Andrio prasetyo

15 1 0
                                    

Rasanya aku semakin membenci diri ku sendiri, kenapa aku merasa ganjal akir-akir ini.  Rio sebenarnya gk salah, hanya saja aku mencoba melarikan diri dari pertanyaan nya yang menyudutkan ku, hingga aku tidak bis menjawab meskipun satu alasan. Bagaimana pun rio adalah orang yang menyelamatkan ku, dan memperkenalkan ku dengan geng jabrik.

Dulu waktu pertama kali masuk SMK ini, aku sebenarnya bukan anak yang pendiam dan penyendiri, tapi aku tidak ingin bergaul dengan wanita. Aku hanya ingin berteman dengan laki-laki. Aku mencoba untuk mendekati perkumpulan laki-laki mulai dari yang pintar sampai yang biasa-biasa saja. Bahkan aku mengikuti mereka yang hobi main basket. Tapi sayang yang aku terima bukan lah penerimaan tapi penolakan. Mereka bilang anak cewek nggak pantas bermain dengan laki-laki apalagi hanya aku sendiri. Dia bilang kalo kamu nanti di anggap cewek jalang bagai mana?? jangan salahkan kami!! btw kami juga laki-laki normal jes, seakan memperolok ku saat itu. Dan ada juga omongan yang aku dengar di belakang tentang  aku yang suka mengikuti laki-laki, siapa lagi yang membicarakan ku kalo bukan nenek sihir yang suka bergosip itu.  Mereka bilang begini,Liat tu jessy baru kelas satu aja udah ganjen, ngekor kemana anak cowok. Kayak gak punya hargai diri aja, Dengan muka seperti itu sih cukup buat ngerayu anggota basket, tapi dia gk tau malu aku sih jijik liat gayanya yang diam-diam menghanyutkan. Itulah kata-kata meraka yang aku terima, serasa aku yang seperti tidak pantas bergaul. Mengapa?? Apa salahnya??lagian jika nanti aku bergaul dengan mereka, pasti mereka akan mencampakan ku, karna bosan dengan sikap ku yang tidak bisa mengikuti cara mereka! Aku hanya mencoba membuka cangkang, tapi kenapa aku harus dikekang dengan pendapat orang?Apa salahnya jika aku mencoba bergaul dengan mereka yang lawan jenis ku?? Sehingga aku dibilang wanita jalang!!! Kenapa?? Aku ingin satu alasan tentang itu. Aku juga muak hidup seperti ini!!Aku merasa seperti berbeda!
Setiap jam istirahat aku hanya pergi ke toilet sekolah, aku tidak nyaman pergi kekantin sendirian, sebenarnya aku juga ingin makan dengan teman, walaupun hanya dengan satu orang. Tapi sayangnya aku tidak punya! Kenapa??? Apakah aku begitu berbeda!! Setiap hari aku hanya membawa sepotong roti di kantong ku, itu yang selalu aku makan untuk menganjal perut ku.

Saat itu aku menangis di dalam toilet sambil memakan roti dan satu minuman susu ku, aku merasa aku menyedihkan bahkan diriku sendiri tidak ingin mengangap aku seperti orang normal, aku berbeda!! Sambil menghapus air mata aku melangkag keluar, tapi pada waktu itu aku melihat rio memanjat dinding sekolah, aneh memang!! Bahkan aku baru kali ini melihat hal seperti ini.dengan terheran aku memandangnya panjang. Hingga rio membentak ku

" oii apa yang lo liatin "

Rasanya aku gugup sekali untuk menjawab

"Mm....maaf!! Lain kali aku gak ngeliatin kamu gitu lagi"

Dengan keadaan yang sedikit tidak nyaman, rio malah melihatku panjang

" hahaha, lo jessy yang sering dibilang wanita jalang ?"

sontak membuat ku kanget dengan pernyataan rio tentang ku itu.

"Apaaaaaaaaaa!"

" apaan sih lo, pake teriak segala"

" maaf, tapi terkenal tentang apa?? Jalang??ciih,Prasaan aku tidak punya teman,  mana mungki aku terkenal, dan tentang jalang itu, jagan batasan mulut lo ya!"

"Gue dengar lo itu sering dibilang wanita jalang, karna suka ngekor anak laki-laki"

Rasanya dadaku berdebar dan darah seperti mendidih. Selain dia tidak ada yang mempertanyakan ku seperti ini, semua orang hanya berbicara dibelakang ku. Meskipun menganggu tapi sekarang aku terbiasa dengan hal itu dan cukup dengan mengerti keadaan saja. Tapi kali ini dia laki-laki pertama dan baru ku lihat kali pertamanya, mempertanyakan ku seperti ini. Menyebalkan sekali, tapi aku harus menahan diri dan bersabar dengan kata yang menyakiti hati ku, Seakan aku orang yang menyedihkan.

"Dengar ya aku gak masalah kalo kamu ngomong aku cewek jalang, tapi dibelakang aja!oke! Karna aku udah biasa!! Lagian semua orang hanya menilai buku dari sampulnya aja kan. Dasar cowok aneh yang manjat dinding, melihatnya aja udah bikin aku kebinggungan"

"Cih, aneh?? Lo bilang manjat dinding ini aneh, sini gue tunjukan ke elo standar aneh itu yang kayak apa"

Dan rio menarik ku dengan paksa, menyuruhku untuk memanjat dinding, yang sebelumnya aku belum bernah melakukan nya .bahkan terfikir saja nggak.

" aku gak mau " teriak ku.

Dia bahkan menyuruh ku dengan paksa.

" lo harus ngelihat keanehan di belakang sana, bukan nya lo ingin bergaul dengan laki-laki?? Kalo yang biasa-biasa nggak mau. Ngapain lo nggak coba yang luar biasa!!"

Hingga membuatku terdiam memandangnya. Sebenarnya saat itu aku senang dengan cara bicaranya yang tidak sopan, seakan tidak memiliki usur kemunafikan seperti orang yang selama ini aku kenal.

Tapi memanjat mengunakan rok itu sedikit sulit, yang aneh nya rio juga mengerti tanpa aku bicara. Dia membalikan badanya, dan berkata

" cepat panjat, gue gak akan liat "

sambil memutar balikan badan nya dan memblakangi ku.Rasanya aku ingin ketawa lepas, melihat sisinya yang seperti ini, seperti seorang brengsek tapi tidak bajingan. 

Namun yang aku lihat setelah itu, adalah sebuah kedai yang di isi dengan kumpulan laki-laki  yang tidak menghargai seragam mereka. Kaki ku rasanya mengigil, dan keringat dingin di tangan, aku sedikit takut saat itu soalnya mereka menatap ku tajam, dan terlihat jelas sebuah tatapan keanehan tentang ku, aku mengerti pikiran mereka dengan memahami respon muka saja. mereka pasti merasa aneh saat melihat seorang cewek yang memanjat dinding dan sampai di peekumpulan mereka, siapa yang tidak aneh!aku sendiri saja aneh dengan diri ku. Seketika rio merangkul pundak ku, dan menepuk sambil berbisik

" lo ngelakuinya dengan sempurna"

Sambil tersenyum kecil ke arahku, rasa nya aku bahagia dengan satu perkataan itu, aku merasa baru kali ini aku dihargai bahkan di akui keberadaan ku.

Rio memperkenalkan aku kepada mereka, bahwa aku membutuh kan teman, sebenarnya sedikit menjengkel kan seakan aku orang yang menyedihkan. Tapi saat itulah aku mengenal geng jabrik, bahkan mengikuti gaya dan cara mereka bergaul, Meskipun tidak semua hal yang aku ikuti. Aku mulai terbiasa dengan semuanya. Perlakuan mereka  menghargai kodrat ku sebagi sorang wanita. lebih tepatnya tingkat segan mereka juga bisa dikategorikan sebagai suatu sopan santun. Hingga aku  mulai mendengar tentang perkataan para nenek sihir, namun kali ini mereka membicarakan ku berbeda. Mereka bilang,

" jagan main-main dengan jessy, soalnya dia anak geng jabrik"
" lebih baik mulai sekarang kita jagan ngomongin dia lagi, takut nya jadi masalah besar"
" aku gak mau beurusan dengan geng jabrik, mereka monster sekolah"
"Mereka juga tidak menghargai wanita"

dan saat itu kepercayaan diriku mulai bertambah, bahkan laki-laki yang dulu menyepelekan ku, sekarang sudah menjadi budak yang takut dengan majikan. Aku tidak melakukan apa-apa terhadap mereka tapi rio lah yang  memperingati nya. Saat itu hari-hariku muali berubah. Aku mulai terbiasa degan segala hal. Aku merasa tidak ingin pulang sekolah terlalu cepat dan pergi sekolah terlalu lambat. Aku menemukan jati diri jessy di sini, aku menemukan yang namanya teman, disini aku memulai nya dengan bantuan rio.dia lah yang mengangkat ku menjadi ketua geng jabrik. Ia bilang agar keberadaan ku sedikit aman meskipun hanya sekedar formalitas.

JoseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang