Chapter 1

3.8K 101 0
                                    

Lelah, ini yang aku rasakan sore ini setalah habis habisan di teriaki dan dimarahi oleh pelatihku.

Akhirnya kegiatan ini sudah berakhir. Tapi besok pagi kami harus kembali memulai rutinitas kami ini.

"Latihan hari ini udah cukup ya band, besok pagi jam 8 kalian harus udah kumpul disini lagi buat stretching dan juga ngafalin display paham kan semuanya?" Seru ka Robi pelatih Marching bandku sambil menaruh telapak tangan dibalik telingnya menunggu jawaban.

"PAHAAAAAAM KAAAAAAA" Teriakan kami berhasil menggema di ruangan ini entah terlalu bersemangat atau terlalu lelah yang pasti kami hanya ingin cepat pulang.

Barisan telah dibubarkan oleh ka Robi beberapa jam yang lalu, sebagian dari teman temanku sedah dijemput atau pulang kerumahnya masing-masing.

Seperti biasanya aku pulang terakhir dan masih menunggu ayah untuk menjemputku.

Saat ini aku berdiri didepan gor agar jika nanti ayah sudah sampai ia tak perlu repot mencariku.

Sudah hampir sejam aku menunggu ayahku, aku sudah tidak kuat untuk membayangkan betapa empuknya kasurku

Lagu  yg sedang aku dengarkan melalui earphone tiba tiba terhenti, sontak aku melihat handphoneku

Benar saja ada satu pesan dari cowok nyebelin itu, ya dia Tangguh teman sekalas ku bisa ku akui saat ini aku sedang dekat dengannya, upss maksudku dia yang mendekatiku

Abrisam Tangguh: Lo dimana vel? Masih di gor ga? Gua jemput ya? Ini gue ada di cafe deket situ. Tungguin gue ini gue udah otw!! 

"Kalo Tangguh mau jemput, terus nanti ayah gimana? Atau aku pulang sama Tangguh aja kali ya daripada nunggu ayah lama banget daritadi"  ucapku dalam hati, merasa bulat dengan keputusanku aku langsung memberitahu Ayah bahwa aku pulang bersama Tangguh, beruntung ayah masih dikantor saat ini
Bisa kalian bayangkan jika aku harus menunggu ayahku pulang dari kantor yang berada diJakarta sedangkan aku di Bogor.

"Veeeellllyyy" teriak Tangguh sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum

Ya, namaku vely kependekan dari Lovely.
Karena aku satu satunya anak perempuan di antara 2 kakak laki laki ku makanya ayah dan bundaku memberi nama "Lovely" untukku.

"Yaampuuuunnn Tangguh ngagetin gue lo ya? Gausah so lucu gitu deh ini udah malem bukannya lucu malah serem!" Dumal vely 

"Yee gue udah ganteng gini dibilang serem, udah buruan masuk! ntar dikira cabe cabean lo jam segini masih di gor" ucap Tangguh sambil membukakan pintu mobil untuk vely

Yang dibukakan pintu hanya memutar bola matanya dan masuk ke dalam mobil

Perjalanan terasa sangat menyebalkan karena Tangguh tidak henti hentinya berbicara. Mulai dari menanyakan bagaimana hari vely sampai merek sampo apa yang dipakai vely, sedangkan vely hanya menjawab seadanya dan lebih memilih untuk diam karena rasa lelahnya kini tidak bisa dikalahkan oleh apapun.

"Udah sampe vel, lo gapapakan vel? Daritadi diem mulu, jangan lupa ntar sampe rumah minum vitamin lo pasti kecapean banget kan? Terus jangan lupa mandi pake air ha-" belum selesai bicara bibir Tangguh dibekap oleh tangan mungil milik vely

"Brisik bgt sumpah lo ngguh, hmm udah ya gue turun.. makasih nih buat tumpangannya" vely membuka pintu mobil tetapi tanganya ditarik oleh Tangguh dan berhasil membuat vely duduk kembali di kursinya

"Good night" senyuman manis Tangguh menghiasi wajah tampannya

Vely mengangguk dan tersenyum tipis pada tangguh lalu berjalan keluar mobil.

"Gue pasti bakal ngedapetin lo vel!" Ucap tangguh dari dalam mobil sambil menatap vely yang sedang berjalan masuk kedalam rumahnya.

                                     ***

Hi, ini cerita pertama aku selama bertahun-tahun baca wattpad sekarang punya keinginan buat nulis cerita.. Actually cerita ini diambil lumayan banyak dari kisah nyata percintaan aku *uhuk*
Maaf banget kalo tulisannya dan bahasanya masih berantakan, masih proses pembelajaran😆
Don't forget to vomments guys!

The Sweetest Memories (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang