Saat ini aku berada di atap gedung kampus , satu-satunya tempat yang bisa membuatku tenang . tidak ada yang pernah tahu aku sering kesini termasuk airi dan nick .
" mmhh ..." tiba-tiba aku mendengar suara aneh dan tidak lama terdengar lagi suara perempuan terkikik , dengan rasa penasaran yang besar aku langsung mendekati sumber suara-suara aneh itu berasal
Aku membelakakan mata, pekikan kecil keluar begitu saja dari mulutku saat melihat pemandangan yang ada di depanku.
seorang perempuan dengan baju yang sudah tidak pada tempatnya sedang duduk di pangkuan lelaki yang tidak jelas mukanya karena dia membelakangiku .
sontak dua manusia itu menghentikan aksinya lalu menoleh kearahku
Aku gelalapan , karena ketahuan telah mengintip
" eh .. anu maaf aku pikir suara apa , ternyata .. hehe " aku tertawa garing
dari pada kenapa-kenapa mending lebih baik aku pergi.
" sekali lagi maaf ya , silahkan kalian lanjutkan lagi saja " selesai berkata itu aku langsung buru-buru turun kebawah.
' ampun hari ini aku sial sekali pertama nick , kedua aku telat masuk kelas gara-gara keasikan melamun di taman , ketiga manusia mesum itu nanti apalagi ? ' aku berjalan lesu kearah halte di dekat kampus , seharian ini nick sama sekali tidak menghubungiku dan perasaan sesak itu kembali muncul .
Aku duduk termenung di halte bis , pikiranku kembali melayang ke kejadian 3 tahun lalu...
Flashback
Ini hari pertama aku masuk SMA , masa mos juga sudah berakhir jadi aku tidak perlu lagi memakai kaos kaki warna warni atau rambutku sudah tidak perlu lagi di ikat dengan bermacam-macam gaya .
" kamu sudah siap rean ? ayo kita berangkat " aku mengangguk seraya menggandeng tangan airi
" tidak gugup airi ? " airi terkekeh pelan mendengar pertanyaanku
" kenapa ? kamu gugup rean ? "
" yes a little bit , bagaimana penampilanku ? " kataku sambal merapikan rambut
" kamu cantik rean , berhentilah meremas tanganmu sendiri , pantas saja tulisan tanganmu tidak pernah bagus " airi lalu tertawa
aku mencibir mendengar kata-kata airi " sudahlah ayo kita berangkat , aku tak mau telat di hari pertama " kata airi lagi .
****
" yah kita tidak sekelas " kataku lesu
" memangnya kita harus selalu sekelas ? lagi pula aku bosan harus selalu sekelas denganmu dari SMP " jawab airi pedas
" jahatnyaaaa. aku heran kenapa aku mau bersahabat dengan cewek kejam sepertimu . " kataku dengan wajah memelas
Airi mendelik " aku juga heran dengan diriku , bisa-bisanya bertahan dengan sahabat lemot sepertimu " kini giliranku yang mendelik
" sudahlah walaupun kita tidak sekelas toh ruangan kelas kita masih bersebelahan " kata airi mencoba menghibur , aku menghela nafas lalu mengangguk
Berhubung ini adalah jam istirahat Aku dan airi kini sedang berjalan menuju kantin
setelah selesai memesan makanan aku dan airi duduk di meja yang berada di tengah-tengah saat sedang makan airi bertanya
" hey tahu tidak ? " aku menggeleng
lalu airi menunjuk meja di pojok ruangan ,aku menoleh kebelakang , disana duduk seorang cowok yang sedang makan sambil membaca buku yang ada di tangannya
" dia kakak kelas kita , ganteng sih tapi katanya orangnya acuh " sekali lagi aku menoleh kebelakang dan memperhatikan kakak kelas yang dimaksud airi dan saat itu juga kakak kelas yang aku perhatikan dari tadi menoleh ke arahku aku yang terkejut buru-buru mengalihkan perhatianku .
*****
" rean kamu beneran tidak apa-apa jika pulang sendirian ? " aku memutar bola mataku kesal " airi kamu itu udah nanya itu berulang kali tau gak " .
" yaudah , kalo gitu aku pulang duluan " aku mengangguk setelah itu airi pamit pulang duluan , aku harus ke perpustakaan dulu untuk mengembalikan buku
aku mempercepat langkahku menuju perpustakaan
' ah buku-buku ini berat sekali ' aku meringis , tiba-tiba keseimbanganku hilang dan alhasil aku jatuh ' bagus rean, kerja bagus ' dengan malas aku mulai memunguti satu persatu buku yang berserakan di lantai .
tiba-tiba aku mendengar langkah kaki menuju ke arahku
" dasar ceroboh " aku mendongkak untuk melihat si pemilik suara
aku tertegun dia adalah kakak kelas yang di bicarakan airi tadi pada saat istirahat , kakak kelas itu berdiri seraya membawa buku-buku itu
" eh itu..anu... bukunya " kataku terbata-bata kakak kelas itu menoleh kepadaku " kamu mau mengembalikan buku-buku ini bukan ? " tanyanya dengan suara datar , aku pun mengangguk
tanpa memperdulikan aku lagi kakak kelas itu berjalan menuju perpustakaan , aku mencoba menyamai langkahnya yang besar tetapi aku malah seperti berlari-lari kecil .
kakak kelas yang aku tidak tahu siapa namanya ini menaruh buku-buku tersebut di meja " eh terimakasih kak " kakak kelas itu hanya menjawabku dengan bergumam , lalu kakak kelas itu mulai melangkah keluar dari perpustakaan .
******
" ri .. " entah sudah berapa lama aku menggelayuti tangan airi seperti seorang anak yang meminta di belikan mainan tetapi sang ibu malah mengabaikan permintaan anak tersebut , dan yah ibu tersebut adalah airi.
" aduh rean please deh , emang kamu kira engga pegel apa di gelayutin terus " kata airi sambil mendorong tubuhku yang sedari tadi menempel dengan tangannya
" ri please ri kasih tau aku . " aku menatap airi sambil mengeluarkan jurus puppy eyes andalanku , airi menghela nafas lemah " Nicholas " jawabnya malas
" hah ?? " airi memutar bola matanya mendengar responku " namanya Nicholas, rean " jawab airi lagi
" makasih airi sahabatku tersayang " kataku seraya memeluk airi .
Nama itu terus menerus berputar tanpa izin di kepalaku , semenjak saat itu aku terus menerus mencoba mencari perhatian dengan mendekati nick.
memang awalnya dia menolak bahkan selalu menghindar saat melihatku tetapi aku tidak menyerah dengan gencar aku terus mendekatinya.
akhirnya mungkin dia lelah terus menghindar dan mungkin juga dengan terpaksa dia membiarkan aku mendekatinya .
****
Sudah setahun lebih aku mendekati nick
saat ini aku dan nick sedang berada di atap sekolah ,diam tidak melakukan apapun .
" saat lulus nanti kakak mau kuliah ? " ujarku membuka pembicaraan , nick hanya mengangguk
" mau kuliah jurusan apa kak ? " tanyaku lagi
" kedokteran " aku menghela nafas pelan mendengar jawabannya yang singkat , selalu seperti itu .
Dan hening , tidak ada yang membuka suara setelah itu , kami berdua sibuk dengan pikiran masing-masing .
End of flashback