9

16.1K 942 22
                                    

"Ma... carlin udah besar, nggak usah mama urusin sekolah carlin dulu, carlin bisa mengurus sendiri" kata carlin sambil menghela nafas panjang

"Sebesar apapun kamu, kamu akan tetap menjadi anak mama carlin. Kamu terlalu sibuk dengan dunia model kamu, sampai sampai kamu nggak mentingin sekolah lagi" kata kalista dengan nada tinggi

Pagi itu, kalista memberi tahu carlin,bahwa carlin telah di daftarkan di sma nya dulu,sma yang membuat banyak cerita,sma yang mempertemukannya dengan iblis yang bertopeng malaikat.

"Ma.. carlin bisa mencari sekolah sendiri, carlin yang nentuin hidup carlin" kata carlin kesal karena kalista tak kunjung mengerti apa yang dimaksud carlin

"Beri satu alasan kenapa kamu nggak mau sekolah disana?!" Kata kalista dengan nada datar

"Karena pria brengsek itu,sekolah disana" carlin menekan kan disetiap kata yang keluar dari mulutnya

"Hanya karena dia?,mama nggak bisa menerima kalau itu alasan kamu. Kenapa harus menghindari dia terus ha?... kalau kamu kayak gini terus,kamu nggak bakalan bisa hidup tenang" kata kalista lalu pergi ke dalam kamarnya.

Carlin masih duduk di sofa ruang tamu yang ada di rumah kontrakan kecil itu.

Satu tetes air matanya jatuh begitu saja dari matanya, ia menundukkan kepala dan menangis dalam diam.

Dia tidak bermaksud melawan ibunya tadi,tapi ia juga tidak mau bersekolah disana. Ia yakin,ia akan bertemu dengan Iblis itu lagi.

"Mom" panggil rafa yang baru saja bangun dari tidur nyenyaknya.

"Apa sayang?" Tanya carlin sambil menghapus air matanya

"Aus"

" sebentar ya sayang, mama ambilin minum duku ke dapur"kata carlin sambil mengelus rambut hitam rafa.

Carlin langsung saja berjalan kearah dapur,ia meninggalkan rafa yang berada di ruang tamu untuk mengambilkan rafa segelas air putih

"Nih" kata carlin sambil memberikan rafa segelas air putih yang berada di tangannya.

"Mom lapa mau nonton tv" kata rafa setelah meminum air pemberian carlin tadi

"Mandi dulu sayang,baru nonton tv" kata carlin lembut pada rafa

"Dingiiin mom,lapa nggak kuat. Lagian kalau lapa mandi dulu anti pilem nya abis" cerocos rafa

"Mom angetin air, selama itu,kamau boleh nonton tv. Tapi kalau airnya udah panas kamu harus mandi" kata carlin penuh nada perintah sekaligus kasih sayang

"Oce mom" kat rafa setuju

Carlin menghidupkan tv yang ada di ruang tamunya itu,setelah itu ia pergi ke dapur untuk menghangatkan air untuk rafa mandi.

Di rumah InI tidak ada penghangat air otomatis,seperti di rumahnya yang ada di amerika.

Saat carlin melewati kamar kalista,ia mendengar isak tangis yang kurang jelas,karena suarannya sangat kecil.

Carlin membuka pintu kayu itu pelan pelan,agar tidak menimbulkan bunyi.

"Ma..." panggil carlin saat pintu terbuka,carlin melihat ibunya sedang menunduk dengan bahunya yang bergetar

"Mama kenapa?" Tanya carlin sambil mengelus punggung ibunya itu yang masih tetap menangis

"Maaf carlin membentak mama,tapi carlin nggak maksud kek gitu kok ma. Carlin cuma pengen mama nggak usah campurin urusan carlin, urusan carlin biar carlin yang urus. Mama cukup lakuin hal yang mama suka" kata carlin sambil memeluk kalista yang masih saja menangis

CR-BABY RAFA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang