Aku sungguh merasa kesepian, tapi aku harus kuat, bahkan mendengar suara Ben di voice call saja rasanya sangat menghiburku, sungguh dari hal-hal terkecil itu membuat aku sangat bahagia.
Malam pun datang, tapi aku kunjung tidak mendengar kabar dari Ben, biasanya pasti dia mengabariku untuk mengajak voice call atau video call, tetapi aku tak kunjung mendapatkan kabar dari Ben, aku sangat khawatir, aku takut Ben kenapa-kenapa, apa dia belum pulang dari sekolahnya?
Aku menunggu sampai hampir subuh di waktu Indonesia bagian barat, tetapi Ben tak kunjung mengabariku, aku sangat takut, hatiku rasanya seperti diikat tali yang sangat kencang.
Aku menaruh handphoneku disebelahku dalam posisi terlentang di ranjang, aku menunggu kabar dari Ben, aku call Ben, tetapi Ben tak menjawabnya. Ada apa dengan Ben?
Sampai-sampai aku tidak menyadari bahwa aku ketiduran, aku terbangun dengan bunyi bel yang berbunyi.
Akupun melihat kearah dinding, ya, lebih tepatnya, kearah jam, sungguh aku kaget ketika mengetahui bahwa itu jam 4 pagi, siapa kira-kira yang datag jam 4 pagi?
Aku bersiap-siap membawa tongkat baseball dibelakangku, aku melihat kearah jendela, tetapi orang yang datang itu tidak terlihat karena tertutup balkon rumah, lalu aku hendak berjalan turun kebawah, untuk membuka pintu.
Lampu hentak menyala, dan melihat ada Ben, mama, papa, dan Lia, ada dibawah. Air mataku tak tertahan lagi, aku langsung memeluk Ben, Ben memberiku se buket bunga mawar merah, dan memelukku lagi.
"Aku kangen banget Kar sama kamu." Ucap Ben dengan senyuman manis di mukanya sambil memelukku dengan erat.
Aku senang sekali dengan kedatangan Ben yang secara tiba-tiba, kejutan dia membuat aku sangat bahagia, dia orang yang sangat romantis, aku sungguh bersyukur mendapatkan pacar seperti Ben.
Saat Ben di Jakarta, kami banyak menghabiskan waktu bersama – sama. Kebetulan ketika Ben berlibur di Jakarta, aku pun juga sedang berlibur, jadi aku mempunyai banyak waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama Ben. Ben hanya dapat berlibur di Jakarta selama tiga minggu.
Hari demi hari aku lewati bersama Ben seperti biasanya, dulu, ketika Ben belum pergi ke Australia untuk sekolah. Ketika Ben di Jakarta, dia juga bertemu teman – teman ku, Toni, Revi, Jeni, dan Jeremi.
Teman – temanku sudah mengerti, mereka sudah tidak masalah dengan ini. Kita pergi ke tempat favorit kita, yaitu Warung Nasi Kucing Pak Abdul, lalu nonton ke bioskop menonton film yang sedang hits jaman sekarang, pergi ke museum – museum, jalan di taman, mencobai café – café di Jakarta yang terkenal.
Menaiki motor merah Ben yang ia taruh dirumahnya, sungguh membawa nostalgia, aku sungguh menikmati perjalanan hubunganku dengan Ben, Ia tidak mencoba-coba untuk menyakitku, dia sungguh sangat mengasihiku sepenuh hatinya. Aku sungguh beruntung.
"Kar, bosen ya di Jakarta terus." Ujar Ben saat kita sedang duduk di café.
"Lah terus kamu mau kemana? Puncak hahaha" jawab aku sambil bercandaa.
"NAH! Ide bagus tuh Kar!" jawab Ben dengan semangat.
Aku terdiam dengan muka datar karena aku hanya bercanda.
"Serius Ben?" tanyaku,
"Lah? Serius lah! Ayuk, besok berangkat ya. Ijin ke mama dulu gih"
"Oh yaudah!!" Akupun semangat karena bisa berjelajah bersama Ben meskipun hanya ke Puncak.
Lalu aku diantar pulang sama Ben.
"Yaudah kamu jangan lupa ijin ke mama ya, nanti kabarin aku langsung. Kalo jadi, besok jam 8 pagi aku jemput."
"Iya Ben. Kamu mau mampir dulu atau langsung pulang nih?"
"Langsung aja deh, gaenak, soalnya aku lagi ditungguin mama soalnya."
"Oh yasudah hati-hati ya Ben, nyetir jangan ngebut-ngebut! Sampai bertemu lagi ya Ben."
"Iya Kar. sampai bertemu lagi ya, besok hehehe"
"Kalau sudah sampai rumah kabarin aku Ben, jangan ngilang kayak kemarin! nanti aku kangen!."
"Iya sayang."
Aku pun masuk ke rumah lalu langsung meminta izin kepada mama untuk pergi ke puncak besok bersama Ben.
"Hai ma, Kara pulang nih."
"Dari mana kamu abis pergi sama Ben ya? Tanya mama.
"Iya ma. Ma besok aku diajak Ben pergi ke puncak. Boleh enggak?"
"Pulang hari?"
"Iya, pergi subuh. Sore menjelang malam lah kira-kira udah sampe Jakarta."
"Ohh yaudah, jaga diri baik baik ya. Bilangin Ben, kalau nyetir jangan ngebut-ngebut, jaga diri baik-baik ya kalian."
"Oh oke ma, terima kasih ya ma, aku tidur dulu ya, biar besok seger hehehe." Jawabku.
Keesokan harinya Ben menjemputku di rumah. Dia menunggu di luar pagar, kebetulan mama ku sedang menyiram tanaman di taman depan rumah. Mama ku mengajak Ben untuk masuk. Akhirnya Ben pun masuk ke dalam rumah, ketika Ben di ruang tamu, mama sedikit berbincang dengan Ben. Mama ku menanyakan kabar Ben dan menanyakan sekolah yang sedang dia jalani di Australia. Setelah itu aku dan Ben pergi ke puncak naik mobil yang dia kendarai.
Perjalanan dari Jakarta ke puncak agak sedikit macet karena sedang liburan sekolah, jadi banyak yang pergi berlibur ke puncak. Sepanjang di perjalanan aku menghabiskan waktu bersama Ben dengan mengobrol dan bernyanyi bersama, aku sangat rindu melakukan hal seperti ini dengan Ben dan aku juga sangat senang karena sudah lama sekali aku tidak menghabiskan waktu seperti ini dengan Ben, aku akan sangat menikmati liburanku dengan Ben.
Rencana kita ke puncak adalah kita ingin pergi ke Taman Safari. Aku dan Ben berencana untuk menghabiskan waktu di Taman Safari. Beruntungnya ketika kita pergi kesana, cuaca sangat baik, tidak begitu panas dan tidak hujan. Disana kita memberi makan binatang, menonton beberapa pertunjukan, dan berfoto bersama binatang. Aku sungguh sangat senang, aku memiliki banyak foto bersama dengan Ben.
Waktu pun tak terasa berlalu, langit sudah terlihat mulai menggelap, hari sudah mulai menjelang sore, aku dan Ben memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Tetapi sebelumnya aku akan makan bersama dengan Ben di salah satu warung yang terkenal di puncak. Perjalanan pulang kami sangatlah lancar tidak macet jadi kita sampai dirumah tepat waktu. Karena sudah malam dan kita sudah sangat lelah, jadi Ben langsung berpamitan kepada mama dan langsung pulang ke rumahnya.
Setelah sampai di rumah aku langsung mandi dan langsung bersiap untuk tidur, sebelum tidur aku sempat chat Ben untuk berterima kasih karena hari ini ia sudah menghabiskan waktu bersama ku dan kami sangat menikmati waktu kita bersama. Setelah itu aku langsung tertidur karena sangat lelah tanpa menunggu balasan dari Ben.
Keesokan harinya aku terbangun jam 12 siang karena aku sangat kelelahan kemarin. Dan aku langsung memeriksa handphoneku dan melihat notification yang masuk dan aku sangat kaget saat melihat handphoneku dan aku langsung melihat tanggal hari ini.
Tidak terasa Ben sudah menghabiskan waktu tiga minggu di Jakarta. Besok Ben akan kembali lagi ke Australia untuk melanjutkan sekolahnya lagi. Waktu terasa sangat cepat sekali. Aku merasa baru saja kemarin Ben pulang, dan besok dia harus kembali lagi ke Australia. Ketika Ben mau kembali ke Australia, aku sangat sedih pada saat itu aku tidak bisa mengantar Ben karena aku harus sekolah seperti biasanya.
;НPD
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta di masa Putih Abu-Abu
Novela JuvenilKisah cinta saya dengan laki-laki yang mampu membuatku jatuh cinta dengan cara yang berbeda dari manusia-manusia lain.