11 - ABOUT THE PAST

13.3K 734 10
                                    

Seindah apapun masa lalu tak akan bisa di ulang, tapi kita masih mempunyai kesempatan untuk memperindah lagi masa sekarang dan masa depan. Tergantung bagaimana kita memilih untuk menjalankannya...

¤¤¤¤¤

Kini Fio sudah pulih, ia memutuskan kembali ke rumah yang di tempatinya bersama Rio.

Dia memang sudah mantap memutuskan untuk berpisah dengan Rio, tapi ada tak ada dia pun di rumah ini Rio tak akan tau.

Setibanya di rumah ia langsung berjalan menuju dapur, membuat greentea late minuman kesukaannya dengan Rio.
Tangannya gatal ingin sekali ia membuatkan untuk Rio juga toh biasanya sebentar lagi mungkin suaminya akan tiba di rumah. Tapi ia urungkan niat tersebut, ia tak ingin kehadirannya kembali di rumah ini di ketahui oleh suaminya.

Mungkin biasanya ia akan langsung masuk kamar, dengan antusias menantikan kepulangan suaminya secara sembunyi, karna dengan melihat wajah suaminya sudah cukup untuk mengobati rindu yang hadir setiap saat di hatinya.
Tapi tidak untuk kali ini, ia memutuskan untuk menyendiri di balkon atas, tempat yang mungkin jarang Rio kunjungi pada malam hari.

Lagi-lagi fikirannya menerawang, sungguh ia tak rela jika harus berpisah dengan lelaki yang ia cintai, apalagi ia selalu berjuang dan yakin bahwa penantian dan kesabarannya tak akan sia-sia. Toh bagaimana pun Rio hanya manusia biasa, hatinya bukan batu, di lubuk hatinya dia pasti mempunyai sisi yang lembut yang mungkin akan luluh atas perjuangannya. Tidak, bahkan sebelum menikah Rio memang benar-benar lelaki yang baik, lembut, lelaki yang berhati malaikat satu-satunya yang ia temui. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti ini.

Flashback

Gadis cilik nan lucu itu menangis di bawah pohon sendirian, tidak seperti anak-anak lainnya, gadis ini jika menangis hanya mengeluarkan air mata derasnya dan wajah pilunya tanpa sedikitpun mengeluarkan suara.

"Fiiii, ngapain nangis sendirian disini?" tanya pria cilik yang umurnya tak jauh dari gadis itu

"Kakak ngapain dicini?" tanyanya dengan wajah sendu dan basah akibat air matanya

"Kakak mau jemput Fifi, kakak disuruh mama Fifi buat cari Fifi" jawabnya sembari tersenyum manis

"Fifi gamayu pulang, cici jahat sama fifi oma juga jahat sama fifi" jawabnya dengan air mata yang lagi-lagi mengalir di pipinya, seakan gadis sekecil ini sudah mengerti sakit hati, karna di matanya benar-benar kesedihan bukan ketakutan.

"Kan ada kakak, kakak kan jagain fifi" jawabnya menenangkan

"Benelan? Kakak nanti puyang fifi di jahatin agi" air matanya sudah mereda kini wajah polosnya mulai tampak serius

"Iya beneran, kakak janji akan selalu jagain fifi, fifi jangan sedih lagi ya" jawabnya lagi-lagi menenangkan

Fio tersenyum pilu saat mengingat memory itu, air matanya sedikit menetes, namun kali ini ia biarkan air mata itu menetes tanpa menghapusnya seperti biasa, kali ini ia memilih untuk menikmati rasa sakitnya. Menikmati permainan Tuhan yang sedang di berikan terhadapnya.

Dulu sejak kecil ada seorang pria yang umurnya tak jauh di atasnya yang selalu menemaninya bermain serta menjaganya.
Namun saat Fio berumur 9 Tahun mereka terpaksa terpisah karna kepindaah keluarga Fio ke luar kota. Kepergian Fio yang mendadak pada saat itu membuatnya tak sempat untuk pamit pada seseorang yang biasa ia panggil kakak itu.

Sampai 8Tahun kemudian saat oma Fio meninggal dunia ia mengunjungi lagi kota kelahirannya tersebut, sebenarnya Fio beberapa kali ke kota ini untuk bersilaturahmi dengan kerabatnya disini tapi tak satu kalipun ia bertemu dengan "kakak" yang sangat ia rindukan itu.

Sampai pada akhirnya saat Fio keluar rumah ia tak sengaja melihat seorang pria tampan, pria dewasa yang tak asing di memory ingatannya. Tak perlu waktu lama ia bisa langsung mengingat siapa pria yang sedang ia pandangi itu.

Namun sayangnya pria itu tak menyadari jika sedang di perhatikan oleh gadis cantik, bahkan sebelum Fio memanggil pria itu sudah pergi.

Tapi keberentungan berpihak pada Fio, karna pada malam harinya mereka berjumpa lagi dan dengan terang-terangan pria itu menatap Fio dari kejauhan terus-menerus

Sampai pada akhirnya pria itu menyapa

"Fi... Fifi? Ini bener kamu Fifi?"

"Kaka masih inget sama aku?" Fio tersipu ternyata pria ini masih mengingatnya

"Ngga mungkin aku lupa sama kamu Fiora. Kamu sudah besar ya, dan cantik" Pria itu tersenyum, senyum yang sangat Fio rindukan bertahun-tahun, senyum yang masih tetap sama seperti dulu dan suara, suaranya masih tetap sama seperti dulu,  suara yang paling menenangkan.

Pada saat itu mereka mulai dekat lagi, bahkan Danu adik pria tersebut pun jadi ikut dekat dengan Fio. Walaupun tinggal di kota yang berbeda mereka tetap berkomunikasi dengan intens bahkan kadang salah satu dari mereka saling mengunjungi, dan tak jarang mereka liburan bareng.

Namun tak lama berita tentang "Kakak" yang sudah mempunyai pacar sampai ke telinga Fio, membuat Fio perlahan-lahan menjauh pada pria itu, sampai pada akhirnya...

¤¤¤


"Ka, kamu pu, pulang?" Tanya Rio gugup

Fio terkejut, secara reflek ia langsung berbalik badan dan menghapus air matanya

"Ma,  maaf" Fio berjalan tergesa menghindari Rio

Dengan sigap Rio langsung menahan tangan Fio

"Aku rasa udah saatnya kita perlu bicara"

Huaaaaah mohon maaf banget author kelamaan postingnya, akhir-akhir ini memang lagi sibuk sekali, doakan biar selalu bisa posting cepet ya dan doakan cerita ini lancar sampai End nanti, tapi masih lama sepertinya karna cerita ini masih sangat panjang, dan ini memang baru tahap permasalahan pertama.

Semoga kalian tetap setia menanti dan membaca ceritaku ini yaaa, terimakasih untuk segala responnya aku tetharu 😭😭😭

Btw author udah tulis part berikutnya kok cussss perbanyak VoMentnya biar langsung ku post 😘

HIDING FROM MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang