Bite 12 - SURPRAAAAIIIISE

8.3K 1.3K 1.2K
                                    

Seinget otak Seongwoo yang cukup cemerlang (menurutnya sendiri) itu, kemarin dia tidur nggak pakai selimut atau sejenisnya. Jadi dia cuma melungker begitu saja untuk menangkis udara dingin dari AC. Tapi saat bangun pagi ini, tubuhnya tertutup selimut yang cukup tebal. Kelihatannya sih selimut cadangan punya rumah sakit.

Dan selimut Daniel yang berlapis-lapis itu hilang satu. Seongwoo pun dengan teliti bergantian mengamati tempat Daniel tidur dengan selimut dibadannya.

Oh, jangan-jangan...

Rumah sakitnya berhantu ya? Terus mbak-mbak hantunya kasihan sama Seongwoo, jadi dia selimutin begini. Tau aja si mbak kalau Seongwoo butuh kehangatan.

Masih pagi buta, jadi Seongwoo yang lagi males mampus rencananya mau melanjutkan tidur. Tapi tiba-tiba pintu ruangan terketuk, memaksa Seongwoo untuk kembali membuka matanya yang masih kriyip-kriyip(masih berat). Dokter? Jelas bukan. Dokternya mau ngajak subuhan(sholat subuh) apa dateng jam segini. Aneh-aneh aja...

"Halo." Sesosok pria tengah tersenyum manis di depan pintu. Ganteng e rek (gantengnya, rek). Untung Seongwoo langsung ingat harga dirinya, jadi dia nggak mematung memandangi si mas lama-lama.

"Saya temennya Daniel. Kemarin Ashley udah bilang kan saya mau kesini? Maaf ya datangnya pagi-pagi. Ada kerjaan, takutnya kalo agak nantian malah kesiangan ke tempat kerja." Kata pria itu sambil tersenyum kembali. Kalau sedang tidak tersenyum, wajah orang ini kelihatan dingin sekali. Tegas, berwibawa. Belum lagi rambutnya yang hitam legam dan matanya yang menyipit ketika tersenyum lebar. Sebelas dua belas lah sama Chef Daniel.

Tanpa basa-basi lebih panjang, Seongwoo mempersilahkan pria itu masuk sejenak.

"Danielnya masih tidur ya?" Katanya sambil memandang Daniel sekilas. Diletakkannya bungkusan kertas yang berisi roti ke meja kecil disamping ranjang Daniel. Aroma bungkusan itu sedap beut, kayak toko roti dalam mall yang mengibaskan essence roti ke kanan kirinya. Baunya kuat, menggoda buat dicuil lalu diicipi.

"Iya, nih. Perlu dibangunin?" Seongwoo menanyakan, pria itu kembali menjawab dengan senyum tipis.

"Nggak, nggak perlu. Biar dia istirahat.."

🍞🍞🍞

"Chef udah bangun?" Usai Seongwoo mengganti bajunya, dia menyadari mata si Chef yang mulai terbuka perlahan. Pria yang baru terbangun itu mengusapi matanya yang kecil.

"Hmm." Jawabnya lemah.

"Sarapannya bentar lagi harusnya dianter sih, Chef. Tapi tadi ada temen Chef bawain roti. Kalo mau makan ya makan aja."

"Siapa?"

"Katanya namanya Im Jaebum."

Daniel mengangguk, menyadari nama yang disebut-sebut Seongwoo tidak asing di telinganya. Pria yang lebih muda pun menaikkan senderan ranjang dihadapannya sehingga Daniel bisa makan dengan nyaman. Seongwoo lalu menyerahkan bungkusan roti di meja pada si chef muda.

 Seongwoo lalu menyerahkan bungkusan roti di meja pada si chef muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Take A Bite - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang