kembali lagi

15 0 0
                                    

Setelah hari yang begitu panjang, dan keadaan yang membuat ku sedikit terguncang, pada akirnya aku mampu menghembuskan nafas lega, seolah segala hal yang terjadi telah mampu aku lepaskan dengan begitu ikhlas, keadaan ku dengan didi maksud ku randi pratama seperti nya telah menuju ke arah yang lebih baik, pertemanan kami mulai membaik, kedekatan kami mulai membaik segala hal bagi ku sekarang sudah baik, aku mampu menerima nya kembali dengan keadaan yang begitu baik dan jauh lebih baik dari hari pertama aku bertemu. Entah apa alasan yang akan ku dengar nanti dari nya, yang jelas sekarang aku mulai mengerti akan semua hal dari masa lalu, bahkan aku mulai memberi sebuah pengertian bukan hanya untuk nya tapi untuk diriku sendiri.

Aroma pagi yang begitu sejuk seakan membuat ku ingin menutup mata di persimpangan jalan, menikmati pagi yang begitu sempurna hari ini, seperti hari baru yang selama ini aku nantikan, dan sangat jelas di telingga ku suara angin melintas hingga membuat ku begitu cermat dalam merasakan, bahkan tubuh ku merinding seoalah sesnsasi pagi menembus keadalam kulit, entah karna kedingginan atau kebahagian yang jelas rasa dan keadaan ini membuat ku sedikit takut untuk berhenti dalam merasakan. Dari kejauhan aku melihat seseorang berdiri seperti seekor semut yang mampu aku ukur dengan tangan, dengan kedua kaki yang panjang dia berlari kearah ku sambil tersenyum lebar seakan mengekspresikan dirinya begitu bahagia, siapa lagi kalau bukan didi, dari kejauhan dia begitu kecil dan sangat bisa untuk ku ukur, tapi disaat dia mendekat dan berdiri di hadapan ku, tangan ku yang memiliki 10 jari tak mampu menutupi dirinya, begitulah randi bagiku!! Diri nya tak mampu membohongi diriku bahwa sebenarnya aku tak kuasa akan dirinya, bahwa sebenarnya aku lah yang kalah, aku lah yang lemah hingga aku lah yang menyerah. Berjalan bersama randi, adalah keinginan yang pernah aku mimpikan dimasa lalu, tapi saat dimasa depan berjalan bersama nya membuat diriku bergejolak dari dalam seolah tak mampu menjauhkan mata ku untuk menatap wajah nya, bagaimana tidak sekarang dia begitu tampan dan sangat indah untuk ku pandang, sampai hati ku saja tidak pernah berhenti berdetak. Seketika saja aku terhenti saat menatap nya,yaa saat itulah secara tiba-tiba dia meraih tangan ku lalu mengengamnya begitu erat, seolah isyarat matanya memohon untuk tidak membantah apapun yang dilakukan oleh tangan kanannya itu

" randi lo ngapain?" Tanya ku kepadanya dengan penuh tatapan malu bercampur gugup " aku hanya ingin mengengam tangan mu je, tau nggak kalo dulu hal ini yang selalu ada dalam mimpi ku" sambil menatapku dengan gengaman yang semakin erat  dan begitu mantap, hingga aku saja tak mampu untuk memandang dua bola mata nya iya indah " ih apaan sih ran, malu ah !! Nanti anak-anak pada ngeliat kita" aku mencoba melepaskan gengaman randi meskipun hatiku menolak dan berkata tidak. Yaa bagaimana pun, tidak  ada yang akan mengerti alasan kenapa kami bisa dekat, bagi semua wanita randi adalah pangeran, bagi semua geng jabrik randi adalah musuh yang mengancam keberadaan ketua mereka yaitu aku, dan bagiku randi adalah orang dimasa lalu yang aku mimpikan di masa depan untuk terus ada dan selalu bersamaku.
Seketika dengan paksa aku mencoba melepaskan gengaman nya hingga tingkah randi membuat ku geli
" aaa jeje, mau gandengan tangan!! Jagan dilepaskan, aku gak mau melepaskan jeje lagi " wanita mana yang akan tahan dengan tingkan dan pemilihan kosa kata seperti itu, bahkan aku sendiri merasa terbang seperti kupu-kupu pagi.
" ran, udahlah jagan bergingkah seperti itu, lo buat gue geli" sambil tertawa kearahnya seakan aku ingin sekali terbahak-bahak melihat aksi wajahnya pagi ini " ahahha, akirnya kamu ketawa juga, emng apa salahnya kalo semua orang tau kalo kita temanan je" tanya randi kepadaku. " ahh sudahlah jangan tanyakan hal itu" jawab ku singkat
" bagaimana tidak aku pertanyakan, wahh wanita memang kejam, mempertanyakan satu hal saja dilarang"
Aku pun terhenti, lalu menghadap ke arahnya, dengan tatatapan penuh keseriusan, yang aku fikirkan saat ini dari mana aku harus menjelaskan tanpa ada bantahan atau pertanyaan dari randi lagi.
" lo dengar gue baik-baik yaa!! Smk tunas bagsa gak kayak sekolah biasa yang ada dipikiran lo, gue udah ngelewatin segala macam rasa disekolah itu jadi tolong mengerti aja, kalo lo bersikap seperti ini, gue jamin bukan hanya 1 atau 2 masalah yang akan kita hadapi, tapi ribuan masalah akan berdatangan tanpa kita mengundang, lo anak baru populer sedangkan gue, jessy si tomboy yang suka manjat pagar belakang, dan sekarang kita berangkat sekolah sambil gandengan tangan dan melewati gerbang sekolah!! Lo yakin itu sesuatu hal yang bisa diterima banyak orang?"
Randipun terdiam dengan pernyataan beserta penjelasan ku, hingga menatap ku panjang seolah dia mengerti dan tidak menyanggah apapun lagi, yaa walaupun begitu yang namanya randi tidak akan pernah diam sampai di puas bertanya.
" je, apa kita harus seperti orang lain disekolah? Je aku gak bisa hidup terus menerus dikejar sama orang yang gak aku suka, jika semua orang tau kita dekat mungkin akan berkurang juga yang ingin mendekati ku, dan kamu!! Apa kamu betah hidup di cap sebagai wanita tomboy yang mengetuai puluhan laki-laki, dan saat pagi datang ke sekolah bukan melewati gerbang tapi harus memanjat pagar belakang, agar keberadaan mu di akui sebagai jessy si ketua jabrik?? Jee aku paham tentang dirimu, aku paham tentang keadaan mu, bahkan dari jauh aku mengamati tentang geng mu, tapi jika karna hal itu kamu kehilangan jati diri mu sendiri, aku tidak akan pernah diam lagi, selama ini aku diam karna aku melihat kamu mendapatkan sedikit peluang untuk bernafas jika berada di antara mereka, tapi jika kamu seperti ini, kamu seolah ingin mengubur dirimu sendiri dan menghancurkan jati dirimu sebagai seorang jessy"

"Stoppppp!!!" Bentak ku seketika terhadap penjelasan randi "aku akan baik-baik saja, selama disekolah kamu tidak bersama ku, dan jangan berkata seolah kamu memahami segala hal, aku bisa menerima mu kembali, tapi bukan berarti apa yang telah terjadi selama ini bisa aku lepaskan begitu saja, kamu tidak akan bisa melepaskan ku dari hal seperti ini, karna kamulah yang membuatku berjalan sejauh ini ran" dan beranjak pergi dari randi, karna hampir mendekati gerbang sekolah, bagiku gerbang sekolah bukan pintu masuk ke smk tunas bagsa, tapi memanjat pagar belakang lah yang menjadi jalan masuk ku. Aku terpaksa begini demi randi, agar dia tidak diganggu oleh geng jabrik, karna sekarang bukan diriku lagi yang akan aku selamatkan tapi randi, maafkan aku ran!! Kamu akan mengerti ini nanti.

Setelah bersama dengan nya di sela-sela libur aku memang melupan beberapa hal kecil tentang geng jabrik, salah satu nya aku melupakan rio, aku bahkan tidak menghubunginya sama sekali saat libur panjang, karna fokus ku selalu tentang randi. Ahhhh gawat, ini akan memperburuk suasana ku dengan rio!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JoseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang