08 - AGAIN AND AGAIN

13.5K 761 9
                                    

Bukankah airmata salah satu wujud dari cinta?

¤¤¤

"Fiora Renata Anwar? Lo serius sama keputusan lo?" Tanya Renan tak percaya dengan ucapan Fio

"Lo kan cinta mati sama rio fi?" Resti menggenggam tangan Fio memberikan support lewat genggamannya

"Huuuuuft, gue udah ngga sanggup lagi. Sekeras apapun berjuang hasilnya akan tetap sama. Rio ngga akan bisa nerima gue" jawab Fio dengan suara yang bergetar. Air matanya terus menetes. Hatinya masih tak rela jika harus mengambil keputusan ini

"Keputusan ada di tangan lo fi, gue cuma bisa dukung apapun pilihan lo" ucap Resti yang masih menggenggam tangan kiri Fio

"Jujur gue seneng, akhirnya fikiran lo kebuka juga" Renan menatap Fio dengan tatapan iba, 5 detik kemudian "Tapi gue ngga tega liat lo serapuh ini" lanjutnya

Flashback On

Kenan dan Varo yang melihat Fio langsung menarik lengan Rio untuk menghampiri Fio yang tengah menatapnya. Namun saat mereka menarik Rio, Meppy datang melepaskan tangan Varo dan langsung menggandeng nya dengan mesra. Senyuman ceria tersungging di bibir Meppy.

Waktu serasa berhenti seketika, kedua sahabat Rio mematung, mereka shock dengan kehadiran Meppy yang tiba-tiba.
Begitupun dengan Rio dan Fio. Mereka tak kalah shocknya dengan kedua sahabat Rio.

Rio mematung, ia bingung harus bagaimana lagi. Ada setitik cahaya saat melihat Fio tadi, ia ingin sekali meminta maaf, namun cahaya itu seketika redup saat kehadiran Meppy yang tiba-tiba.
Ia bingung, kemana kakinya harus di langkah kan? Menuju meja Fio? Ah tidak, ada tangan Meppy yang melingkar dengan mesra disini. Kalaupun iya Fio pasti akan lebih terluka melihatnya menghampiri Fio dengan gandengan mesra dari wanita lain. Apa berbalik lalu pergi? Ah sama! Fio akan tetap terluka melihat suaminya menghindarinya demi wanita lain.

Sedangkan Fio di ujung sana menatap kaku dan tak sadar bulir-bulir air matanya menetes. Ah tidak, bahkan ia hampir tak pernah menangis di depan orang lain. Namun pertahanannya runtuh, semakin Fio menghapus air matanya maka akan semakin deras pula air mata yang keluar. Sama seperti Rio, ia bingung harus melakukan apa sekarang.

Tak lama kesadaran dan kekuatannya terkumpul, Fio segera menyimpan beberapa uang di atas meja dan menyambar tasnya. Sambil berlari kecil Fio melewati Rio dan kedua sahabatnya begitu saja yang masih terdiam disana. Fio masuk ke dalam mobilnya dan langsung menyalakan mesin mobilnya sambil terisak, tangan kirinya meremas baju bagian dadanya yang terasa begitu sesak, air matanya tak bisa berhenti, tangan kanannya memukul-mukul stir yang tak bersalah itu. Sesekali tangannya memukul-mukul dadanya sendiri yang semakin terasa sesak. Pandangannya mulai kabur dan kepalanya sudah mulai terasa pusing. Namun mau tak mau Fio harus tetap menjalankan mobilnya.
Fio mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, ia meyalip siapa saja yang ada di depannya, ia hanya ingin cepat sampai di hotel tempatnya menginap, ia hanya ingin melampiaskan emosi, kesedihan, kesakitan dan kekecewaannya dengan menangis sepuas-puasnya saat ini.

Sedangkan Rio langsung melepaskan kasar tangan Meppy yang sedari tadi menggandengnya sejak saat Fio pergi
"Aku mau pulang, lagi ngga enak badan" Rio baru bisa mencerna semua yang baru saja terjadi. Baru saja ia ingin meminta maaf namun sudah melukai hati istrinya lagi.

"Kamu kenapa sih beberapa hari ini jadi beda sama aku?" tanya Meppy denga tatapan tajam

"Aku mau pulang, aku ngga enak badan" Rio pergi begitu saja meninggalkan Meppy dan kedua sahabatnya di sana

¤¤¤

Rio masuk ke dalam kamar yang bahkan tak pernah ia masuki sebelumnya. Harum ruangan ini langsung membuatnya nyaman berada di kamar ini.

Ruangan bernuansa hitam putih itu begitu rapih dan bersih, semua tertata dengan rapih disana.

Rio mengelilingi ruangan ini dengan langkah lambat.
Ia melihat dan meraba apa saja yang ada di ruangan itu.
Ada buku yang berjejer rapi yang sedang ia amati sekarang, ia bahkan tak pernah tau bahwa istrinya punya buku sebanyak ini. Meja rias yang tertata rapih. Menuju meja di samping tempat tidur, ia melihat foto Fio dalam bingkai kecil. Ia tersenyum hangat dalam foto itu. Rasa bersalah kini menghampirinya. Ia sadar apa yang ia lakukan selama ini sungguh keterlaluan. Fiora tak bersalah. Ia kini sadar hanya mencari pelampiasan untuk di salahkan saat penyesalan mendarah daging dalam tubuhnya. Air matanya menetes mengingat kenangan itu, air matanya menetes lagi saat rasa bersalah mulai menghantuinya. Ia menghapus kasar air matanya. Matanya tak sengaja menatap foto pernikahannya yang di bingkai dengan bingkai besar, sudut bibirnya tertarik keatas saat melihat foto itu, tak lama matanya menangkap kursi tinggi yang ada di samping pintu.

'Untuk apa kursi itu' fikirnya.

Ada yang penasarn sama castnya ngga?
Pas kalian baca ini bayangan cast yang ada di cerita ini siapa aja? Jawab donggg hehe

Aku udah tulis beberapa part nih, jangan lupa vote yaa
Minimal 5 vote langsung aku post deh💕

HIDING FROM MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang