Pergilah, kunjungi tempat wisata manapun yang ingin kau kunjungi, bermain-main lah, hilangkan penatmu. Namun jika kau lelah, pulanglah, beristirahatlah di tempat ternyamanmu.
Di pelukanku, karna aku rumahmu. Dan mereka hanya tempat persinggahanmu.¤¤¤¤¤
Rio memandangi rumah yang biasanya di huni bersama istrinya saat baru saja turun dari mobil yang di kendarainya sendiri. Ada perasaan sedih, miris melihat rumah sebesar ini hanya di huni oleh hanya 2 orang yang hidup masing-masing. Yang lebih menyedihkannya lagi ia sadar sekarang hanya sendiri di rumah ini. Rio menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum kelu saat akan memasuki rumahnya. Ia berjalan lunglai dan berhenti di depan kamar yang biasanya di tempati oleh istrinya itu, ingin sekali ia memasuki dan tidur di kamar istrinya, namun ia tak ingin harum kamar itu menambah kerinduannya.
Lagi-lagi ia tersenyum miris saat tiba di meja makan, biasanya ada hidangan yang tersedia disana, setidaknya ia sadar bahwa ia tak sendirian di rumah ini.
Kali ini ia memilih untuk menghabiskan waktunya di balkon, ia ingin merenung mengingat dan menyadari semua kesalahannya. Tidak seperti biasanya yang menghabiskan waktu di ruang kerja untuk mengalihkan fikirannya.Ia terkejut saat melihat punggung seorang wanita di sana, tanpa perlu berbalik ia sudah tau siapa yang ia pandangi itu. Ia ingin sekali menyapa, bahkan kalo bisa memeluknya tapi ia terlalu tak punya nyali untuk itu.
Sudah cukup lama rio mematung disana, sampai akhirnya ia tak tahan lagi
"Ka, kamu pu, pulang?" Tanya Rio gugup
Fio terkejut, secara reflek ia langsung berbalik badan dan menghapus air matanya
"Ma, maaf" Fio berjalan tergesa menghindari Rio
Dengan sigap Rio langsung menahan tangan Fio
"Aku rasa udah saatnya kita perlu bicara"
Fio reflek berhenti, darahnya berdesir saat rio memegang tangannya
"Fi, aku... " rio benar-benar gugup saat ini
"Aku udah turuti kemauan mu mas, sudah dari lama bukan kamu ingin aku pergi? Aku akan turuti mas..." fio menghapus pipi basahnya lalu berbalik menatap rio, seperti biasa ia memberikan senyum tulusnya seolah-olah ia senang atas ucapannya itu
Rio baru menyadari betapa ia sangat merindukan senyum ini, senyuman yang selalu dapat menenangkan hatinya namun senyum yang saat ini semakin menusuk hatinya karna rasa bersalah terhadap istrinya itu
"Pe pergi?" ah tidak bahkan rio blum siap untuk kehilangan lagi, apalagi oleh orang yang ia sangat cintai itu
Fio hanya jawab dengan anggukan dan senyuman manisnya, namun matanya yang berkaca-kaca tak bisa berbohong atas apa yang saat ini ia rasakan
"Jangan pergi fifi" ucapnya pelan namun sangat terdengar jelas di telinga fio, tanpa sadar untuk pertama kalinya ia meneteskan air mata di hadapan istrinya
Fio terkejut atas apa yang baru saja ia dengar dan ia lihat, air matanya hampir saja berlomba untuk keluar dari tempatnya, namun ia tahan
"Jangan pergi fifi cuma kamu yang aku punya saat ini, aku mohon jangan pergi fi, maafin aku yang memang udah terlalu berdosa sama kamu" rio terjatuh ia berlutut di hadapan fio
Fio menutup mulutnya dengan tangannya ia makin terkejut, air matanya pun menetes. Ia kaget, atas perubahan rio yang tiba-tiba, antara bahagia dan sedih yang di rasakan saat ini, sedih melihat orang yang ia cintai terlihat sesakit itu, bahagia karna suaminya memohon padanya
"Mas... " hanya itu yang bisa keluar dari mulut fio, fio terduduk tanganya mengusap wajah rio ia menghapus air mata rio
Rio menatap sendu wajah fio ia menggenggam tangannya
"Aku minta maaf fifi aku bener-bener minta maaf"Rio memang sudah setengah mabuk malam ini, tapi ia sangat sadar apa yang ia rasakan dan lakukan. Ia sudah sangat kehilangan atas kepergian istrinya beberapa minggu ini, ia tak ingin rasa kehilangannya ini berubah menjadi menjadi rasa penyesalan selamanya
Fio menarik rio untuk berdiri dan dengan reflek memeluk rio. Ya, memang untuk pertama kalinya fio memeluk suaminya. Ia menangis sejadi-jadinya di pelukan rio ia memeluk cukup lama.
Fio bingung, tangisan apa yang ia keluarkan saat ini, lebih ke tangisan bahagia atau justru tangisan atas rasa sakitnya terhadap rio
Yang jelas ia ingin menikmati pelukannya dengan rio, pelukan pertama yang mungkin akan menjadi pelukan terakhir juga
Setelah cukup lama akhirnya fio melepaskan tubunya dari rio
"Tapi maaf mas aku ngga bisa"Monmaap nih kalo updatenya kedikitin, aku bakal usahain untuk tetap update cepet kok walaupun lagi sibuk bgt😭😭😭
Thanks for reading, VoMent jan lupa 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING FROM MY HUSBAND
RomanceBersembunyi. Aku harus bersembunyi dari suamiku, aku harus selalu menyembunyikan wajahku, aku harus melakukan apapun dengan bersembunyi dari suamiku. Ya! Apapun! Aku melakukan segala aktifitasku dengan bersembunyi darinya, bahkan saat menyiapkan seg...