Bite 2 - Is it edible?

6.9K 1.4K 580
                                    

Tarik napas...

Buang...

Tarik...

Lepas..

Seongwoo lagi nggak beres, baik pikiran maupun kelakuannya. Si pria idolanya, chef yang biasa nampang di platform YouTube itu kini duduk tampan, memandangi daftar menu yang ada di restoran milik Seongwoo. Woojin mendumel kesal, harusnya sekarang dia dan adik tercinta pulang ke rumah, menemui ibu mereka lalu cuci kaki dan tidur.

"Mas, katanya mau tutup? Gimana to mas ini, malah ngambil orderan lagi.. Makanan udah banyak yang habis lo.." Protes pria bergingsul itu sambil menatap malas Seongwoo.

"Jin.. Woojin! Iki gimana, Jin!!"

Bukannya menjawab, Seongwoo malah meremas pipi Woojin gemas.

"Jin! Jin! Mas pikir aku Jinny oh Jinny apa? Lha aku nggak pakai baju separo yang udel-nya kelihatan gini kok dikatain jin..."

Dilihat dari ekspresinya, Jihoon dan Guanlin sama-sama geli melihat tingkah sang atasan. Kalau Seongwoo sudah mengeluarkan aksen Jawa nggak jelasnya (karena dia bukan pengguna Bahasa Jawa), pasti ada hal nggak beres terjadi. Mereka mundur teratur, maunya sih kabur, terus kencan aja berdua. Eh, malah ketahuan Seongwoo yang lagi kelabakan.

"Heh, kalian curut berdua, jangan pulang dulu!" Bentak Seongwoo, tapi nggak terlalu keras sehingga mereka yang di ruang makan nggak dengar. Guanlin dan Jihoon berbalik bersamaan.

"Kita kedatangan tamu spesial ngerti nggak!" Seongwoo melepaskan cengkramannya pada pipi Woojin, "jadi ja-"

"LAH MAS, OBAMA BENERAN KESINI?"

Guanlin yang over antusias menabrak Seongwoo, melewatinya untuk menengok ruang makan. Jihoon dan Woojin yang juga penasaran ikut berlalu. Mereka bertiga mengintip dari kaca transparan yang ada di pintu dapur.

"Obama kok mirip koko-koko yang ada di WTC ya?" Tanya Guanlin polos ketika melihat sosok yang duduk di meja makan. Woojin yang kesal menampar pipi pria itu pelan.

"Ngawur! Bukan Obama itu, Lin! Itu kayaknya chef itu deh.. Siapa, dek?" Woojin malah melemparkan pertanyaan ke Jihoon.

"Lah, iya iya! Ngerti aku! Chef Daniel! Yang Mas Seongwoo taksir itu kan?"

Tiga orang itu saling berpandangan, kemudian kembali berlari menuju Seongwoo yang kelihatan stress parah.

"Mas Seongwoo! Selamat lo ya!! Akhirnya bisa ketemu idola!"

"Sikat aja, Mas! Beri bujuk rayu terbaikmu! Siapa tau jadi naksir mas!"

"Diem!!" Ujar Seongwoo sambil mengacungkan telunjuk di depan bibirnya. Tiga orang itu mengangguk.

"Dia kesini cuma buat makan, bukan mau jumpa fans... Lagipula nanti yang nganterin makanan paling Jaehwan. Aku nggak nampang sama sekali!" Ujar Seongwoo dengan raut agak kecewa. Dia sebenernya juga mengharap bisa kenalan dan dekat dengan Chef Daniel. Tapi apa daya, dia cuma sebutir pasir di lautan. Syukur-syukur nanti bisa foto bareng...

"Tapi, Mas..." Sela Jihoon, "'kan orang itu tinggal di Jakarta? Ngapain dia ke Surabaya?"

"Nggak tau, bisnis mungkin. Toh kerjanya nggak cuma masak doang... Dia punya restoran lumayan banyak. Terus dia juga kritikus makanan juga, ya omongannya agak pedes sih-"

Seongwoo tersadar akan omongannya sendiri. Alasan Kang Daniel itu ke restorannya mungkin hanya satu itu, yaitu buat review makanan. Apalagi coba yang bisa membuat seorang gourmet seperti dia dateng ke restoran ampas kayak punya Seongwoo?

Take A Bite - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang