Seongwoo lesu, lemah, lunglai, dan hal-hal sebangsanya yang hampir mirip tanda-tanda anemia. Hari masih pagi, masih sedikit pegawai yang hadir. Pemilik restoran yang biasanya telad(t)an itu kali ini datang paling pagi, lebih pagi daripada Jinyoung yang biasanya harus mengomel dulu agar dia mau berangkat.
"Terus, terus, lo terima tawarannya?" Jinyoung yang mendengarkan cerita Seongwoo tentang kehadiran Chef Daniel kemarin jadi penasaran. Sebenernya dia nggak masalah kalau Seongwoo pengen melebarkan sayapnya, jadi juru masak yang lebih berkelas gitu. Tapi ada nggak ikhlasnya juga sih. Nggak tega aja melihat Seongwoo yang bakal bertanggung jawab di level yang lebih tinggi. Lha wong kerja buat diri sendiri aja kadang males kok, ini malah disuruh kerja buat orang.
"Nggak tau, Nyong. Gue masih agak ragu. Dia juga kayaknya, makanya gue di kasih waktu dua minggu buat belajar. Gue kan ampas kalo soal masak..." Jawab Seongwoo sambil gegayaan galau. Kepalanya tergeletak di salah satu meja ruang makan. Sangking nempelnya itu pipi sama meja, hampir aja ilernya menetes indah. Hyungseob yang lagi bersih-bersih mengusab dada, istighfar khusyuk dalam hati.
"Kepalanya angkat sek, Mas. Tak lap dulu..." Hyungseob yang jengkel menjambak rambut Seongwoo, mengangkatnya agar dia bisa leluasa mengelap meja.
"Duh, duh... Lo kok tega banget sih, Sob! Ini gue mau dipekerjakan di tempat lain, lho! Sama Chef Daniel lagi! Ntar lo kangen gimana?" Pemilik restoran itu mengaduh sambil menepuk-nepuk tangan Hyungseob di rambut kepalanya. Yang ditanyai malah senyum mengejek.
"Mas ini mau dipekerjakan apa mau dikerjai, hayo?"
Seketika Seongwoo mengerjab.
Iya juga, ya.
Mana ada orang cari talent koki dengan cara begitu. Datang ke restoran random, cari makanan enak, terus kalo enak kokinya diancem buat kerja sama dia.
Lha kok lucu?
"Loh, Mas Seongwoo kok jadi diem aja? Kepikiran to? Makanya mas, mbok ya apa-apa dipikirin dulu. Siapa tau si Chef itu cuma mau nipu mas, mau dipekerjakan tapi aslinya malah dikerjain, diculik, dijual organ tubuhnya! Sopo ngerti to?" Ujar Hyungseob santai sambil ngelab-ngelab cantik, menginggalkan pikiran Seongwoo yang masih penuh dengan berbagai pertanyaan dan teka-teki yang coba dia rangkai.
"Tapi... tapi kan, Sob... dia orang terkenal! Semua masyarakat endonesyah yang tau dia banyak! Bejibun! Ngapain dia mau jual organ tubuh gue?" Hyungseob yang mendengar perkataan Seongwoo itu dahinya jadi berkerut, secepat yang dia mampu dia mendekati Seongwoo, kemudian menarik sebuah kursi di depan posisi bosnya buat mendudukkan diri.
"Lho ya mas, tak bilangin ya, anak artis yang kecyduck pake narkoba lo udah banyak. Yang ngelakuin pemerasan, penipuan, kejahatan seksual itu juga ada! Predikat artis atau orang terkenal itu ndak njamin kalau dia orang baik-baik lo mas!"
Hyungseob itu kompor, suka bikin panik, suka khawatir sama hal-hal nggak penting yang terdengar logis tapi sebenernya nggak. Seongwoo selalu tau itu, jadi dia sebisa mungkin nggak mau termakan omongannya. Tapi... tapi dia kan jadi takut, ragu pula. Kalau beneran dia ditipu gimana?
Cring!
"Ada apa nih? Kok udah rame aja..."
Minhyun yang baru saja datang menghampiri bosnya dan juga Hyungseob. Penasaran juga melihat mereka berdua bergosip, ditambah lagi Jinyoung yang kayaknya juga ikut mendengarkan dengan khusyuk dari balik meja kasir.
"Kemarin aku disamperin sama Chef Daniel, di rumahku langsung!" Ujar Seongwoo dengan berapi-api. Minhyun pun menarik sebuah kursi, mencoba mendengarkan cerita Seongwoo lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take A Bite - OngNiel
FanfictionSumpah! Kritikus makanan yang namanya Kang Daniel itu aslinya ganteeeeeng banget! Lebih ganteng daripada posternya yang tertempel di kamarku. Tapi kok.. galak gini ya? ㅇㅅㅇ x ㄱㄷㄴㅇ BxB. Romcom. Drama. Highest rank 594 on fanfiction 284 on Fiction