Dekapan randi membuat ku tenang seolah rasa kesepian menghapus seluruh prasaan terluka, entah aku sadar atau tidak akan semua hal ini. Entahlah! Yang jelas saat ini aku tidak ingin menghapus kehagatan yang menyapu bersih seluruh rasa kecewa ku seakan air mata mencuci seluruh masalah di diriku hingga bersih. Perlahan demi perlahan aku mencoba memaafkan diri sendiri memahami bahwa diriku belajar mempercayai randi. Saat ini diriku yang membuat rasa bersalah itu menjadi nyata semua nya terasa sama. Menembus luka yang teramat dalam bahkan dalam benak ku saja tidak mampu mencerna semua yang terjadi. Perlahan randi mengajari ku arti kesabaran beserta ketulusan, perlahan aku mencoba membiar kan diri agar tidak melawan arus lagi. Perlahan daun berjatuhan seakan mengitari aku dan randi, sambil menegakan kepala menghadap ke arah langit aku melihat luasnya dunia yang selama ini tidak pernah aku bayangkan, perlahan aku membuka mata dan melihat alam seperti mengajari ku satu hal lagi bahwa daun yang jatuh tidak pernah membenci angin. Aku menyadari kadang kita terluka akan satu hal, kadang kita merasakan sakit yang begitu dalam. Namun apakah mungkin rasa sakit mengubur semua mimpi di masa depan?? Itulah yang aku pikirkan!! Masa lalu yang begitu suram tak ingin ku jadikan mimpi buruk dimasa depan. Sekarang aku mengerti akan satu hal lagi.
Kenapa randi pergi? Tanpa memberi penjelasan, lalu kembali lagi menemuiku tanpa menjelaskan apa-apa !! Semua nya, memiliki alasan dan sebab. Meskipun randi tidak memberi satu penjelasan, aku akan menunggu hingga dia memberi aku alasan yang pasti, entah penjelasan itu menyakitkan atau bukan aku akan menunggu saat itu. Sekarang aku menerima kehadiran nya lagi. Memaafkan diriku sendiri dan memaafkan dia. Aku akan memulai semua nya dari sini, pelukan dan dekapan ini begitu hangat hingga aku ingin memulainya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Josei
Randomsaya seorang wanita, dan ingin di akui ! nama : jessy frances hobi : panjat pagar sekolah Ketua geng yang beranggota laki-laki aku wanita :)