05 - HURT AGAIN?

14K 766 16
                                    

Disaat Kebahagiaan dan Luka menyapa secara bersamaan,
Apa yang mesti di lakukan?
Tertawa atau menangis?

¤¤¤

"Hahaha terus-terus abis itu gimana?" tanya Rio sambil menahan tawanya

"Di gampar gue, abis itu dia teriak ngatain gue Dokter Mesum"

"HAHAHAHAHA" Teriak Rio dan Varo pecah bersamaan

"Males kan lo malah pada ngetawain gue, au ah gue mau pesen laper"

Lelaki ini celingak celinguk mencari pelayan yang terlihat sibuk semua, sesaat ia melambaikan tangan kepada salah satu pelayan wanita yang ada di sebrang pojok mejanya, di saat pelayan itu menghampirinya, matanya sesaat menangkap wajah wanita cantik yang sedang memperhatikan mejanya dengan tatapan yang sulit di artikan. Entah siapa yang sedang dia perhatikan...

"Bro arah jam 9"

"Heh?" Varo menjawab

"Bening banget kek kuah sayur oyong" ocehnya lagi

"Kalo dia bening kek kuah sayur oyong lo kuah apaan dong? Rawon? Hahaha butek" Jawab rio tanpa menoleh ke arah yang lelaki itu maksud

"Eh gua serius kambing!"

Kini rio pun tertarik untuk melirik ke arah yang di maksud

Namun sayang pandangannya terhalangi oleh pelayan yang sedang membersihkan meja

"Iya yah bening banget, tau aja lo yang bening-bening" ucap varo yang matanya membulat saat melihat gadis di sebrang sana
"Tapi kok ngga asing ya di ingatan gue" lanjutnya lagi

"Mana sih" rio bersikeras melihat ke arah gadis tersebut namun pandangannya tetap terhalangi

"Bukan rejeki orang yang sudah beristri" ucap lelaki itu asal

"itu tandanya Allah pengen lo cuma ngeliat bini lo kalo gitu" timpal varo

¤¤¤

"Ri ri rio"

"Itu rio itu, duh duh gue harus pergi"

"Gue harus pergi harus pergi, jangan sampe dia ngeliat gue, jangan sampe dia sedih lagi gara-gara liat gue" Ucap Fio panik sembari merapikan tas dan pakaiannya
Gerak geriknya begitu ketakutan

"Fi fi fi stop! Berhenti bersikap kaya gini!" Ucap renan agak sedikit mengeraskan suaranya
"Lo mau keluar? Lo keluar lewat depan mereka pasti liat lo, lo keluar lewat belakang mereka juga pasti merhatiin lo, lo mau ke atas lewat tangga luar? Saat turun nanti lo tetep bakal terlihat karna rio posisinya menghadap jendela, lagi pula lo naik tangga suara sepatu lo bakal narik perhatian, sekarang lo berdiri aja bakal jadi pusat perhatian fio!!!" lanjutnya lagi dengan suara yang sudah mengecil

"Yaudah apaan sih lo lebay banget! Renan bener, solusi satu-satunya lo ya diem disini biar ngga narik perhatian" Timpal resti menyetujui renan

Fio menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, dengan terpaksa ia menuruti perkataan para sahabatnya ini

Di perhatikannya 3 lelaki di sebrang sana, pusat perhatiannya tentu kepada suaminya
Tawanya begitu lepas, seperti tak ada beban
Bibir tipis merahnya semakin mengecil karna tawa dan senyum yang selalu mengembang
Mata indahnya mengecil, hampir tertutup malah
Pipinya sedikit merona saking seringnya ia tertawa

'Ah bahagia sekali dia? Bisakah dia melihatkan wajah bahagia yang seperti itu untukku kelak?' fikir fio

Ia terus memandangi wajah suaminya, kali ini ia cukup beruntung karna tak perlu memanjat kursi atau berdiri di pojokan kamar lagi untuk memandang suaminya

Sesekali senyumannya mengembang saat menatapi suaminya

'Dia memang masih seceria dulu' gumamnya dalam hati

Ia terus memandangi, seakan tak ingin kehilangan sedikit pun moment yang di lakukan suaminya ini

Seperti saat ini, suaminya tersenyum sambil memandangi handphone yang ia sejajarkan dengan wajahnya
Dan beberapa detik kemudian ia memainkan sebentar handphonenya dan ia letakkan kembali di meja

Tunggu

Apa yang dia lakukan barusan?
Apa dia sedang selfie?

Ia segera mengambil handphonenya dan segera membuka instagram nya

Beberapa detik kemudian senyumnya makin mengembang sambil melihat foto suaminya dengan baju yang sama saat ini

Ya, dia selfie dan langsung menguploadnya ke IG Story

"Ehmm, udah kali senyum-senyumnya" sindir resti

"Haiiiii, udah dari tadi disini?" suara wanita yang berasal dari pojok depan cafe, tepatnya meja Rio

Sesaat semua mata tertuju pada arah suara tersebut

Seorang wanita cantik, berkulit putih bermata agak sipit, ya seperti keturunan chinesse, rambut hitam panjang tergerai. Dengan dress hitam di atas lutut, dan heels dengan warna nude yang memperindah bentuk kaki jenjangnya. Tak lupa tas dengan merk prada tertahan di tangannya

Ah cantik

Seketika senyuman fio yang tadi merekah pun berganti dengan mata yang berkaca-kaca saat di lihatnya wanita itu mencium pipi kanan dan kiri rio

Mereka begitu akrab

"Fi lo gapapa?" Tanya renan yang memperhatikan raut sedih wajah fio

"Heh, ngga kok, gapapa" jarinya mengahapus airmata yang sudah tiba di susut matanya dan bibirnya tetap di paksakan untuk tersenyum walaupun hanya sekilas

"Mending lo samperin fi, kesel gue liatnya" timpal resti

"Gue mau pulang" ucapnya spontan dan langsung menyambar kunci mobil yang tadi tergeletak di atas meja, ia berjalan dan berlari kecil, menunduk sambil menahan bendungan air matanya, sekaligus agar wajahnya tak mudah di kenali oleh rio

Sampai tiba-tiba

"FIO!!!" Teriak salah satu pria yang ada di sana

Makasih buat temen-temen yang udah mau baca tulisan yang agak gaje ini

Percayalah, notif dari kalian bikin aku makin semangat buat lanjutin tulisan ini💕



HIDING FROM MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang