Chapter3

3.7K 177 4
                                    


***** 


Setibanya di kampus aku langsung pergi kekantin , berhubung aku tidak jadi sarapan di rumah nick tadi .

Setelah memesan bubur dan teh manis hangat aku duduk di pojokan , tempat biasa yang sering aku duduki

Ingatanku kembali lagi saat tadi pagi
' siapa perempuan itu ? mengapa nick tidak marah saat perempuan itu duduk di kasurnya ? mengapa ia juga tidak marah saat perempuan itu memaikan ponselnya ? dan kenapa perempuan itu memakai kemeja nick ? ' pertanyaan itu terus menerus berputar di otaku

Padahal aku yang notabene adalah pacarnya tidak boleh memainkan handphonenya , jangankan memainkan memegang saja sudah tidak boleh . aku juga tidak pernah memakai kemejanya .

Aku jadi ingat dimana hari itu nick membentak ku karena aku memainkan handphone tanpa izin terlebih dahulu , wajahnya yang memerah menahan marah , rahangnya yang mengeras dia membentaku lalu pergi . setelah kejadian itu dia menghindari aku selama 1 minggu .

Kenapa ? kenapa dia tidak membentak perempuan itu seperti yang dia lakukan dulu padaku ?

Bubur yang ada di hadapanku pun tidak bisa mengalihkan pikiranku dari kejadian tadi pagi .

Kadang aku bertanya-tanya sendiri , apakah aku berarti untuknya ? apakah dia mencintaiku seperti aku mencintainya ?

Jika memang iya , mengapa dia begitu dingin dan tertutup padaku ? jika memang tidak , mengapa dia masih mau bersamaku ? pertanyaan itu terus-menerus berputar di dalam kepalaku .

" rean ..."aku menoleh , ternyata airi yang memanggilku , " ngapain disini sendirian ? nick mana ? " Tanya airi .

Airi gadis keturunan jepang-indonesia ini adalah sahabatku dari SMP , " lagi sarapan , kau dari mana ? memangnya ada kelas pagi ini ? " aku mengalihkan pembicaraan saat airi menanyakan nick.

Airi menggeleng " di rumah , aku engga ada kelas hari ini " jawabnya lesu . aku menyeritkan dahi " terus ngapain kamu datang ke kampus ? "

airi mengedikan bahu " untuk apa juga aku diam di rumah , membosankan tahu " aku hanya tertawa mendengar jawabannya .

" hey nick dimana ? tumben kamu tidak bareng nick . biasanya kalian berdua seperti kertas dan perangko " aku hanya tersenyum lemah tetapi masih belum menjawab pertanyaan airi " hey ayolah , kamu mau bercerita ? " kata airi lembut, lalu aku mulai menceritakan kejadian tadi pagi

Airi membelakakkan matanya " astaga .. dasar cowok sinting " airi juga mengetahui kejadian dulu yang nick membentakku karena aku memainkan handphonenya , setiap aku mempunyai masalah aku memang selalu menceritakan kepada airi , begitu juga sebaliknya .

" hah sudahlah , jangan terlalu dipikirkan , lagipula aku heran denganmu . selama hampir dua tahun kalian berpacaran aku tidak pernah melihat nick mengungkapkan perasaannya padamu , mau tersirat maupun tersurat . apa kau yakin dia menyukaimu ? "

Aku terdiam mendengar pertanyaan airi , pertanyaan ini yang selalu berputar seperti kaset rusak di kepalaku .

airi menghela nafas pelan melihat aku terdiam " rean baby , bukannya aku tidak suka dengan hubungan kalian berdua , aku justru ingin kau bahagia . aku hanya menyarankan sebaiknya kau bertanya ke nick apakah dia menyukaimu atau tidak "

" jika iya , mintalah nick untuk merubah sikapnya kepadamu , tetapi jika tidak , lepaskanlah dia untuk kebahagiaan kalian berdua " kata airi panjang sambil memegang tanganku

Aku masih tetap terdiam tidak tahu harus berkata apa .

******

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang