!"

Isi dari chat Ben membuatku tertawa dan membuat pagiku menjadi sangat cerah dan indah.

Sesampainya disekolah aku melihat gerombolan Ben dan teman-temannya ada didepan gerbang sekolah, aku melihat Ben menggunakan jaket denim yang aku beri, entah kenapa aku langsung tersenyum, mungkin aku sudah agak gila.

Aku berjalan masuk kearah sekolah menggunakan earphone ku, lalu saat sudah hampir mendekati gerbang sekolahku, pundakku ditepuk oleh orang yang ada dibelakangku, saat aku melihat kearah  belakang, orang tersebut merupakan Jeremi, mungkin Jeremi sudah tidak marah kepadaku, aku langsung menyapanya

"Pagi Jer"

Dia tidak membalasku, tapi ia melihat kearahku dengan senyuman, tetapi senyuman itu dipecahkan oleh Ben yang tiba-tiba berdiri didepan aku dan Jeremi

"Selamat pagi Kara dan ....."

Ben terdengar terhening dan langsung menjulurkan tangannya kearah Jeremi

"Ohiya kita belum saling kenal, gue Ben, salam kenal ya" Ben menyengir

Ben merupakan orang yang ceria, dan terkenal dengan sikapnya yang mudah bergaul.

"Gue Jeremi, salam kenal juga, oh iya udah mau bel, gua masuk ke kelas dulu"

"Kar mau ke kelas gak? udah mau bel lho" tanya Jeremi kepadaku

"Gua nanti dulu deh Jer, mau ngobrol dulu sama Ben, lu duluan aja ntar gua nyusul dari belakang"

Setelah melihat Jeremi pergi meninggalkan aku dan Ben berdua, aku mulai menatap Ben dan tersenyum

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri deh hahaha serem tau"

"Kamu pake jaketnya hehehe"

"Oh iya Kar, ini aku beliin kamu jaket yang mirip, kemaren aku lagi jalan sama Steve ketemu jaket denim ini, jadi keinget kamu jadi aku beli deh"

Lalu Ben merogo-rogo tas ranselnya dan mencari jaket itu, tapi terlihat seperti ia lupa menaruh jaket itu dimana

"Jaketnya ada di bagasi motor, lupa aku ambil tadi nanti pulang sekolah kamu ambil ya bareng aku di motor, sekalian anter pulang hehehe"

Kisah Cinta di masa Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang