Bite 8 - Awas, Nanti Jatuh

8K 1.4K 1K
                                    

"Sumpah iki akun e temenan?"

Jaehwan dan karyawan Seongwoo lainnya masih mempertanyakan keabsahan Instagram Daniel, padahal beberapa jam lagi sudah jam buka restoran. Mereka mengeluarkan ponsel masing-masing, lalu berlomba untuk mendapatkan follback dari koki muda itu macam Seongwoo dan... Woojin.

"Iya, beneran! Kalian ini kok ndak percaya to? Segitiga biru ini lo!" Woojin mengambil ponsel vivo-nya yang minim kuota, lalu menunjukkan tanda biru di sebelah username akun Daniel. Ya karyawan lain mana ada yang percaya. Secara, danielkang(*verified) is following uwujin_park, bor! Emang dia siapa? Dia kan cuma manusia biasa yang tak berdaya dan bonek kambuhan professional(TM).

"Itu merek terigu! Centang biru, Mas! Bukan segitigabiru!" Ujar Guanlin mengingatkan. Yha kan anak pintar.

"Kok bisa ya, padahal aku minta follback juga ndak di reken lo sama dia." Kali ini Jihoon yang bersuara. Dia udah mention akun Daniel juga, sama kayak kakaknya. Tapi tetap aja hasilnya nihil.

"Podo! Aku DM juga ndak dibales, padahal udah tak bom likes!" Ujar Hyungseob menambahi. Padahal dia bela-belain kuota tengah malamnya buat stalking Chef Daniel sambil memberikan likes di semuaaa fotonya. Untung aja Chef Daniel ganteng, jadi seger juga dimata. Nggak kayak Mas Woojin, cuih!

"Artis emang beda ya, following-nya aja cuma 53!" Minhyun juga ikut-ikutan mengamati. Ya walaupun dia nggak ngikut-ngikut yang lain buat minta follback, tapi dia ikut terseret juga dalam pusaran kekepoan para karyawan Seongwoo terhadap akun IG Chef Daniel.

"Terus diantara kita, yang di follow Chef Daniel cuma Woojin sama Mas Seongwoo lagi! Aku kira kita sahabat lo padahal!" Kata Jaehwan dengan pipi yang nggak nyantai. Karyawan lain pun cuma manggut-manggut mengiyakan.

"Ya beda rek, mungkin yang di follow sama Chef Daniel itu cuma orang ganteng atau bangsawan gitu." Ujar Woojin sambil mengeluarkan senyuman gingsul maut pembelah cakrawalanya. Hyungseob mau ambil katung muntah.

"Heleh, rai koyok wedhus gibas ngono kok ngganteng!" Timpal pria manis itu tanpa rasa ampun. Ini Hyungseob jujur, ngomongin fakta, lho! Bukan gosip belaka! Nggosipin itu orang ganteng, kalo jele kan faedahnya nggak berasa.

Tak lama usai pembicaraan nggak penting itu, Seongwoo keluar dari dapur setelah satu jam lamanya. Persiapan buat buka restoran sudah selesai daritadi. Seongwoo memang menyuruh karyawannya masuk lebih pagi dan pulang lebih awal untuk dua minggu kedepan. Setelah semua bahan masakan dipersiapkan, Seongwoo mengambil alih dapur secara penuh tanpa memperbolehkan karyawannya masuk. Mau latihan buat steak katanya, dia kan kapok dimarahin Chef Daniel lagi.

"Mas Seongwoo, kalo capek mbok ya istirahat dulu, Mas udah satu jam lo ngutek-ngutek steak itu!" Ujar Jaehwan yang melihat Seongwoo keluar dari dapurnya. Pria itu menggeleng, tubuhnya mendekati Jinyoung untuk meminta soda dari showcase.

"Tuh, dengerin. Ntar lo kecapekan lagi, istirahat dulu ya?" Tawar Jinyoung sambil mendorong pundak Seongwoo agar terduduk. Namun lagi-lagi Seongwoo menolak, pria itu memindahkan perlahan tangan Jinyoung dari pundaknya. Huhu kalo lagi lemah lembut gini kan bikin gemeter.

"Nggak nyong, gue nggak apa-apa kok." Ujarnya datar.

"Mau makan? Atau butuh sesuatu?"

"Nggak, makasih, minum ini aja," Kata Seongwoo setelah menenggak isi botol soda ditangannya hingga tinggal separuh, "sorry ya, gara-gara gue restoran jadi keteteran."

"Nggak apa-apa, bukan salah lo, kok! Salah itu chef kenapa juga maksa banget biar lo kerja sama dia!" Pria bermarga Park itu membenarkan rambut Seongwoo yang berpeluh, "tapi terserah lo juga, kalau lo emang pengen kerja sama dia sih, silahkan. Gue ngedukung penuh keputusan lo."

Take A Bite - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang