Chapter 44

626 31 0
                                    

Sudah genap setahun vely tinggal di kota besar ini, sudah setahun vely tinggal bersama kedua kakaknya tanpa orang tuanya, sudah setahun pula vely menjalani hubungan jarak jauh bersama Tangguh.

Keduanya masih sabar menghadapi hubungan jarak jauh ini, sudah setahun vely tidak bertemu Tangguh, sudah setahun vely tidak memeluk tubuh kekar milik Tangguh, sudah setahun vely melepaskan rindunya hanya melalui telfo itupun jarang mereka lakukan.

Mereka tidak bisa berbuat apa apa selain menunggu, vely sangat sibuk dengan kuliahnya begitupun tangguh yang saat ini sedang sibuk oleh skripsinya.

Tiba tiba Vely teringat rasa sentuh jemari jemari Tangguh didalam lamunannya walaupun sudah sedikit memudar

Vely sangat merindukan suara tawa Tangguh.

Vely sangat merindukan dekapan Tangguh.

Vely sangat merindukan bagaimana tangguh bercerita tentang harinya.

Vely sangat rindu saat tangguh mengacak-acak rambutnya.

Vely sangat merindukan wujud Tangguh, vely ingin Tangguh ada disampingnya saat ini.

Vely bersungguh sungguh bahwa ia benar benar merindukan tangguh.

Vely muak dengan semua ini, vely muak dengan perbedaan waktu seperti ini!

Vely ingin menemui tangguh walaupun hanya sekejap saja.

Hari ini tepat hari jadi mereka yang ke 3 tahun.

Vely duduk dimeja riasnya, wajahnya disinari oleh cahaya dari ponselnya yang menyala.

Saat ini vely memutuskan untuk tidak pergi kuliah karena tubuhnya tiba tiba saja drop, vely sengaja mematikan lampu kamarnya dan menutup seluruh jalan masuknya cahaya.

Ia ingin menyendiri.
Ia ingin menenangkan hatinya.

Jika vely harus jujur, vely tidak kuat oleh semua ini. Ia lelah menghadapi semunya.

Vely ingin mengakhiri, namun vely sangat mencintai Tangguh.

Persetan dengan hubungan jarak jauh!

Layar ponsel vely terus memunculkan nama Tangguh.

Ya, seperti ini contohnya, vely mati matian untuk menghubungi Tangguh namun Tangguh tidak pernah mengangkat telfonnya.

Tentu saja ini semua disebabkan oleh perbedaan waktu.

Dihari hari sebelumnya seperti ini, Tangguh pasti sedang tertidur pulas disana sedangkan vely sedang mendengarkan ucapan yang dikeluarkan dari bibir dosen.

Tidak ada waktu untuk mereka mengobrol, bahkan untuk menanyakan bagaimana hari mereka saja mereka tidak sempat.

Air mata vely terjatuh diatas layar ponselnya yang masih memunculkan nama Tangguh disana.

Dada vely sangat sesak.

Biasanya jika ia merindukan Tangguh, tangguh pasti akan datang kerumahnya dan tidak akan meninggalkannya sampai rindu yang vely rasakan menghilang.

Namun sekarang? Ah sudahlah, vely lelah jika harus membahas hal seperti ini lagi.

Vely memutuskan untuk mematikan ponselnya lalu berbaring dikasurnya. Tubuh dan moodnya saat ini benar benar drop.

                                       ***
Jangan lupa vomment❣️

The Sweetest Memories (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang