"Mau sampe kapan sih lo kaya gitu?" Tanya Varo pada lelaki yang duduk di kursi 'kebesarannya'
Alvaro Pratama sahabat sekaligus tangan kanan perusahaan nya Rio Saputra Almares suami dari Fiora Renata Anwar
Varo adalah sahabat sekaligus orang kepercayaan satu-satunya yang Rio miliki, statusnya sebagai CEO perusahaan tentu bukan hal sulit bagi Rio untuk mendapatkan sahabat maupun teman, tapi Rio bukan tipe orang yang mudah untuk percaya pada orang lain. Ia sadar betul selama ini ia selalu di manfaatkan oleh teman-temannya dalam hal uang, maka dari itu tak ada satupun teman bersenang-senangnya yang ia pekerjakan di perusahaannya, karna ia tak mau ambil resiko apa-apa nantinya."Gue gatau va, gue udah keenakan hidup kaya gini, lagi juga gue emang masih belum bisa nerima dia jadi bini gue" Rio yang sedari tadi hanya menatap pada langit-langit ruangannya sembari memainkan pulpen pada jarinya pun menjawab
"Tapi ini udah 2tahun rio 2 T-A-H-U-N!!! Lo ngga kasian sama fio? Dia manusia woy bukan robot pelayan lo!!!" balas varo dengan suara yang agak keras
"Ya salah dia sendiri kenapa ngga minta cere, kan beres." jawab rio dengan santai masih tetap dengan posisi seperti tadi
"Ah sakit jiwa lo" balas varo sambil menggelengkan kepalanya menatap rio yang di lihatnya tak ada rasa bersalah sama sekali atas ucapan dan perlakuannya
Varo tak habis fikir dengan sahabatnya itu, sudah 2 tahun dia menikah tapi tak pernah menganggap istrinya ada. Keterlaluan. Tapi dia pun tak tau apa yang harus di lakukan lagi pada sahabatnya, sudah ratusan bahkan ribuan kali varo menasehati rio tapi tak pernah ada hasilnya. Di dengar saja bahkan tidak. Ia berfikir untuk mengajak fio berbicara tapi bagaimana bisa? Fio menampakan dirinya saja tidak, tiap ikut kerumah rio ia tak pernah berjumpa dengan fio, fio tak pernah menampakan dirinya, rumah rio serasa hanya rio yang menempatinya. Bahkan ia sudah lupa dengan wajah fio karna hanya pada hari pernikahaannya ia melihat istri bosnya tersebut. Tapi di sisi lain ia tak mau terlalu melebihi porsinya sebagai sahabat rio yang terlalu mencampuri urusan pribadi bos nya itu.
"Kirimin gue no WA bini lo deh" varo masih berusaha
Rio yang sedari tadi berfikir sambil menatap langit-langit ruangan pun mengkerutkan keningnya dan menatap varo dengan tajam
"Buat apaan?"Varo berjalan santai menuju jendela besar sambil membawa segelas kopi di tangannya, matanya menerawang menyaksikan kemacetan ibu kota di sore hari.
"Kalo sikap lo gini terus, biar gue yang tanggung jawab buat bahagiain dia"
Fio Pov
"Tolong bikinin soto padang dan rendang ayam. Bikinin agak banyak" isi note yang di tinggalkan rio pada pagi hari
Hari ini untuk pertama kalinya rio meninggalkan note di meja makan, baru pertama kali dia minta di masakin sesuatu biasanya apapun yang aku masak dia pasti makan. Selama ini aku selalu memasak masakan yang berbeda-beda setiap harinya karna aku ngga tau kesukaannya apa. Tapi aku seneng dia selalu menghabiskan masakanku, meski ngga pernah menganggap aku ada.
Hari apa ini? Yaampun baru note saja yang ia tinggalkan aku sebahagia ini
Dari tadi aku ngga bisa berhenti tersenyumSekarang aku ada di sebuah mini market di mall mau belanja bahan makanan untuk rio sekaligus belanja bulanan. Sepulang kuliah tadi aku langsung mampir kesini, karna kebetulan mall ini hanya bersebelahan dengan kampusku.
Ya aku masih kuliah, sekarang semester akhir bukan hanya itu aku juga punya usaha kecil-kecilan karna aku gamau terlalu menyusahkan rio dengan membiayaiku, tentu rio tidak tau akan hal ini, rio mana peduli dengan segala hal tentang diriku.Dari tadi banyak orang yang tak lepas memandangiku, padahal aku hanya memakai makeup tipis dress ngetat sebawah lutut hingga menampilkan lekuk tubuhku serta blazer nude dan tak lupa sneakers favoritku. Tapi kenapa mereka terus memandangiku?
Yaaa semenjak suamiku tak ingin melihatku kepercayaan diriku sangat menurun, aku tak merasa cantik seperti dulu di saat para lelaki itu mengejarku. Gimana mau merasa cantik jika suamiku saja tak mau memandangku? Ah sudahlah ku harap cepat atau lambat dia mau menerimaku
Author POV
"Aduh, mba kalo jalan pakai mata dong"! Bentak wanita yang ada di depan fio
"Ma- ma- maaf mba aku ngga sengaja" ucap fio tak enak
"Gue kaya kenal sama lo deh" ucap wanita itu sambil menyipitkan matanya
"Heh?"
"Oh lo istrinya rio ya? Lo yang udah bikin rio ngga jadi nikahin gue? Lo cewe ngga laku yang ngemis-ngemis minta di jodohin sama rio? Haha miris banget ya hidup lo, asal lo tau gue sama rio masih berhubungan! Ucap wanita itu sinis dan sedikit meninggikan suaranya tak lama wanita itupun pergi meninggalkan fio
Tak terasa air mata menetes membasahi pipi fio
'mereka masih berhubungan? Sedangkan rio bahkan gamau liat muka aku' gumam fio dalam hati
'ngga, ngga aku ngga boleh nangis, rio pasti bisa nerima aku' ucapnya lagi sambil mengusap kasar pipinya yang terbasahi oleh airmatanya dan mendorong trollynya melanjutkan belanjanya
Maaf banget ya kalo bahasanya masih kaku, dari tadi mikir bahasa apa yang tepat tapi ternyata stuck nya begini haha gapapa lah ya
Ada yang tertarik ngga sama ceritanya? Lanjut ngga yaaaah
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING FROM MY HUSBAND
RomanceBersembunyi. Aku harus bersembunyi dari suamiku, aku harus selalu menyembunyikan wajahku, aku harus melakukan apapun dengan bersembunyi dari suamiku. Ya! Apapun! Aku melakukan segala aktifitasku dengan bersembunyi darinya, bahkan saat menyiapkan seg...