🍦 Special Chapter (Pake Telor) 🍦

9.7K 1.3K 1K
                                    

"Sayang?"

Chef Daniel baru sampai di rumahnya, bajunya bahkan masih serba putih khas juru masak yang ada di restoran ternama. Bukan khas copong pokoknya. Dia mulai berjalan ke dapur, lalu ke kamar, tapi walaupun udah berkeliling ke seluruh penjuru rumah, orang yang dia cari masih saja belum kelihatan batang hidungnya.

"Seongwoo?"

Panggil Daniel sekali lagi. Sayangnya nihil, dia tetap nggak menemukan Seongwoo dimanapun. Pada akhirnya, dia menyerah. Pria itu mulai mengganti baju waktu suara derap langkah tiba-tiba mendekat ke kamarnya.

"Mas baru pulang?" Tanya Seongwoo sambil memegangi sebungkus kantong plastik dan memegang es krim coklat di tangan. Yang ditanyai mengangguk, dia membuka bajunya sesaat kemudian.

Tenang, Seongwoo udah nggak panik kok kalo lihat beginian, udah nggak ngeces lagi. Paling deg-degan doang. Dia cuma mengalihkan pandangan sampai Chef Daniel memakai baju bersihnya.

"Kamu dari restoran? Udah makan?" Daniel ganti bertanya.

"Nggak, aku dari beli es krim nih di indoseptember. Udah pulang daritadi akunya, udah makan di restoran. Mas udah makan? Kalo belum aku masakin."

"Udah. Tadi makan di restoran juga. Aku malah mau masakin kamu kalo belum makan."

Seketika mereka diam. Lalu nggak lama kemudian tertawa geli bersamaan. Kejadian kayak gini nggak cuma sekali dua kali terjadi. Nasib sama-sama pinter masak dan punya restorannya, sih. Kalo soal masak mah kecil, jadi mereka hampir nggak pernah makan di luar rumah kecuali di restoran mereka.

Nggak seperti klean yang nyetok indomi sekerdus itu.

"Mas mau es krim?" Seongwoo menyodorkan es krim ditangannya pada Daniel, tapi pria yang ditawari malah balik mendekat padanya, kemudian melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang yang lebih muda.

"Paling juga enakan buatanku." Katanya usai mengecup pundak kecil Seongwoo. Si surai hitam lalu berdecih, tangannya mencubit lengan yang bertengger di perutnya.

"Ish, mau nggak?"

Nggak menunggu lama, Daniel yang menumpukan dagunya pada pundak si surai hitam membuka mulut. Seongwoo menyodorkan es krim ditangannya, membuat chef itu menggigit kecil ujungnya pelan.

"Tuh kan, enakan buatanku." Ujar Daniel usai menghabiskan es krim di mulut. Seongwoo mencubit lengan pria bersurai abu-abu itu kembali.

"Mas itu apa-apa selalu bilang enakan buatanku terus! Emang mas bisa bikin es krim apa!"

"Bisa," kata Daniel santai, ini kayaknya Seongwoo lupa deh kalau dia itu chef yang serba bisa, "sini cium dulu..."

Yang lebih tua mendaratkan kecupan kecil di pipi Seongwoo, namun sayangnya, pria yang dimintai cium itu malah mengelak. Sok jual mahal begitu, padahal dulu yang ngebet banget siapa coba?

"Nanti aja! Aku lagi makan es krim, mas mandi dulu gih!"

Daniel merengut, cium dikit aja masa nggak boleh. Dengan langkah gontai, ia pun masuk kamar mandi, meninggalkan Seongwoo yang duduk manis di dalam kamar.

Setelah beberapa menit berlalu, es krim yang Seongwoo makan habis, lumayan cepet soalnya emang dia lagi kepingin. Pria itu kini sibuk scrolling sosial media sambil tengkurap santai di dalam kamar. Pakai ponsel Daniel, soalnya kalo handphone dia sendiri mah sepi. Kalau punya Daniel kan enak, buat story bentar aja yang view bisa sampai puluhan ribu!

Tiba-tiba, benda yang lebih berat dari tubuhnya menimpanya tanpa ia sadari.

"Aduh! Mas, berat! Penyet lo aku nanti! Aku udah kurus nanti malah kayak tempe crispy gitu gimana!" Keluh Seongwoo waktu sadar benda itu manusia, Daniel sendiri malah. Bukannya pergi dari atas tubuh Seongwoo, pria itu cuma bergeser sedikit, tetap menyisakan sebagian tubuhnya di atas badan yang lebih muda.

Take A Bite - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang