ocehan emak

84 6 0
                                    

Tring...tring...tringgg

5 menit kemudian.........

Tring.....tring.....tringggg............

10 menit kemudian.........

Tring....tring.....tring............

Jam ini sangat menganggu, jika tidak karna mama,ingin rasanya aku hancurkan. Menyebalkan! alaram ini pemberian mama,kado yang diberikanya 2 minggu lalu saat hari ulang tahun ku, dia memberikan nya agar aku tidak lupa dengan waktu, meskipun begitu hal ini tidak aku pedulikan sama sekali, yang penting sudah ku terima kado darinya.

disaat aku terbangun dari tidur yang panjang langkah kaki yang sangat tidak asing ini selalu membuat ku terhantui setiap hari.yaa!!, langkah ini adalah sebuah alasan kenapa aku tidak nyaman berlama-lama di kasur, Sambil menarik selimut mama berteriak kepadaku seakan ingin mengemparkan kamar kebanggaan ku, meskipun begitu ini salah satu pembuktian bahwa mama ku seorang emak-emak dan sekaligus sebagai guru kedisiplinan di rumah. mamaku itu menyebalkan, tetapi apapun yang dia lakukan tidak jauh dari kata tulus. Itulah hal yang bisa aku banggakan dari seorang ibu!

"ya ampun anak ini, jeje kamu itu wanita sayang, aduh wanita macam apa yg tidur gk mau bangun, ayo cepat mandi nanti jeje telat"  Lagi-lagi hal ini yg aku dengar, dan yaa jeje adalahnpangilan spesial hanya khusus untuk orang spesial saja  " mama, apaan sih ma, sebentar aja ma, 5 menit lagi jeje bangun "  sambil menarik selimut
" gak ada 5 menit atau 5 detik, kamu harus bangun je, aduhh gusti aku ngidam apa sih , punya anak gadis pemalas kayak gini liat tu anak buk yan, pagi-pagi udah rapi dengan seragam sekolah nya, pake bedak dan lipstik kayak gitu baru cantik lagian kamu ini kenapa harus anti sih buat make bedak jee, ah sudahlahh bangun dulu sayang"

ocehan mamalah yg membuat ku tidak bisa betah dikasur ternyaman ku. Rasanya ingin menambal mulut mama biar diam, tapi takut dibilang sebagai anak durhaka. Sudahlah lebih baik bangun dibanding dengar ocehan mama kalo mama di diamin, mungkin tidak akan berhenti seperti kereta api, dan bisa jadi gendang telinga ku rusak.

Ya, aku tidak perlu serepot wanita-wanita centil yg sering di puji mama itu, karna itu tidak cocok untuk ku, memikirkan nya saja membuatku mual. Cukup mandi dan pakai seragam saja. Tidak perlu untuk berdandan, karna aku pergi sekolah bukan untuk menjadi peserta topeng moyet seperti  wanita disekolah. Mama memang menyebalkan sekali, karna selalu mempertanyakan, aku wanita atau bukan? Sebenarnya aku tidak ingin menjadi wanita kalau tidak karna mama, sudah ku potong rambut yang sepingang ini.

Meskipun begitu, sedih juga kalo dengar ocehan mama seakan bukan anak seperti aku yang diinginkan. Padahal aku nyaman dengam pribadi yang seperti ini, apa cobak salah ku mama??

JoseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang