*****
Setibanya di kampus aku langsung pergi kekantin , berhubung aku tidak jadi sarapan di rumah nick tadi .Setelah memesan bubur dan teh manis hangat aku duduk di pojokan , tempat biasa yang sering aku duduki
Ingatanku kembali lagi saat tadi pagi
' siapa perempuan itu ? mengapa nick tidak marah saat perempuan itu duduk di kasurnya ? mengapa ia juga tidak marah saat perempuan itu memaikan ponselnya ? dan kenapa perempuan itu memakai kemeja nick ? ' pertanyaan itu terus menerus berputar di otakuPadahal aku yang notabene adalah pacarnya tidak boleh memainkan handphonenya , jangankan memainkan memegang saja sudah tidak boleh . aku juga tidak pernah memakai kemejanya .
Aku jadi ingat dimana hari itu nick membentak ku karena aku memainkan handphone tanpa izin terlebih dahulu , wajahnya yang memerah menahan marah , rahangnya yang mengeras dia membentaku lalu pergi . setelah kejadian itu dia menghindari aku selama 1 minggu .
Kenapa ? kenapa dia tidak membentak perempuan itu seperti yang dia lakukan dulu padaku ?
Bubur yang ada di hadapanku pun tidak bisa mengalihkan pikiranku dari kejadian tadi pagi .
Kadang aku bertanya-tanya sendiri , apakah aku berarti untuknya ? apakah dia mencintaiku seperti aku mencintainya ?
Jika memang iya , mengapa dia begitu dingin dan tertutup padaku ? jika memang tidak , mengapa dia masih mau bersamaku ? pertanyaan itu terus-menerus berputar di dalam kepalaku .
" rean ..."aku menoleh , ternyata airi yang memanggilku , " ngapain disini sendirian ? nick mana ? " Tanya airi .
Airi gadis keturunan jepang-indonesia ini adalah sahabatku dari SMP , " lagi sarapan , kau dari mana ? memangnya ada kelas pagi ini ? " aku mengalihkan pembicaraan saat airi menanyakan nick.
Airi menggeleng " di rumah , aku engga ada kelas hari ini " jawabnya lesu . aku menyeritkan dahi " terus ngapain kamu datang ke kampus ? "
airi mengedikan bahu " untuk apa juga aku diam di rumah , membosankan tahu " aku hanya tertawa mendengar jawabannya .
" hey nick dimana ? tumben kamu tidak bareng nick . biasanya kalian berdua seperti kertas dan perangko " aku hanya tersenyum lemah tetapi masih belum menjawab pertanyaan airi " hey ayolah , kamu mau bercerita ? " kata airi lembut, lalu aku mulai menceritakan kejadian tadi pagi
Airi membelakakkan matanya " astaga .. dasar cowok sinting " airi juga mengetahui kejadian dulu yang nick membentakku karena aku memainkan handphonenya , setiap aku mempunyai masalah aku memang selalu menceritakan kepada airi , begitu juga sebaliknya .
" hah sudahlah , jangan terlalu dipikirkan , lagipula aku heran denganmu . selama hampir dua tahun kalian berpacaran aku tidak pernah melihat nick mengungkapkan perasaannya padamu , mau tersirat maupun tersurat . apa kau yakin dia menyukaimu ? "
Aku terdiam mendengar pertanyaan airi , pertanyaan ini yang selalu berputar seperti kaset rusak di kepalaku .
airi menghela nafas pelan melihat aku terdiam " rean baby , bukannya aku tidak suka dengan hubungan kalian berdua , aku justru ingin kau bahagia . aku hanya menyarankan sebaiknya kau bertanya ke nick apakah dia menyukaimu atau tidak "
" jika iya , mintalah nick untuk merubah sikapnya kepadamu , tetapi jika tidak , lepaskanlah dia untuk kebahagiaan kalian berdua " kata airi panjang sambil memegang tanganku
Aku masih tetap terdiam tidak tahu harus berkata apa .
******