"Jinyoung, di situ! Kerasan dikit! Ahh! Ah!"
Seongwoo melenguh keenakan gara-gara jemari Jinyoung yang memanjakannya. Karyawan restoran yang sedang bersih-bersih terpaksa harus megurungkan niat mereka untuk protes, karena yang bikin keributan itu kedua bos semprul mereka sendiri.
Minhyun sebagai karyawan paling tua rasanya ingin menyumpal kuping adek-adeknya, tapi sebenernya sih dia lebih berhasrat untuk menyumpal mulut Seongwoo dan Jinyoung dengan kain bekas lap meja. Dia tampak kalah cepat dengan Jaehwan dan Hyungseob yang sudah menyumbat telinga mereka sendiri dengan earphone baru yang mereka beli dari shopee. Jadi kalau mereka ditanya mereknya apa, mereka selalu menjawab mereknya shopee martin begitu.
"Enak, Woo? Kebawah lagi?"
"Iya, ahh! Disitu!"
"Asu!" Woojin tiba-tiba berteriak kencang, dengan wajah memerah ia menyembulkan kepala dari balik pintu dapur, "Mas berdua ini bisa ndak sih ndak pijet-pijetan disini? Mana teriaknya kenceng banget lagi! Ini restoran, Mas! Bukan warung esek-esek!"
"Heh, ini salahmu sendiri kenapa kemaren bikin kambing sayur kol banyak banget terus aku suruh habisin! Badanku jadi pegel-pegel ini lo! Kolesterolku naik! Mana tadi restoran juga rame! Ahh, atas lagi, Nyong, atas lagi!" Protes Seongwoo yang masih keenakan dipijati, Jinyoung cuma merespon dengan tawa kecilnya yang tidak kentara.
"Loh kok Mas nyalahin aku to? Aku kan udah bilang kalo ndak ada yang mau yaudah tak kasih Pak Haji sebelah aja!"
"Kan aku juga pengen! Udah ah, salahmu pokoknya!"
"Kok Mas masih nyalahin aku! Salahin kambingnya, Mas!"
"Heh, udah udah! Seongwoo capek, Jin. Ngertio(mengertilah)." Jinyoung mencoba menengahi sebisa yang ia mampu, kemudian dia berbisik pada Seongwoo yang duduk di depannya, "lo juga jangan teriak kenceng-kenceng. Kek orang yang lagi nggak-nggak aja..."
"Emang gitu?" Seongwoo berbalik badan, mengecek wajah Jinyoung yang mengangguk mantab.
"Abis lo jago mijetnya. Lo berguru sama Pak Nurhadi ya?"
"Anjir," Jinyoung memukul pundak Seongwoo, "dari Mak Erot. Abis ini lengan lo tambah panjang terus keker gitu."
"Seongwoo..."
"Anjing, Nyong!" Seongwoo membalas pukulan kecil Jinyoung tanpa menghiraukan panggilan dari Minhyun, "kalo lo sejago Mak Erot kita tutup resto aja, ntar lo jadi tukang pijet gue jadi manager lo gimana?"
"Mas Seongwoo!"
"Eh iya!" Panggilan keras Jaehwan berhasil membuat Seongwoo dan Jinyoung berpaling bersamaan. Jaehwan tampak panik, berkeringat dingin meski cuma kecil-kecil di dahinya, begitu juga dengan Hyungseob. Minhyun satu-satunya karyawan yang tampak santai di ruang makan restoran. Dan Seongwoo langsung sadar apa alasan mereka memanggilnya waktu dia melirik sosok dibalik mereka bertiga.
Chef Daniel datang dengan Mbak Ashley, membawa sebuah kardus seperti seserahan orang yang lagi lamaran. Daniel langsung menaruh kardus itu diatas sebuah meja, dan Seongwoo yang panik pun bangkit menghampirinya.
"Seongwoo, ngapain?" Tanya Ashley dengan senyum yang aneh, tampak agak memaksa. Tapi perempuan itu terlihat tetap anggun dan ceria seperti biasanya. Daniel, seperti biasanya pula, tetap memasang wajah datar yang tampak acuh tak acuh.
"Tadi? Tadi dipijit, Mbak. Lagi pegel aja. Hehe." Jawab pria bersurai hitam itu dengan agak canggung. Ashley mengangguk paham.
"Ah," Ujarnya sambil tersenyum, matanya menyipit, "is he a professional or something?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Take A Bite - OngNiel
FanfictionSumpah! Kritikus makanan yang namanya Kang Daniel itu aslinya ganteeeeeng banget! Lebih ganteng daripada posternya yang tertempel di kamarku. Tapi kok.. galak gini ya? ㅇㅅㅇ x ㄱㄷㄴㅇ BxB. Romcom. Drama. Highest rank 594 on fanfiction 284 on Fiction