Chapter5 (the flashback)

3.6K 133 0
                                    

Aku melihat jam tanganku dudah 45 menit aku menunggu tetapi bus tidak ada yang lewat mau naik taksi pun sayang uangnya.

Bukannya aku pelit tetapi di jakarta ini aku tinggal sendiri dengan menyewa apartemen sederhana . sebenarnya airi sudah menyuruhku untuk tinggal dengan dia dan kakaknya tetapi tetap saja aku merasa tidak enak , selama ini aku selalu merepotkan airi .

Di Jakarta ini juga aku hanya mengandalkan uang saku dari orang tuaku yang ada di bandung .orang tuaku juga bukan orang tua yang pelit dan hanya memberi anaknya uang saku pas-pasan , malah mereka memberiku lebih dari cukup tetapi tetap saja rasanya sayang membuang-buang uang untuk naik taksi .

Ahh tapi jika sudah begini sepertinya terpaksa aku naik taksi , tetapi hasilnya tetap nihil 15 menit menunggu tidak ada tanda-tanda taksi lewat .

' ini memang hari tersialku , mulai dari mendapat pemandangan yang bikin hati mengekerut , bolos kelas , manusia mesum , sekarang kendaraan . ah rasanya aku ingin menangis ' aku melangkahkan kakiku menuju rumah makan dekat kampus , menunggu membuatku lapar .

Setibanya di rumah makan itu seorang pelayan langsung menyambutku dengan ramah " mau pesan apa kak ? " Tanya pelayan itu ramah

"lemon tea dan ayam bakar " kataku sambil tersenyum pelayan itu mencatat pesananku lalu pergi .

Aku merogoh sakuku dan mengeluarkan hp , nick sama sekali belum menghubungiku biasanya aku yang akan menghubunginya duluan tetapi saat ini aku sedang tidak mood untuk menghubunginya duluan.

aku masih harus menata hatiku yang sudah awut-awutan tidak berbentuk aku langsung mematikan handphone .

Tiba-tiba seorang cowok yang sama sekali tdak aku kenal duduk di depanku aku memandangnya dengan dahi mengkerut

" kamu tidak mengingatku " katanya sambil menunjuk dirinya sendiri

Siapa ? melihat mukanya saja aku .. eh tunggu dia kan ..

" cowok mesum " kataku sambil menunjuknya

" sssttt jangan keras-keras , bikin malu aja " cowok itu memelototiku , aku mulai memperhatikan sekelilingku para pengunjung rumah makan melihat kearah meja kami , aku hanya nyengir tanpa dosa " ngapain kamu disini ? "

" menurutmu ? " jawabnya acuh

aku diam tidak menjawab pertanyaannya " kamu berhutang padaku " katanya lagi

spontan aku langsung mengalihkan pandanganku ke cowok ini " hutang apa ? kenal dengamu saja tidak " cowok itu mengedikan bahunya " kau sudah menganggu acaraku tadi siang "

aku melotot ke arahnya " itukan salahmu sendiri , siapa suruh berbuat mesum di tempat umum "

" well aku tidak mau tahu itu , yang penting kau sudah mengganggu acaraku , makanya sekarang kau harus mentraktirku sebagai gantinya "

aku menggelengkan kepalaku " gak mau "

cowok itu melipat kedua tangannya di depan dada " kamu harus mentraktirku sebagai gantinya telah menganggu tadi " katanya enteng dengan seringainya yang menyebalkan " bakilah, jangan yang terlalu mahal " kataku pada akhirnya mengalah .

Cowok yang tidak aku ketahui namanya itu pun tersenyum sumringah

" namamu siapa ? " Tanya cowok itu lagi

" reana mazaya , kau bisa memanggilku rean " kataku sambil tersenyum ramah ,cowok itu mematung sesaat lalu terdiam

" kamu ? " tanyaku

" apa ? " tanyannya dengan wajah bodoh , aku memutar bola mataku

" namamu tuan mesum " dia melotot padaku saat aku memanggilnya tuan mesum

" sembarangan.. namaku arthur " tak berapa lama pesanan kami berdua datang , aku menyerit bingung " setahuku kau tidak memesan apa-apa tadi " ucapku ketika pelayan yang menganter makanan kami pergi

" aku sudah berada disini sebelum kamu datang "

' pantas saja ' batinku .

Sambil makan kami berbicang-bincang , ku kira Arthur kaku atau sebagainya tapi ternyata tidak dia enak di ajak bicara dan humoris , aku bahkan sampai tertawa terpingkal-pingkal mendengar ceritanya sejenak aku bisa melupakan apa yang ada di kepalaku .

" kamu pulang naik apa ? "

" naik bus mungkin " Arthur melihat arloji yang menempel di lengan kirinya

" sudah jam 8 begini kamu mau naik kendaraan umum ? apa kamu tidak takut ? "

" yah mau bagaimana lagi , masa iya aku pulang jalan kaki " arhur tertawa sambil mengacak rambutku

" kan ada aku " aku menatapnya bingung

" maksudmu aku pulang bersamamu ? " dia mengangguk

"berduaan denganmu ? " dia mengangguk lagi

aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat " lebih baik aku pulang jalan kaki dari pada harus diantar cowok mesum sepertimu " dia menjitak kepalaku pelan

aku hanya bisa meringis sambil mengusap-usap kepalaku

" aku tidak akan berbuat mesum padamu, lagi pula kamu bukan tipeku , aku hanya berniat baik mengantarmu pulang tapi kalau tidak mau juga tidak apa-apa " setelah berkata seperti itu Arthur berjalan dengan santai menuju parkiran

" Arthur tunggu " aku berlari mengikuti Arthur .

*******

" kau tinggal disini ? " tanya arhur sambil memperhatikan gedung apartemenku " kenapa memangnya ? " tanyaku sarkastik

Dia hanya mengedikan bahu pelan" aku hanya bertanya "

" well terimakasih atas tumpangannya , sampai jumpa " setelah turun dari mobil aku langsung berjalan masuk

" malam non rean tumben pulangnya malem " kata pak rudi satpam apartemen ini yang memang kenal baik denganku

" iya pak , tadi makan malem diluar. Saya duluan ya pak " pak rudi tersenyum

setibanya di kamar aku langsung menjatuhkan badanku ke tempat tidur ,

badanku rasanya remuk semua ,aku lelah padahal hari ini aku tidak melakukan banyak kegiatan

tanpa mengganti baju aku langsung tertidur pulas.

*****

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang