Sepait apapun kenangan akan tetap menjadi sejarah bagi sang pemilik kenangan
Tak akan bisa di hapus atau di hilangkan¤¤¤
Malam ini tak sama seperti malam-malam sebelumnya, tak ada satupun bintang yang menampakan sinarnya, bahkan bulan saja bersembunyi.
Angin berhembus kencang seolah ingin menyapa siapa saja yang mengenai nya
Gelap, Sunyi.
Tak lama rintik air yang kecil berjatuhan, mereka berlomba melarikan diri dari langit untuk menyapa apapun yang ada di bumi
Sesekali, garis kilat di langit tak mau kalah menampakan diri, ia seperti mengintip dan mengawasi apa saja yang tetesan hujan lakukan
Namun, apapun itu tak membuat Fio bergeming. Ia yang sedari tadi menyendiri di balkon kamarnya justru merasa di temani oleh para keajaiban yang Tuhan ciptakan ini.
Ia tak peduli jika wajah dan kulitnya basah terkena air hujan
Ia hanya berdiri sambil menatap langit, seolah sedang mengadukan seseuatu. Sesekali mengosok sikunya, mencoba menghangatkan kulitnya yang lagi-lagi terkena tetesan hujanSudah beberapa hari terakhir ia memilih untuk menyendiri, membiarkan fikirannya bermain sendirian. Semenjak kejadian di cafe beberapa hari yang lalu ia memilih untuk mengungsi di hotel yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Ia belum siap jika harus melihat wajah rio, bayang-bayang kemesraannya dengan wanita lain masih tak bisa lepas dari otaknya, hatinya masih begitu sakit mengingat semuanya.
Biasanya ia akan mengkhawatirkan keadaan Rio, mengkhawatirkan pola makannya, keperluannya, rumahnya dan semuanya tentang rio. Siapa yang akan masak untuknya? Membereskan keperluannya? Merapihkan rumahnya?
Tapi tidak untuk saat ini hatinya sudah begitu terluka, lagi pula ada meppy bukan? Kekasihnya. Biarlah dia yang menggantikan tanggung jawabnya atas rio.Ia ingin sekali marah, tapi entah harus marah ke pada siapa? Rio atau justru pada Takdir?
Ia merasa bahwa takdir telah mempermainkan dirinya, takdir membuatnya bersatu dengan orang yang di cintainya tapi takdir juga membuat orang yang di cintainya membencinya, dan takdir juga berperan atas segala rasa sakit yang ia hadapi selama ini.Sempat terfikir untuk menyerah pada perjuangan cintanya. Namun jika menyerah, peran apalagi yang akan di berikan takdir padanya?
Entah sudah berapa ratusan telepon dan pesan yang sudah ia abaikan dari beberapa hari yang lalu. Ia benar-benar sedang ingin sendirian.
¤¤¤
"Jadi gitu ceritanya, kok bisa ya gue ngga tau masalah sepenting ini" Kenan menatap ke dua sahabatnya yang baru saja menjelaskan semua pelik dari permasalahan Rio
"Kenapa ngga lo aja yang tinggalin dia dari awal? Kan lo yang ngga nerima kehadiran dia. Kok bisa-bisanya ya ampe bertahan 2 tahun gitu" lanjutnya lagi"Rio udah keenakan di perhatiin bininya nan" Varo menimpali
"Bukannya itu salah satu bentuk atas penerimaan?" Tanya kenan menyelidik
"Engga lah, dia masak ya gue makan lah kan mubazir toh pake duit gue juga, dia nyiapin baju ya gue pake dari pasa berantakan dan kelamaan kalo gue milih" Rio berjalan ke arah jendela besar matanya menerawang mengamati kemacetan yang tak pernah berakhir di ibu kota, fisiknya disana tapi fikirannya entah sedang berada dimana
"Kalo lo sakit dia ngompress lo, nyiapin lo obat dan segala macem tetep lo terima juga kan? Itu alesannya apa? Kenapa lo ngga minta selingkuhan lo aja buat ngurus lo coba?" Sambung varo tak mau kalah
"Ya itu..." ucap rio tertahan
"Sama kita aja pake gengsi lo, lo tuh sebenernya udah nerima dia, udah nyaman atas segala perhatian dari dia, meskipun lo ngga pernah ketemu atau ngobrol sama dia" Kenan pun ikut berjalan menghampiri rio yang sedang asik dengan fikirannya sendiri
"Sampe lo khawatir sama perasaannya dia aja udah tanda tau" varo tersenyum sinis
"Udah lah yo lo ilangin tuh gengsi lo. Kalo emang lo nerima dia, ya lo lanjutin pernikahan ini dengan normal. Jangan sampe lo nyesel nantinya!" kenan menepuk bahu rio dan senyumannya terukir sebelum ia kembali ke duduk di sofa ruang kerja rio
"Sebenarnya perasaan lo sama meppy gimana sih?" sekarang giliran varo yang jalan menghampiri rio
"Huuuuuuuft, entahlah gue ngerasa aneh sama dia semenjak dia ngelabrak fio. Gue ngerasa sifat nya masih kaya dulu. Kadang gue mikir kalo gue nikah ama dia apa gue bisa bahagia? Secara sifatnya makin jadi gitu. Tapi gue ngerasa ya gue cinta sama dia" keluh rio jujur sorot matanya ada kesedihan. Rasa bersalah yang menyelimuti hatinya pada fio beberapa hari terakhir masih menguasai hatinya
"Haha ragu kan lo? Secara udah cewe lain yang ngisi fikiran lo sekarang" sindir varo
"Terus gimana rasanya hidup tanpa fio? Ngga ada yang merhatiin lo lagi gitu" lanjutnya lagi"Gue ngerasa ada yang hilang" jawabnya lirih
"Hahaha telpon dia sekarang cari dia jemput dia atau lo bakal kehilangan dia selamanya" kenan memberikan minuman dingin pada rio
"Ya gapapa, gue siap kok gantiin posisi si rio, cantik gitu men haha lagian kan dia mau merried tau sama meppy" sindir varo lagi
"Ya gue sih juga mau, emang pada ngga inget kalo gue jatuh cinta pada pandangan pertama kemaren? Hahaha makan tuh meppy" jawab kenan "Gue ingetin sama lo ya yo, cewe kaya meppy sehari lo keluar rumah juga dapet! Kalo fio? Lo setahun keliling dunia blum tentu dapet! Lanjutnya lagi
Rio menjawab hanya dengan menatap sinis kepada kedua sahabatnnya
¤¤¤
Sudah terlalu lama Fio mengurung diri, ia memutuskan untuk mencari makan di luar sambil membeli keperluannya.
Ia memasuki salah satu restaurant jepang favorit nya seorang diri. Tadinya ia ingin mengajak ke dua sahabatnya, tapi niatnya ia urungkan karna ia masih terlalu malas untuk mendengar ocehan 2 keong itu. Ia memakan makanannya di sertai dengan lamunan yang tak hilang dari kepalanya
Biasanya jika oranglain menatapnya, akan ada keceriaan di wajahnya. Tetapi tidak dengan beberapa hari terakhir walaupun hanya sekilas, siapapun yang menatapnya akan menemukan raut kesedihan yang mendalam.Tak lama 3 orang pria memasuki restaurant tersebut. Jantungnya berdetak begitu cepat saat menyadari siapa yang tengah ia lihat.
Seperti DE JA VU. Bedanya, tak ada tawa atau senyuman di wajah yang ia lihat. Kini antara rindu dan pilu lah yang memenangi perasaannya.Sama seperti pria itu matanya langsung menangkap sosok yang ia cari belakangan ini saat memasuki restaurant. Jantungnya berdegup kencang, rindu dan rasa bersalah langsung mengaliri darahnya saat itu juga, matanya membulat, langkahnya terhenti
"Fio" bisiknya lirih tapi masih bisa terdengar oleh kedua sahabatnya
Kedua sahabatnya pun terkejut, tak lama langsung menarik lengan rio untuk menghampiri istrinya tersebut.
Namun sayang, baru satu tarikan langkahnya di hentikan oleh seorang wanita yang tiba-tiba menggandeng tangan rio'Aaaaah lagi?' gumam rio dalam hati
Ini part terbanyak yang aku buat kayanya😅
Jangan lupa vote dan comment💕
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING FROM MY HUSBAND
RomanceBersembunyi. Aku harus bersembunyi dari suamiku, aku harus selalu menyembunyikan wajahku, aku harus melakukan apapun dengan bersembunyi dari suamiku. Ya! Apapun! Aku melakukan segala aktifitasku dengan bersembunyi darinya, bahkan saat menyiapkan seg...