*****
" apa ?? kenapa ?! " airi mengguncang tubuhku dengan keras , " hey tenanglah , memangnya kau pikir tidak sakit , bahuku diguncang-guncang seenaknya " kataku sambil mengusap bahuku yang mulai memerah akibat perbuatan airi .
" jelaskan padaku sekarang juga ! , apa karena nick kau mau pergi ? "
" sejujurnya sih iya , tetapi itu bukan alasan utama kenapa aku ingin melanjutkan studyku ke Austria. Lagi pula hanya 7 tahun aku disana " jawabku santai "TUJUH TAHUN ??!! , kau gila , kau positif gila . dan kau bilang itu sebentar ? " sekarang airi sudah mulai mencak-mencak sendiri .
" jika memang 7 tahun , berarti kau mengulang lagi semuanya dari awal ? " aku mengangguk
" kenapa ? " tanya airi dengan mata yang berkaca-kaca " karena aku memang ingin mengulang semuanya dari awal , niatku masuk ke kampus ini karena ada nick bukan karena aku ingin belajar disini . jadi aku akan memulai semuanya dari awal " tiba-tiba airi memelukku sangat erat dan mulai sesegukan " kapan kau mengajukan permintaan konyolmu untuk pindah ke ayahmu ? "
" sekitar sebulan yang lalu " kataku pelan " lalu kapan kau akan berangkat ? " tanya airi masih sesegukan " seminggu lagi , berarti hari kamis depan " airi memukul bahuku pelan " kenapa kau baru memberitahuku sekarang ? kau jahat sekali " tangisnya yang tadi mulai reda kini pecah kembali , aku mengeratkan pelukan airi , tanpa sadar aku ikut menangis .
Sejak aku mengatakan bahwa aku akan pergi , airi semakin rutin datang ke apartemenku bahkan sampai menginap " memanfaatkan waktu denganmu " begitu jawabannya saat aku menanyakan alasan dia menginap . banyak hal yang kami berdua lakukan , mulai dari jalan-jalan , belanja , sampai kegiatan perempuan lainnya .
Tak terasa hari inilah aku akan pergi , pergi dengan meninggalkan semua kenangan disini dan memulai semua yang baru .
Hari ini adalah hari terakhir aku bisa merindukan nick , karena aku berjanji jika aku pergi meninggalkan Indonesia maka aku akan melupakan semua tentang nick. Sejujurnya sangat berat meninggalkan Indonesia , meninggalkan keluargaku , sahabat-sahabatku .
Kalian boleh bilang bahwa aku adalah pengecut , aku tidak perduli .
Aku pergi bukan hanya untuk belajar atau memulai semuanya dari awal , tetapi aku pergi juga untuk menata hatiku , menata untuk seseorang yang mungkin akan mengisinya di masa yang akan datang.
" hati-hati disana ya nak , jangan lupa makan yang teratur. " aku mengangguk lalu memeluk bundaku dan mencium punggung tangannya
" jangan lupa ibadah ya nak " aku menangguk lagi dan memeluk ayahku , tak lupa aku pun mencium punggung tangannya .
" jangan bandel yah dek , jagain ayah sama bunda ." adikku hanya mengangguk sekilas lalu memalingkan wajahnya , aku tahu adikku ingin menangis karena mukannya sudah memerah tetapi dia malah memalingkan wajahnya ke arah lain, dasar cowok egonya tinggi sekali.Aku menggelengkan kepalaku lalu mulai menarik adik satu-satunya yang kupunya itu ke dalam pelukanku .
Setelah itu aku beralih ke arah airi , airi sudah banjir air mata . tanpa berkata-kata lagi ia langsung memelukku erat " ati-ati ya disana , jangan lupa hubungin aku terus ya " suaranya serak , " iya , aku bakal kangen banget sama kamu ri " aku mempererat pelukan kami .
Suara di pagging call sudah mengintrupsiku untuk menyudahi acara peluk-pelukan kami , aku mengambil koper kecil yang kau bawa " rean pergi ya " setelah berkata itu aku langsung pergi .
My life is begin . hallo Austria ......
vomentnya yaaa :)