****
" dok , ini berkas berkas pasien yang diminta "
" terimakasih suster " kataku tersenyum tulus " sama sama dok , saya permisi dulu " aku hanya mengangguk sebagai jawabannya .
Ddrrttt ddrrttt
" halo bun "
" .............."
" iya bun rean di rumah sakit sekarang "
" .............."
" tidak bun , semuanya menyambutku dengan hangat di sini jadi ibu tidak perlu khawatir "
".........."
" baik bun , nanti setelah aku selesai kerja aku akan mampir kesana , dadah bunda "
Aku memasukan ponselku ke saku jas dan melanjutkan pekerjaanku melihat data data pasien yang akan aku tangani .
" sus saya ingin bertaya tetang data pasien anak yang ini , mengapa nama orang tuanya tidak di cantumkan ?" aku bertanya ke suster lia yang tugasnya membantuku selama aku bekerja di rumah sakit ini . " ehm itu dok , pasien ini adalah korban kecelakaan mobil setahun yang lalu , orang tua anak ini meninggal di tempat . dan anak ini terkena amnesia berat , setelah di check di laboraturium anak ini juga terkena penyempitan selaput otak "
Aku manggut manggut mendengar penjelasan suster lia " lalu bagaimana dengan keluarga pasien ? "
" seluruh identitas keluarga pasien terbakar bersama mobilnya , pihak rumah sakit juga sudah memasang iklan dan polisi juga sudah menyelidiki keberadaan keluarga korban tetapi kami tak mendapatkan hasil apa apa . maka dari itu setelah di rundingkan dengan pemilik rumah sakit ini mereka setuju untuk merawat anak ini dengan sukarela. "
" jadi begitu , baiklah terimaksih atas penjelasannya sus , saya permisi " suster lia mengangguk hormat
Didalam lift aku masih memikirkan cerita suster lia , kasihan sekali anak itu di usianya yang baru 6 tahun ia harus mengalami hal buruk dalam hidupnya
Lift terbuka dan masuklah dua suster yang sedang sibuk menggosip , sepertinya mereka tidak menyadari keberadaanku karena terlalu sibuk menggosip .
" si dokter es situ sedang ada di kamar rara sekarang " kata si suster yang bertubuh sedikit berisi
" wah benarkah ? ah jika saja aku menjadi kekasih dokter tampan itu mungkin hidupku akan bahagia "
Jawab suster yang bertubuh sedikit kurus , " sudahlah jangan menghayal terlalu jauh , kau harus bersaing dengan dokter ann jika mau mendapatkan dokter es itu . "
" ah iya dokter malampir itu , aku sungguh tak menyukainya . ia merasa bahwa dokter es itu miliknya seorang "
" iya benar , padahal sudah jelas jelas bahwa dokter es itu tidak menyukainya , tapi tanpa rasa malu dokter malampir itu terus mendekatinya "
TING ...
" permisi " kataku saat melewati kedua suster itu yang sekarang tengah bergumam tidak jelas , terkejut mungkin karena aku dari tadi mendengar semua percakapan mereka . tapi aku cukup penasaran dengan si 'dokter es ' dan ' dokter malampir ' yang mereka sebut sebut tadi and great !! aku tertular gossip murahan yang tadi aku dengar pikirku sambil tersenyum masam .
****
' kamar 1027 ... ah ini dia ' , dengan perlahan aku membuka pintu , kamar pasien yang lucu pikirku . karena kamar ini dominasi oleh warna pink, tempat tidurnya juga berbeda dari tempat tidur pasien lainnya . kamar pasien ini lebih terlihat kamar anak-anak di rumah .