Aku sangat terharu dan senang mendengar penjelasan Ben dan juga aku puas karena ternyata Ben tidak seperti apa yang aku bayangkan selama ini tentangnya. Sekarang aku semakin sadar bahwa Ben adalah orang yang sangat baik dan adalah salah satu sosok laki-laki yang di idamkan cewek-cewek di luaran sana. Aku sekarang baru menyadari betapa beruntungnya aku dapat memiliki pacar seperti Ben. Aku sangat tidak sabar untuk bertemu Ben esok hari aku sangat rindu dengannya. Aku besok akan memberikan Ben kejutan dengan menjemputnya di bandara besok. Aku sedang berpikir untuk merencenakan apa yang aku akan lakukan bersama Ben di esok hari. Aku akan mengajak Ben jalan-jalan seperti apa yang Ben lakukan kepada ku.
Hari yang kutunggu sudah tiba. Aku tidak sabar ingin bertemu Ben. Akupun segera menjemput Ben ke bandara. Ketika aku sampai di bandara, pesawat yang dinaiki oleh Ben belum mendarat. Aku menunggu sebentar sampai Ben mendarat. Setelah itu aku aku bertemu dengan Ben. Aku sangat senang bisa bertemu lagi dengan Ben. Setelah itu aku ikut pulang ke rumah bersama dengan Ben. Aku tidak bisa lama – lama bertamu ke rumah Ben karena aku besok harus sekolah. Sore hari aku pulang dari rumah Ben. Ben ingin mengantarku tetapi aku menolaknya karena aku tahu sebenarnya dia sedang kelelahan karena baru sampai di Jakarta, walaupun dia memaksaku untuk mengantarkan aku pulang.
Keesokan harinya, aku melanjutkan hari ku seperti biasanya. Bangun pagi, sarapan, kemudian pergi ke sekolah. Tetapi pada hari itu ketika aku keluar dari pintu rumah, aku melihat Ben sudah menunggu di depan pagar rumahku dengan motor merah besar yang biasa dia kendarai. Aku kaget dan juga senang. Tidak terpikirkan di kepala ku bahwa Ben akan mengantarku untuk pergi ke sekolah. Kemudian aku menaiki motornya dan dia mengantarku ke sekolah. Ketika sampai di sekolah dia berkata kepada ku
"nanti pulang sekolah aku yang jemput ya."
"kamu yakin? Emangnya kamu enggak cape ya baru pulang dari Australia kemarin?"
"enggak kok. Tenang aja."
"enggak usah repot – repot Ben. Aku bisa pulang sendiri kok. Kamu istirahat dulu aja, nanti kamu sakit loh."
"aku uda cukup istirahat kar kemarin. udah kamu tenang aja, buktinya aku baik – baik aja kan sekarang. Pokoknya nanti siang aku udah ada di tempat ini ya."
"yaudah deh Ben. Aku masuk kelas dulu ya, udah mau bel."
"oke kar. aku pulang ya."
"iya Ben, hati – hati ya, jangan ngebut-ngebut bawa motornya!"
Itu sedikit percakapan ku dengan Ben sebelum aku masuk ke dalam kelas. Ternyata Ben ingin menjemputku siang nanti setelah pulang sekolah. Ketika perjalanan masuk ke dalam kelas, Jeni menyapa ku.
"halo kar, lo di anterin Ben ya tadi?" kata jeni.
"iya jen, dia lagi liburan jadi dia balik ke Jakarta deh."
"oh iya pasti dia kangen sama lo deh hahaha."
"bisa aja lo Jen."
"gimana kabar Ben selama di Australia? Dia baik – baik aja kan?"
"iya dia baik – baik aja kok."
"kapan nih kita kumpul bareng Ben sama anak – anak yang lain?"
"wahh ayo aja. Nanti gue bilangin Ben ya."
Percakapan itu antara aku dan Jeni ketika sedang jalan menuju ke dalam kelas. Ternyata temanku ingin untuk bertemu Ben. ketika jam istirahat, aku berkumpul bersama teman – teman yang lain seperti biasanya. Tidak hanya Jeni yang ingin bertemu dengan Ben. Tetapi Jeremi pun masih ingin untuk bertemu bersama Ben karena sudah cukup lumayan lama kita semua tidak berkumpul dan bertemu lagi.
Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi. Ini saatnya aku untuk pulang ke rumah. Ketika sedang berjalan keluar sekolah, aku melihat Ben sudah menunggu ku. Dia sedang duduk di atas motornya sambil menungguku. Akupun dengan cepat menghampiri dia. Ketika aku bertemu dengan Ben, aku menaiki motornya kemudian sebelum Ben mengantarku pulang dia mengajak ku makan terlebih dahulu. Ketika sedang makan, aku memberitahu Ben bahwa temanku mengajak dia untuk bertemu, karena sudah lama mereka tidak bertemu dengan Ben. awalnya Ben agak sedikit bingung karena untuk apa teman teman ku mengajak untuk bertemu. Awalnya Ben tidak mau bertemu teman – temanku karena bekas masalah dia dengan temanku Jeremi. Tetapi setelah aku jelaskan ke Ben, akhirnya dia mau untuk bertemu dengan teman – temanku berkumpul bersama. Ben akan mengabari aku ketika dia punya waktu luang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta di masa Putih Abu-Abu
Novela JuvenilKisah cinta saya dengan laki-laki yang mampu membuatku jatuh cinta dengan cara yang berbeda dari manusia-manusia lain.