Chapter 23

875 24 2
                                    

happy reading.......


*******


Hari demi hari aku lalui dengan setumpuk penyesalan ,terus menanti jake tersadar dari komanya

Wajahnya kini semakin tirus, wajah hangatnya kini pucat pasi. Seperti sudah tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuhnya

Andai jika aku bisa memutar kembali waktu, andai jika aku dulu tak seperti itu mungkin aku dan jake akan berakhir bahagia atau mungkin kami memang sudah bahagia tetapi aku saja yang mengabaikan rasa bahagiaku dan terus tergugu dengan perasaanku terhadap nick

Ah terlalu banyak andai andai dalam benakku. Dalam setiap detik aku menelan pil pahit dan penyesalan disitu selalu ada putriku yang menjadi penawar rasa sakit. Aku kuat untuk anakku.

Kedua orang tuaku dan orang tua jake juga selalu memberi dukungan supaya aku tidak terlalu larut dalam kesedihanku. Jika mereka tau yang sebeneranya mungkin mereka akan kecewa, terutama kedua orang tuaku yang amat sangat menyayangi jake seperti dialah anak kandung mereka sendiri.


memang benar kata pepatah, penyesalan itu selalu datang terlambat. 


 ******


mungkin sebenarnya aku telah membuka hati untuk jake, mungkin hatiku telah menerimanya, tetapi pikiranku menahannya. menganggap bahwa nick lah yang masih ada disana.

tiga jam sudah aku menatap jake sambil memikirkan itu, aku menunduk dan mulai menangis lagi

mungkin permintaan maaf tidak akan pernah cukup sampai kapanpun, diantara segukanku sayup aku mendengar sesorang memanggil namaku

" rean...." suara itu begitu serak dan lemah, saat aku mengdongkakkan wajah aku melihat mata jake terbuka, ia sedang menatapku, tatapannya begitu lemah 

" jake .... thank God jake kau sudah sadar " sudah tidak bisa aku deksripsikan lagi perasaanku saat melihat jake membuka matanya

" syukurlah, ya Tuhan terimaksih banyak " kataku seraya menekan tombol pemanggil perawat

aku mendekap tangan jake dan mengucapkan terimakasih secara berulang-ulang, air mataku tak kunjung berhenti

tak berapa lama dokter dan suster pun datang, mereka memeriksa keadaan jake 

" mukjizat itu nyata, untuk saat ini suami anda dalam tahap yang bagus. setelah ini kami akan menyiapkan CT scan untuk melihat secara keseluruhan " ucap dokternya sambil tersenyum

aku mengangguk sambil mengusap air mataku yang tak berhenti mengalir

aku menghampiri jake yang kini terpejam, ku sentuh pelan tangannya dan ia membuka kembali matanya, ia menatapku sendu senyuman lemah tersampir di bibirnya

aku tertunduk mencoba menaha tangis dan denyut hebat di dada kiriku

" aku.... rindu... " kini tangisku pecah aku jatuh di sampingnya

bahkan hanya untuk mengucapkan maaf secara langsung pun aku tidak sanggup.




******

holaaaaa...

setelah sekian lama terabaikan 

maaf sekali saya jarang update, karenan memang mood untuk mengetik cerita naik turun terlebih saya kuliah sekaligus bekerja jadi sulit membagi waktu.

terimakasih untuk kalian yang masih menunggu cerita ini

di tunggu vote, kritik dan sarannya~~~~





MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang