Seseorang akan masuk ke fikiran, ketika dia berhasil mengetuk pintu hati terlebih dulu
¤¤¤
"FIO!!!" Teriak salah satu laki-laki yang ada di cafe ini
Seketika reflek langkah fio terhenti, tepat di mana Rio terduduk dan langsung membalikan badan ke arah sumber suara tersebut
"Fio, hai" ucap lelaki itu dengan melambaikan tangannya di hadapan wajah fio
"Ah ngga nyangka banget aku bisa ketemu calon dokter bedah sekaligus owner dari cafe terhits daerah sini" lanjutnya dengan senyum yang mengembang memperlihatkan gigi rapih putihnya"Bian?" hanya itu yang terlontar dari mulut fio, bibir nya terlalu kelu saat ini
Bian adalah teman semasa SENIOR HIGH SCHOOL nya dulu, Bian bisa di bilang teman terbaiknya setelah ke dua sahabatnya.
Bian sosok laki-laki yang pintar yang membuatnya terseret menjadi ketua osis dulu, dan organisasi itulah yang membuat mereka dekat
Selain sosoknya yang pintar ketampanannya cukup menarik perhatian para wanita pada waktu itu, tapi ia tak menggubris ia hanya nyaman berdekatan denga fio karna perasaan yang berbeda hanya ia rasakan pada fio
Dulu ia sempat menyatakan perasaannya pada fio, tapi fio menggantung tanpa menolaknya dia tak menjawab, lidahnya kelu, ia dilema, di satu sisi ia tak mau kehilangan bian, di sisi lain ia tak bisa membalas perasaannya bian
Belum lagi saat itu bian pindah ke salah satu negara di Eropa untuk melanjutkan study nya, dan setelah itu mereka tak pernah bertemu bahkan berkabar lagi.
Tapi Bian bukan lelaki lemah yang pasrah begitu saja, sejauh apapun ia tetap memantau fio, ia mencari tahu sedetail mungkin tentang wanita pujaannya itu, termasuk tentang cafe yang fio miliki
Sudah beberapa hari bian mendatangi cafe itu semenjak kepulangan nya ke indonesia, tapi keberuntungan tak berpihak padanya, ia tak pernah bertemu dengan sang pemilik cafeBeda dengan hari ini, ia akhirnya bisa melihat lagi wajah wanita yang ia rindukan
"Fio?" nama itu terlontar begitu saja dari mulut rio yang terkejut dengan kehadiran istrinya disini
Dan sekarang semua mata tertuju pada rio termasuk fio dan bian yang baru saja menyapanya
Termasuk wanita yang baru saja datang itu, ia semakin mencari kesempatan untuk membuat pacar dan istrinya ini mempercepat perpisahannya, ia semakin merapatkan pelukannya pada lengan atas rio"Mas ..." bisiknya yang masih bisa di dengar orang sekitarnya
"Maaf mas, maaf bian aku buru-buru" lanjutnya lagiFio melangkahkan kakinya sambil berlari kecil menuju tempat di mana mobilnya terpakir, air mata yang di tahannya sedari tadi tak kuasa lagi untuk tetap tinggal di pelupuk matanya, mereka berlomba untuk saling mendahului keluar dari tempat persembunyian mereka.
Ia menangis sejadi-jadinya di kursi pengemudi sambil sesekali memukuli dadanya sendiri. Dadanya begitu sesak, bayangan tentang wanita lain yang bermesraan dengan suaminya tak bisa lepas dari benaknya. Ia cemburu, hatinya begitu sakit, ia tak pernah merasa sesakit ini sebelumnya
Bahkan sampai kehadiran bian saja tak ia gubris
Ia kecewa, selama ini ia mengabdi untuk suaminya, menuruti permintaan suaminya, ia melakukan semua kewajibannya terhadap suaminya, ia rela menahan rindu, ia rela terluka, selama ini yang ia fikirkan hanyalah perasaan rio.
Tapi apa balasannya? Selain sikapnya, penghianatan juga ia dapatkan.Sedangkan Bian hanya mematung sebelum beranjak dari tempat tersebut, ia bingung, tak bisa mencerna apa yang sedang terjadi
Di tempat yang sama wanita itu tersenyum jahat mengingat apa yang baru saja terjadi, ia semakin merapatkan pelukannya di tangan Rio
Sedangkan Rio dan Varo, hanya diam sembari menetralkan fikirannya masing-masing
Berbeda dengan Kenan, sahabat Rio. Ia kebingungan dengan yang baru saja terjadi. Kenan adalah seorang dokter bedah yang baru di pindahkan tugas lagi ke kota asalnya, ia belum tahu pelik permasalahan rioRio bingung dengan yang di lihatnya barusan, lebih bingung lagi dengan perasaannya saat ini
Dada nya berdegup kencang saat pertama ia melihat fio dan semakin berdegup kencang saat di lihatnya fio pergi dengan mata yang berkaca-kaca
Ada suatu perasaan aneh yang ia rasakan saat ini, entah apa itu¤¤¤
Dirumah, tak seperti biasanya Rio pulang lebih cepat, biasanya ia akan pulang larut malam jika fisiknya sehat. Toh untuk apa pulang cepat jika di rumah juga tak ada siapa-siapa?
Tidak, ada istrinya. Tapi rumah ini sunyi seperti tak berpenghuni, rio tetap seperti hidup sendirianSeketika ia menyesal pernah meminta istrinya untuk tak menampakan diri saat 2 tahun lalu, tapi yang lebih membuatnya menyesal, kenapa istrinya menuruti permintaan konyolnya itu? Bahkan sampai selama ini
Setelah pulang dari cafe hatinya tak bisa tenang, yang tak ia pahami adalah kenapa akhir-akhir ini bayangan istrinya melayang di kepalanya? Ia masih tak paham apa yang sedang terjadi padanya. Apalagi tadi setelah melihat istrinya lagi setelah satu tahun tak ia jumpai
Ya 1 tahun! Mereka baru saja menikah 2 tahun dan 1 tahun tak pernah bertemu. Bagai mana bisa?
Biasanya mereka akan bertemu jika ada acara keluarga, tapi 1 tahun belakangan ini mereka datang sendiri-sendiri, bergantian. Mereka tak perduli jika ada yang menanyakan satu sama lain, mereka punya sejuta alasan yang sudah mereka siapkan'Haaaah' ia mengusap wajahnya kasar
Sekarang ia memilih untuk masuk ke kamar mandi, mendinginkan sejenak fikirannya serta membersihkan badannya
Setelahnya ia kembali ke kamarnya dan menidurkan badannya dengan posisi terlentang menghadap langit-langit, lagi lagi bayangan mata berkaca-kaca istrinya berlarian di fikirannya
Ada ketidak tegaan yang ia rasakan, sama seperti beberapa hari lalu saat meppy bercerita tentang labrakan nya pada fio
Ia tak tega, ada perasaan sedih dan rasa bersalah yang menjalar di hati nya'Apa yang ia rasakan saat ini Tuhan?' gumamnya lirih
'aaaargghh gue harus ajak ngobrol dia'
Haii, aku akan usahakan update secepat mungkin. Semoga kalian tetap suka💕
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDING FROM MY HUSBAND
RomanceBersembunyi. Aku harus bersembunyi dari suamiku, aku harus selalu menyembunyikan wajahku, aku harus melakukan apapun dengan bersembunyi dari suamiku. Ya! Apapun! Aku melakukan segala aktifitasku dengan bersembunyi darinya, bahkan saat menyiapkan seg...